5

1K 307 39
                                    

Happy Reading and Don't forget to leave voment 💟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading and Don't forget to leave voment 💟

--

5 years later.....

2017, Seoul.

Suara derungan motor trail menggema di sepanjang jalan berliku yang berada dalam hutan. Selama dua jam menempuh jalan yang sangat terjang, akhirnya sosok yang mengendarai motor trail tersebut tiba di ujung bukit.

Sosok itu membuka helm yang sejak tadi bertengger melindungi kepala nya.

Wajah tampan nya langsung terlihat. Dia tersenyum dan mengibaskan rambut berwarna orange nya yang basah karena keringat.

"HOOOOOO..."

Dia berteriak lalu tertawa sebebas yang ia bisa tanpa khawatir ada yang memarahinya. Tentu saja, manusia mana yang akan melarang nya berteriak di dalam hutan.

Matanya bergerilya pada pemandangan alam luas yang sangat indah dan membuat pikiran nya tenang.

Drrrtttt

Ponsel yang di letakkan di saku celana khusus untuk bermotorcross nya itu bergetar. Dia langsung menghela nafas. Sebuah nama yang sudah ia duga akan menghubungi nya kini tertera di layar datar benda persegi tersebut.

"Ne."

"YAK OH SEHUN! KAU DIMANA? ASTAGA SEBENTAR LAGI KAMI AKAN MENUJU BANDARA!!"

Teriakan itu bahkan bisa di dengarnya tanpa harus menempelkan ponsel ke telinga. Well, dia sudah mengantisipasi suara nyaring yang berasal dari leader nya itu.

"Kenapa kau bertanya, hyung? Kan sudah ku katakan aku ingin ke hutan sebentar sebelum musim dingin datang."

Ya, setidaknya itu yang Sehun lihat pagi ini di berita televisi. Sekitar satu minggu dari sekarang musim dingin akan menyapa Korea dan itu artinya adalah waktu saat Sehun kembali dari tour nya di beberapa negara Eropa.

"Aku yakin kau sudah sampai di bukit itu kan? Jadi sekara-"

"Hallo...hallo.. hyung? Hyung? Hallo.. ah sepertinya jaringan mendadak buruk."

Panggilan tersebut sengaja ia matikan. Sehun cekikikan sendiri setelah berhasil mengelabuhi leadernya itu seperti biasa.

Sebenarnya ia tidak ingin bersikap kurang ajar terus tapi karena ini saat-saat yang paling langka bagi Oh Sehun maka dia rela di tinggal ke bandara sekalipun.

Sudah lima tahun berlalu, kehidupannya semakin sibuk saja. Lebih tepatnya mungkin menyibukkan diri dengan sengaja.

Kenapa?

Tentu saja agar setiap jam nya ia bisa melupakan rasa penasarannya akan keberadaan wanita itu.

Tapi yang ada, Sehun malah semakin merindukan Im Yoona. Ketika ada waktu senggang  di sela jadwalnya yang padat, Sehun selalu menyempatkan diri hanya untuk mengirimkan email pada wanita itu meski dia tahu ini berakhir nihil.

My Beautiful Journalist (Yoona-Sehun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang