Chapter 19

1K 91 22
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca dan biasakan komen setelah membaca.

Don't be silent readers juseyo...









Happy Reading...

























Empat namja itu duduk berhadapan memandang kertas-kertas berserakan di hadapan mereka. Salah satu namja itu, Soonyoung, memijit kepalanya.

"Hmm, aku butuh inspirasi. Mungkin melihat tayangan berita akan sedikit membantu kita, kita akan tau apa yang terjadi sekarang," Soonyoung meraih remote dan menyalakan tv besar di samping mereka dan langsung terlihat sebuah reporter wanita sedang menyiarkan berita kecelakaan.

".....menabrak sebuah truk besar bermuatan batu di area Namhyeon-dong. Belum diketahui mengapa ada truk bermuatan melewati area itu semalam. Polisi sedang menyelidiki pemilik dari perusaan muatan ini. Sementara itu dua korban diketahui dua orang, Yoon Ahra dan Hong Jisoo, putri dan menantu pemilik Shinhwa Group Yoon Hyunbin, keduanya terluka parah dan segera dilarikan ke rumah sakit setelah ambulan...."

Drrrrkkk

Soonyoung berdiri tiba-tiba hingga membuat kursinya mundur beberapa inchi, membuat Jun, Hao dan Dino menoleh bersamaan ke arahnya. Dia hampir berlari menuju pintu keluar sebelum akhirnya Minhyun masuk ke dalam ruangan dan memegang pundak Soonyoung.

"Lepaskan aku hyung. Lepaskan kataku!!!" Soonyoung meronta dan berteriak ketika Minhyun mendorongnya kembali duduk ke kursinya. Dia kembali berdiri ketika Minhyun mendorong pundak Soonyoung lebih keras.

"Aku harus melihatnya hyung, aku harus melihat Ahra..." Soonyoung menunduk, suaranya serak.

"Soonyoung-ah, berhentilah menemuinya. Ini bukan permintaan, tapi perintah. Apakah belum cukup Joshua datang sendiri kesini dan menemuimu?? Hah??" Minhyun menggeram, masih mencengkeram pundak Soonyoung agar namja itu mau mendengarkan kata-katanya.

"Setidaknya biarkan aku melihatnya dan memastikan apa dia masih hidup hyung," Soonyoung mendongak menatap Minhyun, matanya merah dan pipinya basah. Minhyun tertegun melihat Soonyoung menangis, menghela napas lelah.

"Kau harus menenangkan dirimu dulu. Kita kesana besok setelah wartawan berhenti berkerumun di depan rumah sakit. Tidak baik kalau kita kesana sekarang, rumor yang kemarin belum hilang, jangan ditambah dengan yang ini," Minhyun berkata lembut.

"Sekarang cobalah berlatih sesuatu dengan member yang lain. Kau tahu sebentar lagi kalian akan tour," Soonyoung melayangkan pandangan protesnya ke Minhyun, "Aku tahu, tapi cobalah mengalihkan pikiranmu sampai besok saja, atau kita tidak akan kesana sama sekali, bagaimana?" Minhyun bersedekap.

Soonyoung mengernyit dan melayangkan pandangan tak suka pada Minhyun, pundaknya yang semula tegang terkulai.

"Arraseo. Ayo kita latihan saja," Soonyoung menoleh sebentar ke arah 3 member Shining Diamond yang lain. Lalu mereka berempat meninggalkan ruang itu, menyisakan Minhyun yang menatap serius ke arah tv.
























*******
























Suara konstan mesin pendeteksi detak jantung terdengar memenuhi ruang pasien VVIP berwarna coklat. Seorang wanita muda sedang terlelap di atas ranjang pasien. Di samping wanita itu seorang lelaki muda berkacamata tengah asik dengan buku yang dipegangnya. Lelaki itu tak menggerakkan tubuhnya seinci pun sampai pintu ruang itu terbuka, menampakkan seorang lelaki dan wanita paruh baya masuk, membuat lelaki berkacamata itu mendongak dan meletakkan bukunya.

Will You Marry Me? [COMPLETED]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن