Third Confession

5K 426 186
                                    



Manik mata bulat yang bersinar, surai berwarna kecoklatan khas, akan bergerak sesuai hembusan napas hangat yang menerpa wajahnya. Pipi gembil yang terlihat imut dan lembut saat disentuh, menimbulkan kernyitan didahi pemilik manik hazel yang sedang diam mengamati obyek lucu dan menggemaskan dihadapannya.

Hoseok namanya. Pria yang menatap penuh tanya pada seekor-ah tidak, mungkin bisa disebut sebuah figur lucu berwujud seekor hewan, pemeran utama tokoh lion king yang juga menatapnya dengan senyum lebar dibibir buatannya, menunjukkan taring mungil empuk saat dipegang ujung jemarinya.


Bibir kemerahannya mendesah lelah, saat tidak bisa menemukan jawaban dari kegiatan tatap menatapnya dengan lima buah boneka singa berukuran besar yang kini sedang duduk manis menguasai tempat tidurnya.

Sudah lima hari, sejak pertengkaran terakhirnya dengan sang manajer. Dan selama lima hari berturut - turut pula, setiap bangun tidur, ia mendapati satu persatu figur menggemaskan ini, duduk didepan pintu apartemennya, sambil membawa sebuket bunga mawar merah berjumlah sembilan puluh sembilan kuntum dipelukannya.

Dia tidak perlu menebak siapa pengirimnya. Hoseok tahu betul, kalau lima sosok ini adalah salah satu kebohongan dari si brengsek Kim Taehyung. Karena pria berwajah tampan itu pernah membawa satu benda serupa yang berukuran lebih kecil, sepulangnya dari perjalanan bisnis beberapa waktu lalu. Jadi, saat ini ia memiliki sebanyak enam boneka singa berbeda ukuran, didalam apartemen kecilnya.


"Dasar bodoh. Kalian membuat apartemenku lebih sempit." gumam Hoseok sambil menarik salah satu telinga boneka singa yang berukuran paling besar, sedikit mencubitnya, karena terlalu gemas.

"Untuk saat ini kalian akan kubiarkan menginap." ucapnya sambil menunjuk salah satu boneka yang tepat duduk mengarah padanya.

Hoseok merasa dirinya sudah sedikit gila karena mulai berbicara sendiri, lebih baik dia cepat tidur. Dia menengok ke kanan dan kiri, mencari tempat yang sesuai untuk menaruh keempat boneka besar yang masih bertengger di atas tempat tidurnya. Setidaknya hanya satu saja yang akan dia biarkan tidur disampingnya malam ini.



*****


Lagi - lagi suara bel apartemen, mengganggu tidur nyenyak seorang pria manis berambut cokelat,  yang masih bergelung nyaman dalam selimut hijau bermotif kodok lucu, salah satu karakter kesukaan kakak laki - lakinya.

"Aishh... Sialan... Akan kubunuh pengganggu itu!"  teriak si pria manis yang tidak lain adalah Hoseok, kakinya menendang brutal selimut hijau yang masih membelit tubuhnya, sebelum melompat turun dari tempat tidur.

Dia yakin sekali, saat ini manajernya pasti sedang menaruh satu boneka lainnya lagi,  didepan pintu apartemennya. Kalian bertanya kenapa Hoseok bisa tahu? Itu karena... Sudah lima hari, kejadian yang sama berulang, membuatnya semakin malas untuk membuka pintu. Dengan gontai, Hoseok melangkahkan kakinya menuju pintu. Demi melihat seonggok pria bodoh berambut putih yang tersenyum lebar padanya.


Hoseok mengerutkan dahinya, memicingkan matanya, mengabaikan senyuman sok manis pria tersebut, dan mulai melongok ke kiri dan kanan seperti mencari sesuatu. Aneh. Dia tidak melihat apapun hari ini. Apa perkiraannya salah? Apa pria itu sudah menyerah?


Pletak

Aww

Hoseok mengaduh saat merasakan nyeri di dahi lebarnya, karena sentilan sayang dari sosok kakek galak, maksudnya adalah Namjoon yang saat ini mengecat rambutnya, berubah menjadi warna putih. 

Sleeping With My ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang