Waltz [제8회]

2.4K 426 25
                                    


Respon part sebelumnya sukses pake banget bikin gue down.... sumpah gak tau mau ngomong apa, hanya karena berfokus ke pemeran kedua malah seperti ini..

Justru kalo gak dimasukin ceritanya beda lagi kan yah? Gue bukannya ngemis atau bagaimana tapi ntahlah~

.
.

Happy Reading~

Remake from HimChanyeol93

.

"Apakah kedua orangtuaku benar-benar sudah tidak ada?"

Sehun memberikan segelas air putih pada Yoona. "Kau bisa menanyakannya pada Devian. Dia yang mencari tahu."

Yoona menarik napas panjang, lalu meminum segelas air putih hingga habis. Dadanya terasa sesak, ada suatu perasaan yang memaksanya untuk sadar bahwa tidak ada alasan lagi baginya untuk hidup jika tujuan hidupnya sudah tidak ada. Namun Yoona masih berusaha untuk berpikir positif, meskipun kabar kedua orangtuanya meninggal telah membuatnya terpuruk dan lemas.

"Lalu bagaimana aku bisa meneruskan hidupku?"

"Aku akan membunuhmu jika kau memutuskan untuk bunuh diri." ucap Sehun dingin. Yoona tersentak mendengar nada suara pria itu. "Jangan berpikir hal yang tidak-tidak."

Yoona menunduk. "Tidak. Aku tidak mungkin melakukan itu. Kini selain Luvena, ada Rose yang mengkhawatirkanku. Aku tidak ingin mengecewakannya."

"Baguslah. Aku tidak ingin kau bertindak bodoh karena perkataanku."

Yoona mengangguk, lalu menyerahkan gelas yang sudah kosong pada Sehun Pria itu langsung meletakkannya di atas meja tanpa mengatakan apapun.

Terdengar suara ketukan pintu. Devian masuk dengan wajah serius.

"Ada apa?" tanya Sehun.

"Tuan dan Nyonya mungkin mencarimu. Kau dan Nona harus segera kembali kesana."

"Kami akan pergi."

Devian membungkuk lalu keluar dari ruangan itu. Sehun melirik Yoona yang sedang mengatur napasnya. Raut wajah gadis itu masih terlihat sedih.

"Apakah kau ingin kembali saja?"

"Tidak. Mungkin orangtuamu akan kecewa padaku."

"Tapi kau sedang seperti ini."

"Kenapa? Apakah aku akan merepotkanmu?"

Sehun sedikit mengernyit, lalu menggeleng. "Kalau begitu, ayo."

Mereka berjalan berdampingan menuju ballroom. Ketika mereka sampai, Tuan Park tampak sedang mengatakan sesuatu kepada para tamu. Lalu Sehun memutuskan untuk berdiri di dekat pintu. Roselyn dan Lily melambai dari kejauhan.

"Sepertinya mereka menginginkan kita untuk kesana." ujar Yoona.

"Kenapa kita tidak minum saja? Apa kau ingin segelas anggur?"

"Apakah tidak apa-apa?"

"Kenapa? Apa kau tidak terlalu kuat minum alkohol?"

Yoona menggaruk pipinya. "Aku... itu..."

Tiba-tiba sorotan lampu yang semula menyorot Tuan Oh kini mengarah pada mereka. Yoona terkejut. Tanpa sadar ia meremas tangannya sendiri.

Sehun menyipitkan matanya. "Ada apa ini?"

[•] ᴡᴀʟᴛᴢ [ʀᴇᴍᴀᴋᴇ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang