8. Night changes

1.8K 175 2
                                    

*Tessa pov
Hari ini aku sudah ada janji dengan Niall beretemu di Cafe, di dekat lampu merah. Dimana dulu sebelum aku menikah dengan Hazza. Aku dan Niall memang sering mampir ke Cafe itu.

Banyak sekali yang ingin aku ceritakan padanya. Niall juga pendengar yang baik. Dan selalu sabar mendengarkan curhatanku yang kadang tidak penting ini, haha.

Hazza? Aku pergi tanpa ditemani olehnya. Kata dia hari ini sedang ada photoshoot. Ya, baguslah jadi aku ingin curhat tentangnya aman hehe.

"Aaa Niall. Rindu banget aku" aku dan Niall pun berpelukan.

"Mau curhat apaan emang? Btw tar yang bayar lu kan?" Ucap Niall sambil melepaskan pelukannya.

"Duduk dulu bosqu" kataku

"Gimana kabar mama papa?"

"Baik baik aja, lo gimana? Baik-baik ajakan sama Harry?" Tanya Niall balik, menarik kursi untuk didudukinya.

"Baik. Eh btw lu gendutan nih" sambil mencubit lengan Niall gemas.

"Yadong, kan lu udah ga tinggal dirumah lagi. Jadi gaada yang ngerusuhin makanan gue lagi deh Hahahaha"

"Maksud banget kata-kata lu" lirikku  ke arah Niall.

"Hehe bosqu jangan marah dong"

"Bosqu bosqu. Oiya btw tadi Hazza kirim salam"

"Hazza?" Niall mengerutkan dahinya bingung. "Maksud lu Harry?"

Yaampun aku lupa. Niall hanya mengenal sebutan Harry.

"Iya"

"Kok lu manggilnya Hazza?" Tanya Niall lagi.

"Emang masalah buat L?"

"Woah resek lu mulai keluar" ucap Niall terkekeh. Lalu menyeruput teh miliknya. Sambungnya aku dan Niall pun bercerita. Sampai sore hari pun tiba. Niall mengantarku pulang sambil membawakan beberapa makanan untuku.

~~~

Harry menatapku datar saat aku  baru memasuki rumah. Selalu saja seperti itu menatapku. Ntah lah apa maksudnya. Tapi dia seperti itu saja aku sayang padanya. Ups!

"Tumben cepet photoshoot-nya" kataku sambil meletakkan beberapa barang ke atas meja.

"Bajunya cuma dikit tadi" jawab Hazza tanpa merubah ekspresi wajah datarnya.

"Oh...Itu gue ada bawain kentang goreng mekdi. Biasa lu paling suka" Hazza hanya menaikan kedua alisnya. Lalu bangkit dari duduknya menuju kamar.

Kurasa ia sedang ada masalah?

Sampai malam hari pun tiba. Seperti biasa aku selalu membersihkan badanku terlebih dahulu sebelum tidur.

*Harry pov
Kenapa dia begitu berubah? Pesanku saja tidak dibalas-balasnya sejak siang tadi. Sikapnya terakhir kali berjumpa denganku juga berubah. Dia benar-benar berbeda dari yang kukenal.

Kepalaku sakit kalau memikirkan hal itu, lebih baik aku istirahat saja.

Belum semenit aku memejamkan mataku, suara ketukan pintu sukses membuat mood tidurku hilang.

Dengan langkahan gontai aku berjalan membuka pintunya. Dan benar dugaanku, siapa lagi yang ada dirumah ini selain aku dan dirinya...

MY CURLY HUSBAND [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang