SIX

62 5 0
                                    

emily keluar dari sebuah toko bunga dan menenteng sebuah pot bunga kecil.

"emily!" sebuah suara memanggil emily,emily menoleh dan dari kejauhan ia bisa melihat sean berjalan sambil menyeret sepedanya,ia menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas karena kaca matanya silau terkena matahari.

seseorang berjalan disamping sean,ia tidak begitu yakin hingga akhirnya kedua pemuda itu mendekat

oh george

george berdiri dengan sempurna disebelah sean,ia juga dengan sepedanya,ia memamerkan senyum tipisnya pada emily yg kini berdiri mematung seperti orang bodoh

"heyy" sean melambai didepan mata emily,emily mengerjapkan matanya

"oh eh.." emily tersadar

"kau jadi membeli bunga yg sudah disilangkan?" sean mengintip pot yg di pegang emily,emily mengangguk,ia mencuri-curi lirik kearah george.

"kalian dari mana?" tanya emily pada sean,ia sengaja mengarahkan wajahnya hanya kearah sean agar george tidak bisa melihat seberapa gugup dirinya sekarang

"kami baru selesai latihan" jawab sean,ia memperhatikan wajah emily "kau berkeringat,kau sakit?" tanya sean sambil mengerutkan dahi

"tidak,aku baik-baik saja" emily cepat-cepat mengelap keringatnya

ponsel sean berbunyi "yeah dad?" "oh god,maaf dad aku lupa" "oke,aku akan segera kembali" sean mematikan ponselnya dan menatap emily

emily mengangkat sebelah alisnya

"aku harus segera pulang,aku lupa hari ini akan ada makan malam keluarga"desah sean "kau mau pulang sekarang?mungkin aku masih sempat mengantarmu" tawar sean

"ah..tidak usah sean,kau pulanglah.aku bisa pulang sendiri" emily menolak

"yeah,dia bisa pulang denganku" usul george,emily langsung menatap george tidak percaya

"aku?" ia menunjuk diri sendiri "denganmu?" kemudian menunjuk george

george tergelak "ya,kau tidak keberatan kan? hmm..siapa namamu? oh ya emily?"

emily melongo menatap george,otaknya  berhenti berpikir seketika itu,ia tidak menanyangka hari ini akan benar-benar terjadi dalam hidupnya

"baguslah,aku akan pulang sekarang.aku titip dia" pamit sean dan segera menghilang dari pandangan

"ayo emily" ajak george.emily masih terdiam

"emily?"

"uh yeah?"

"bisa kita jalan sekarang?"

"o-okay" emily mengangguk dengan gugup

"karena kau sedang memegang pot itu,akan bahaya kalau kita menggunakan sepeda,jadi kita jalan kaki saja bagaimana?" tanya sean membuka percakapan "rumahmu dimana?aku harap tidak jauh"

"its-its ok,eh itu tidak kok tidak terlalu jauh" jawab emily yg berusaha se-normal mungkin

mereka berjalan berdampingan,george menyeret sepedanya disebelah kiri dan emily berjalan disebelah kanannya  dengan mata menatap tanah,ia tidak berani mengangkat wajahnya

"sean sepertinya sangat peduli padamu"

"hm?" emily mendongak dan menatap george heran,ia tidak mengerti apa maksud george

"yah,tadi dia rela ingin mengantarmu dulu padahal dia sedang buru-buru,itu tidak seperti sean yg kukenal,biasanya sean itu kalau sudah terburu-buru seperti itu,dia tidak akan peduli lagi dengan orang disekitarnya.

THE BIOLOGY PROJECTWhere stories live. Discover now