Waltz [제3회]

2.7K 458 23
                                    

Real Author : Him Chanyeol93




       

"Uwaa, pakaian Yoona benar-benar nyaman. Aku harus membeli beberapa pakaian seperti ini saat aku berada di Korea nanti."

Rose mengusap lengan sweater rajut milik Yoona dengan tatapan kagum. Gadis itu berjalan di koridor kelas tiga tanpa pandangan yang mengarah ke depan.

Rose berhenti mendadak saat mendengar suara seseorang yang sedang marah dalam bahasa perancis. Gadis itu merapat di dinding sebelah pintu yang terbuka sedikit. Di dalam kamar yang pintunya terbuka itu, Rose dapat melihat seorang pria berambut pirang yang sedang berdiri membelakangi seorang wanita paruh baya yang berteriak tadi.

"Bagaimana jika Ibumu tahu tentang apa yang sedang kau lakukan ini?"

"Ibu tidak akan melakukan apapun, atau memarahi kita, jika Bibi tidak pernah mengatakan tentang ini pada Ibuku."

"Tuan—"

"Bibi!" pria pirang itu berdiri di balik pintu. Rose berjalan ke depan pintu dan menempelkan telinganya disana. "Aku tidak melakukan apapun yang berbahaya, jadi jangan khawatir. Aku berjanji tidak akan pernah mengecewakanmu dengan apa yang akan ku lakukan."

"Tapi—"

"Aku pergi." pria pirang membuka pintu dengan cepat, hingga membuat tubuh Rose terdorong masuk karena tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya. Namun pria pirang itu segera menangkap tubuhnya sebelum terjatuh.

"Astaga!" pekik Rose.

Wanita paruh baya itu terkejut. "Hei, siapa kau?"

Rose baru saja akan membuka mulutnya untuk berbicara namun pria pirang itu langsung menariknya pergi dari kamar itu. Rose membelalakkan kedua matanya. Sebelum berbelok ia menoleh ke belakang untuk melihat wanita paruh baya itu yang berteriak memanggil si pria pirang.

Mereka berdua terus berlari hingga berhenti di dek belakang paling ujung. Rose bersandar di pagar dek, napasnya terengah-engah, bersamaan dengan pria pirang itu.

"Siapa kau?" tanya pria pirang dalam bahasa inggris. Rose mendongak dengan wajah yang berkeringatan.

"Maafkan aku. Apakah aku telah mengganggumu?"

"Tidak sama sekali. Sepertinya aku harus berterimakasih karena kedatanganmu."

Rose mengernyit. "Maaf?"

"Namaku Wu YiFan," pria pirang mengulurkan tangannya. "Aku dari Cina."

"Aku—"

Seorang anak kecil dari kelas tiga tampak sedang menendang bola ke arah Rose. Dengan sigap Yifan menarik tubuh gadis itu agar tidak terkena tendangan bola anak kecil yang sudah berlari entah kemana karena merasa bersalah. Rose merasakan pipinya yang menempel di dada bidang Luhan. Jantungnya tanpa di duga berdegup dengan sangat kencang. Ia segera menarik diri dan membungkuk.

"Terimakasih... dan maaf."

"Jangan-jangan kau orang Korea?"

Rose menggigit bibir bawahnya. "Aku memang orang Korea, tetapi aku lahir di Perancis karena Nenekku orang Perancis. Bisa di bilang darah Perancis mengalir di dalam diriku."

"Karena itu lah kau bisa mendengar percakapan kami?"

"Maafkan aku." Rose meringis dan menatap Yifan. "Aku tidak sengaja melakukannya. Sungguh—ah, tidak. Sebenarnya aku sangat penasaran dengan apa yang kalian bicarakan. Aku hanya sedikit bingung karena tidak pernah menemukan warga Perancis yang berasal dari kelas tiga sebelumnya."

[•] ᴡᴀʟᴛᴢ [ʀᴇᴍᴀᴋᴇ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang