▶ [Baekhyun x Dahyun] FOREVER

748 73 34
                                    

♪ Karena kau bisa menjadi bintangku, bisa menjadi cahaya rembulan, hanya dirimu yang aku butuhkan di duniaku, selamanya ♪
.
.
.

Dahyun menggigiti bibirnya sendiri kala ketua OSIS di sekolahnya memasang poster pesta perpisahan di majalah dinding dekat kelasnya. Kacamata minus 5-nya sedikit turun karena kepalanya yang sedaritadi terus menunduk di depan mading. Hembusan nafasnya sekali terdengar kasar dan putus asa.

‘Datanglah bersama pasanganmu!’

‘Pesta ini bukan untuk jomblo.’

Kalau ada peraturan seperti itu hanya untuk menghadiri pesta perpisahan, bagaimana ia tidak putus asa? Sejak lahir hingga berumur 18 tahun, predikat ‘si kutu buku jomblo‘ seolah melekat pada diri gadis bersurai panjang itu dengan awetnya.

Gaduh suara Baekhyun beserta geng hitsnya sedetik kemudian mengalihkan perhatian Dahyun. Tanpa perlu menunggu Baekhyun untuk berdiri jarak satu meter darinya, Dahyun lebih dulu memilih melangkah mundur. Selain karena jantungnya yang akan terus berdegup kencang acap kali menatap siswa paling tampan di kelasnya itu, Dahyun harus tahu diri kalau siswi culun seperti dirinya tak pantas berada dekat dengan si siswa yang terkenal memiliki beberapa gadis cantik di sekelilingnya itu.

“Apa aku tidak usah datang saja ya ke pesta perpisahan?” Tanya Baekhyun pada teman-temannya yang langsung bereaksi seolah tak rela kalau harus melewati malam pesta perpisahan tanpa lelaki itu. Saat Dahyun memasang telinganya, ia jelas mendengar lelaki itu mengeluh tak memiliki pasangan yang cocok untuk bisa diajaknya ke pesta perpisahan.

“Kulihat Kai dari kelas sebelah sepertinya sudah berhasil mengajak incarannya untuk pergi bersama, sedangkan aku? Aku harus mengajak siapa?” Baekhyun bersikap seperti dirinya adalah lelaki yang tidak laku, padahal, siswi-siswi di kelasnya sudah banyak yang mengantri untuk menjadi pasangannya di pesta perpisahan nanti.

“B-Baek… Ehm… Baek.. Baekhyun…” Panggil Dahyun, gugup setengah mati. Langkah gemetarnya menuntunnya untuk berdiri di hadapan si Cassanova Byun.

“Ya, Dahyun?”

Tubuh Dahyun makin gemetaran saja, ia tak menyangka Baekhyun akan tahu namanya mengingat ia tak pernah berani berbicara sepatah kata ataupun beradu pandang dengan lelaki itu sejak berada di satu kelas yang sama selama 3 tahun.

“Dahyun? Hello? Kenapa kau malah melamun?”

“Ah, maaf.”

Teman-teman satu geng lelaki itu tampak tertawa pelan, menertawai sikap Dahyun tentunya.

“Kau mau bicara denganku?” Tanya Baekhyun lagi.

Dahyun mengangguk. Setelah menarik nafas dalam-dalam, Dahyun pun mengumpulkan keberanian yang selama 3 tahun ini tertahan begitu saja.

“AKU INGIN PERGI KE PESTA PERPISAHAN BERSAMAMU!”

Baekhyun terkejut, juga teman-temannya yang tak mau kalah menunjukkan ekspresi yang sama.

“Ah! Ah, maafkan aku!” Ucap Dahyun menyadari kecerobohannya. Mana mau seorang siswa populer seperti Baekhyun mengajak siswi culun seperti dirinya ke pesta perpisahan sebagai pasangan?

“Baiklah, ayo kita pergi bersama.”

DEG!

Gadis berkacamata itu mengorek kedua telinganya, memastikan indera pendengarannya bermasalah atau tidak.

“Sungguh, Baekhyun?”

“TENTU SAJA DALAM MIMPIMU!” Jawab Baekhyun lantang yang kemudian mengundang tawa keras dari teman-temannya yang lain.

THE WAR SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang