Neraka!

76 2 0
                                    

Setelelah selesai membersihkan diriku di toilet aku segera menju pintu gerbang, semoga saja gerbangnya belum ditutup sama bapak security. Oh syukurlah, jam sudah menunjukan pukul tiga sore, itu artinya aku lagi dan lagi terlambat pulang ke rumah, dan persiapkan batinmu An untuk hinaan yang akan diberikan orang tuamu itu. Oh tidak hanya disekolah di rumahpun aku tetap tak dianggap, sungguh menyakitkan hati, terkadang aku berpikir mereka orang tua kandungku atau hanya orang tua angkatku??? Mana mungkin orang tua kandung seperti mereka yang hebat untuk menjelek jelekan namaku, membuat hidup anaknya penuh dengan beban pikiran, di dalam doaku selalu aku meminta kepada Tuhan untuk segera mengambil nyawaku, karena aku tidak sanggup lagi tinggal di dunia ini dengan orang-orang yang tidak pernah menganggap aku ada. Betapa aku sangat membenci kedua orang tuaku itu juga teman-temanku, oh bukan mereka semua bukan manusia melainkan iblis.
Tak terasa aku sudah sampai di rumah yang aku bilang neraka, oh tentu saja jangan lupa dengan penyambutan hangat dari orang tua terjahat di dunia ini,

''An!! Kenapa kau pulang telat hari ini ha?!! apa kau tadi melancong dengan lelaki?! Kau dengan otak bodohmu itu benar-benar membuat ayahmu kesusahan harus mencarimu, dasar kau anak tidak tahu diuntung!!''

Jadi ayahku sekarang sedang mencariku??? Oh Tuhan matilah aku, cukup sudah badanku ini penuh dengan pukulan dari ayah jahatku itu tidak untuk kali ini lagi, aku hanya menanggapi kemarahan ibuku dengan gumaman kecil yang aku yakin tidak bisa didengar oleh ibuku. Setelah menyimpan tasku dikamar aku segera ke dapur untuk sekedar beres-beres, dengan perutku yamg lapar ini aku berharap masih ada makanan yang mereka simpan untukku, dan nyatanya tak ada sedikitpun makanan yang tersaji di atas meja, aku butuh makanan saat ini tubuhku sangat lemas '' ingat An disini kau hanya seorang babu, ayo cepat kau masak'' batinku ini cerewet sekali. Sambil menunggu masakanku matang, aku segera berlari mengambil seragamku yang sudah aku cuci di toilet sekolah untuku jemur, semoga saja bisa kering. Aku kembali menuju dapur berharap nasinya sudah matang, cacing dalam perutlu ini sudah berdemo. sambil aku duduk menunggu aku melihat ibuku yang sedang melayani pembeli, dirumahku memang ada warung kecil-kecilan milik orang tuaku, aku sering disuruh menjaga tapi ada saja yang salah jika aku yang menjaga, entah uangnya hilang, barangnya berkurang banyak, tidak bisa merayu pembeli, dan lainnya, entahlah ibuku ini selalu mencari kesalahanku dan berakhir dengan pukulan dari ayahku, ya tentu saja dia akan membela istrinya, meskipun yang dikatakan istrinya itu salah atau benar, tanpa terasa air mataku kembali menetes saat mengingat nasibku ini. Aku terkaget saat mendengar bunti klakson didepan rumah, oh Tuhan sudah saatnya...

''An!!! Kau ini, dari mana saja kau hah? Ayah sudah mencarimu di sekolah kenapa kau tidak pulang lebih awal??!!''

''Biasalah ayah apalagi kalau bukan jalan dengan cowoknya, taulah pergaulan anak zaman sekarang, terlalu semborono''

Kemarahan ayahku semakin memuncak saat mendengar kata-kata ibuku, dia segera masuk kedalam kamar dan aku tahu dia akan mengambil senjata andalannya untuk menambah luka ditubuhku ini. Aku dipukul dengan ikat pinggang kulit kesayangannya itu, rasanya yah bisa kalian bayangkan sendiri, aku tidak sanggup mengungkapkan rasa sakit yang teramat ini.

'' hiks..hiks...Ayah maafkan Ana,ampunnn Ana tidak akan pulang telat lagi, Ana janji''
Mohonku pada ayah dengan tangis yang belum berhenti, aku merasa sebentar lagi tubuhku akan rubuh, aku sudah tidak kuat, kepalaku seperti ditusuk ribuan duri, sakit.. sangat sakit, mungkinkah ini jawaban dari diaku selama ini, aku harap tuhan akan mengabulkannya. Apa itu disana? Aku melihat sepasang suami istri yang manggilku, kenapa bajunya putih semua? Sepertinya aku salah rumah, apa itu hantu? Tapi mereka tidak terlihat seperti hantu, mereka tersenyum padaku? Apa mereka benar tersenyum padaku? Aku melihat kebelakangu tapi tidak ada orang dibelakangku, aku melihat ketulusan dalam senyuman itu dan aku baru merasakan senyuman tulus itu sepwrti apa, apa mereka orang baik? Orang berlari menghampiri mereka, namun semakin aku kejar bayangan mereka semakin menghilang menjauh dan hilang entah kemana, aku masih mencari keberadaan mereka namun kini yang aku dapatkan adalah senyuman sinis dari orang tuaku, teman sekolahku, kenapa semakin banyak orang yang memandangiku dengan senyuman sinis seperti itu, aku takut, aku berlari mencari tempat persembunyian sampai aku merasa ada yang memeluku dengan hangat aku merasa tenang dalam pelukannya, aku langsung mengangkat wajahku mencari tahu siapa yang memelukku ini, aku ingin terus bersamanya,
''Ahhhhhhhhhhhh....... tolonggg''

TBS guys,
Please your vomet okay?
Love you readers, sorry so many typo 😁😁😁
#tulisanpemula

When Love Make Me ConfusedWhere stories live. Discover now