Part 4

12K 837 22
                                    

I never letting you go
No matter how hard
I try


Eliza melirik James yang nampak tenang saat membawa mobilnya. Tak ada percakapan selama dalam perjalanan. Kesunyian dini hari ini membuat keduanya menahan kantuk.

Sementara James mencoba bersikap tenang meski dadanya bergemuruh cemburu akan kedekatan Eliza dengan Tony.

James memutar kemudi memasuki parking lot kawasan apartment mereka. James keluar dan menghempas pintu kemudi agak keras. Dahi Eliza mengernyit bingung sambil keluar dari mobil.

Keduanya melangkah menuju lift dan menanti dalam diam hingga saat di lift pun suasana hening, tak ada satu suara pun yang terdengar dari keduanya. Lift berdenting terbuka, James meraih jemari Eliza untuk di genggam, namun Eliza menolak untuk di gandeng. James berkeras untuk menggandengnya hingga tangan mereka tarik menarik di sepanjang lorong.

Eliza melempar tatapan sinis ke arahnya, James memandangnya tak kalah sengit. Eliza marah karena James mengacuhkannya sepanjang malam, sementara James kesal dan cemburu pada Tony.

Eliza membuka pintu apartmentnya dengan cepat, secepat James menyelipkan diri untuk masuk ke dalam dan mengunci pintu.

Memutar tubuh Eliza dan mendorong gadis itu ke arah pintu yang tertutup. Mencium Eliza dengan ganas dan keras. Kecemburuan menyelimutinya. Melepaskan Eliza sejenak untuk mengatur nafas dan kembali memusatkan perhatian pada bibir Eliza yang merekah sempurna dengan lembut kali ini.

"You are mine," gumam James sambil mengangkat Eliza menuju kamar gadis itu.

***

Keesokan harinya...

Eliza terbangun dari tidur nyenyaknya, hidung mancungnya tertahan pada dada bidang yang hangat. Pelukan erat James membuatnya tak mampu bergerak sedikit pun. Seolah tak ingin Eliza melepaskan dekapannya.

Dengan perlahan Eliza keluar dari rengkuhan James. Menuju kamar mandi dan mandi air hangat dengan cepat. Saat gadis itu mengencangkan lipatan pada handuknya, nampak James tengah mengawasinya, bersandar di pintu kamar mandi yang terbuka. Seringaiannya melebar.

Eliza melangkah gugup melewati James. Pemuda itu meraihnya ke dalam rengkuhan dan melayangkan kecupan ringan di bibirnya.

"Tunggu aku. Aku akan mengantarmu ke kampus," ucapnya lirih sambil membelai pipi Eliza. Gadis itu hanya mengangguk. James pun memasuki kamar mandi dan menutupnya setelah Eliza meninggalkannya.

Eliza telah berpakaian dan saat ini ia telah menyiapkan potongan bacon dan beberapa sandwich. James bergabung bersamanya setelah ia berpakaian.

James mengambil beberapa potong sandwich, dengan lahap memakannya seolah semalam ia tak makan apapun. Diam-diam Eliza menatap James yang tengah konsen mengunyah, namun saat James meliriknya, ia membuang pandangan ke arah lain.

Eliza kembali ke kamar guna mengambil laptop dan backpackernya. Saat mereka di lorong apartment, James menggenggam jemari Eliza erat. Kini gadis itu tak menolaknya, bahkan dengan senang hati menyerahkan kunci mobilnya pada James.

James mungkin tipe pemuda yang tak banyak bicara. Meski begitu, ia perhatian pada seseorang yang dipedulikannya. Genggaman James terkesan posesif tapi romantis.

"Jam berapa kau selesai, Liz?" tanya James saat mobil Eliza telah sampai di depan kampusnya.

"Hari ini aku pulang jam tiga."

My Possessive BoyfriendWhere stories live. Discover now