Boys Will Be Boys...

887 8 0
                                    

New York, kamis January 2012

Aku keluar dari toko Dvd dan membawa beberapa gulungan film hasil rekaman broadway. Aku penasaran kenapa mereka harus menyimpannya dengan bentuk filmstrip, dan biaya sewa mencapai 75 dollar. Sungguh terlalu.

Angin New York memberantakan rambutku tak karuan, dan aku pun kembali flu. Its not a good day, tadi siang aku terjebak dengan anak London yang ingin tahu urusan orang lain. Dan sejam yang lalu aku baru saja bertabrakan dengan cowok that I used to love but now I hate.

Aku membuka pintu City putihku, dan meletakkan filmstripku disana. AKu melihat jam tanganku… jam 6 sore… aku menghela nafas panjang, dan aku tahu perjalanan menuju pent house ku pasti membutuhkan waktu yang lama, diakibatkan macet dimana-mana. Ya… kau tahu New York bagaimana.

Aku menancap gas ku dan menelusuri kota New York, mencar celah diantara kemacetan. Tapi apapun itu, aku terjebak kemacetan.

“ oh sial!” ujarku ketika aku harus berhenti didepan sedan hitam, yang dikemudikan seorang wanita, yang terus menerus memencet klakson.

“Tak mengertikah dia bahwa sekarang sedang macet. Kau pikir hanya kau yang punya urusan? “Cetusku kesal

Ketika keadaan macet begini, dan hujan diluar memperparah keadaan. Radio yang menyala tak akan menghiburku, I used to think or call Logan at this time, tapi tidak semenjak kami mengakhiri hubungan kami. Ya… its over now… biasanya aku tak akan kembali pada lelaki yang sama, tapi kita lihat saja apakah logan cukup beruntung untukku kembali.

Pikiran ku melayang pada Jerremy… aku tahu dia melebihi mantan mahasiswa Cambridge yang mengambil jurusan Arabic Studies… pikiranku hanya melayang kenapa Lavender tak memberitahuku dia pindah ke NYU…

“ mungkin dia tidak tahu!” gumamku sambil menyomot pizza kecil yang tadi kubeli.

Dan yang mengejutkannya lagi, dia sudah mulai agak akrab dengan Logan… aku membayangkan jika aku dan Lavender ada disini dan kami dekat satu sama lain, sedangkan Logan dan Jerremy menjadi teman baik. Mereka berdua pasti menjadi musuh bebuyutan kami, dan kami bersumpah tak pernah ingin menemuinya.

Ya… prince Edmund Pevensive  dan Percy Jackson dengan fans yang terlalu fanatic. Sempura, sedangkan cewek dijurusan Creative writing dan bahasa akan membalas mereka.

Telefonku bordering, dan tepat sekali aku menerima telefon dari Lavender.

Aku mengangkat telefonku, dan dia menyapaku dengan hai! Seakan-akan dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.

“ hi… juga Lavvy…” ucapku dengan nada Malas

“ um… kau tak sibuk…?” Tanya Lavender

“ ya… tidak dengan traffick jam di New York, siapa yang tidak stress?”

“ ya hahahah! Ya, aku mengerti situasinya… haha…”

“ kenapa Lavvy? Ada yang ingin kau ceritakan?” tanyaku

“ well, um… aku akan memberitahumu kalau… um… Jerremy… dia baru saja pindah ke New York, dan dari yang aku dengar dia pindah ke New York University… jadi….”

“ aku jadi tour guidenya tadi siang…” ucapku datar

“ apa? Benarkah???” Tanya Lavender dengan nada terkejut

“ iya, dia datang dengan kakaknya yang bernama Claire… …”

“ ya… pokoknya begitu, dia ada diruangan ayahku… dan ya… aku mengajaknya berkeliling, dia tidak terlihat terlalu memperhatika penjelasanku, dia hanya melihat-lihat sekeliling seperti, ya… seperti freshman…”

“ lalu?”

“ lalu, apalagi dia tidak banyak bertanya… “

“ oh.. dasar Jerremy…” ucap Lavender

“ kenapa… kau masih menyayanginya?” tanyaku memergokinya

“ tidak! Tidak… um… kau tahu terkadang masih ada kenangan yang tersisa tapi.. sebentar lagi febuary jadi…”

“ ini masih awal bulan January darling…” bujukku

“ ia, tapi kau tahu waktu berjalan cepat…” ucap Lavender dengan nada memelas

Aku terdiam sebentar, aku tahu bagaimana perasaannya,… persis, karena aku juga sedang merasakannya. Tetapi, rasa benci kami membuat kami masih bisa melupakan kenangan itu

“ hey… Lavvy… aku tahu persis pearasaanmu.. kita sama…”

“ ya… lalu ada apalagi…”

Aku menarik nafas panjang…

“ Logan dan Jerremy…. Mereka sudah saling kenal, entahlah bagaimana bisa, mungkin mereka satu apartemen… dan parahnya lagi, tadi aku bertabrakan dengan Logan di depan toko dvd, dan ada Jerremy dibelakang…” ucapku lirih

“ Mereka berteman????? Oh ya, mereka akan menjadi teman yang cocok…” Canda Lavender

“ entahlah Lavvy… semua terjadi begitu saja, dunia begitu sempit, kau dan aku saling mengenal, mantan pacar kita sama-sama selebriti, dan kita putus dengan luka yang mendalam…”

“ ya… dunia memang sempit, jika aku ada disana aku akan membully mereka habis-habisan!”

“ dan itulah yang aku lakukan pada Logan… aku juga jadi agak tidak suka dengan mantanmu, dia terlihat keep calm… aku tidak suka dengan orang yang terlihat cuek…”

“ ya aku tahu…” ucap Lavender pelan

AKu memainkan jariku pada setir mobil dan wanita didepanku terus mengklakson…

“ ada apa disana sangat berisik?” Tanya Lavender

“ ada wanita gila yang terus mengklakson… Hel, aku minta maaf aku tak bisa lama-lama hari ini akan sangat melelahkan bagiku…”

“ oh, okay baiklah… um,.. goodnight dele…” ucapnya

“ night?”

“ sudah jam 9 malam disini…” ucapnya

“ oh… disini masih jam 6… okay… bye…”

“ bye…”

Pieces of Love riddle ( Indonesian Language )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang