10

2.9K 263 26
                                    

"Kawasaki adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, dengan gejala deman tinggi, setelahnya akan diikuti ruam di kulit, lidah, mulut, dan alat kelamin." Namjoon mulai menjelaskan tentang penyakit yang diderita anak bungsunya, "Biasanya penyakit ini menyerang balita, entah mengapa Bunny bisa terkena juga."

Namjoon menyingkap lengan baju yang menutupi tangan Jungkook, "Sayang lihatlah!" Namjoon menyuruh istrinya untuk melihat lengan Jungkook yang sudah dipenuhi ruam-ruam merah.

"Ya Tuhan Bunny. . ." Seokjin bergegas menghampiri Jungkook meninggalkan makanannya begitu saja. "Apa ini bahaya Namjoonie?"

"Sebetulnya ini tidak bahaya, tapi jika tidak ditangani bisa timbul komplikasi pada jantung, besok Bunny akan di echo untuk mengantisipasi adanya komplikasi ke jantung." jelas Namjoon lagi.

"Apa itu echo Namjoonie? Bunny . . . hiks." tanya Seokjin diakhiri isakan.

"Echo itu usg jantung, tenanglah Bunny kita akan baik-baik saja, ya mungkin dia akan merengek jika bangun nanti, karena rasa nyeri yang ditimbulkan dibeberapa tempat termasuk kelenjar getah bening."

"Namjoonie . . . aku tidak tega melihatnya Namjoonie, lebih baik aku saja yang sakit." ucap Seokjin pilu.

Namjoon mendekat pada Seokjin dan membawa kedalam pelukannya, "Kamu harus kuat sayang, untuk menguatkan kami disini." Namjoon mengusap air mata Seokjin yang masih menetes. "Jja selesaikan makannya sebelum Bunny bangun."

Seokjin mengangguk, kemudian melanjutkan makannya, 'Aku harus makan supaya sehat, bisa merawat kedua anakku dengan baik,' ucap Seokjin dalam hati, menyemangati dirinya sendiri. Seokjin langsung menghabiskan makanan yang dibelikan Namjoon dengan segera sebelum Jungkook atau Taehyung bangun. Benar saja tak lama kemudian terdengar suara Jungkook menyapa pendengaran Namjoon dan Seokjin.

"Engg . . . Daddy  . . . Mommy . .. sakit." adu Jungkook saat membuka matanya yang terasa lengket. Jungkook merasakan badannya nyeri dibeberapa tempat. 

"Sayang, . . Bunny-nya Mommy , sabar ya sayang, mana yang sakit biar Mommy dan Daddy  usap supaya tidak sakit." ujar Seokjin sambil mengusap lengan Jungkook dengan pelan.

"Perut Mom" sahut Jungkook lirih hampir tidak terdengar.

Namjoon langsung mengusap perut Jungkook, "Aku panggilkan dokter saja." Namjoon lalu memencet tombol merah diatas tempat tidur Jungkook.

Tidak beberapa lama dokter datang bersama seorang perawat, "Pasien  mana yang perlu diperiksa?" tanya sang dokter mengingat diruangan tersebut ada dua pasien.

"Ini dokter," jawab Seokjin, "Dia mengeluhkan sakit, apa tidak ada obat untuk mengurangi sakit dan juga ruamnya?" tanya Seokjin kemudian.

"Nanti Kami akan memberinya aspirin setengah dosis kerena pasien masih dibawah enam belas tahun, dan untuk ruamnya nanti biar perawat kami mengantarkan salep untuk mengurangi ruam." terang dokter setelah memeriksa Jungkook. "Oh ya bagaimana keadaan anak anda yang lain? Apa sudah sadar?"

"Sudah dok, ia tidur lagi, ia baik-baik saja dok," sahut Seokjin.

"Nanti jika sudah buang angin, baru boleh diberikan minum dan makanan yang lembut terlebih dahulu." sambung sang dokter.

"Baiklah dokter, terima kasih." ucap Namjoon kepada dokter yang telah memeriksa anaknya.

*

Jungkook mulai merengek, ia tidak mau makan karena sakit saat mengunyah dan menelan makanan. Setelah bujukan Namjoon dan Seokjin dengan berbagai imbalan akhirnya Jungkook mau menelan makanannya meski hanya dua sendok, ditambah seteguk air untuk menelan obat. "Sakit . . hiks." keluh Jungkook.

Menjelang malam Taehyung terbangun dari tidurnya. Beruntung sikap dan sifat Taehyung  tidak seperti Jungkook. Setelah dijelaskan keadaan dirinya dan adiknya oleh Namjoon, Taehyung paham dan menahan rasa perih pada jahitan operinya yang mulai terasa karena pengaruh obat bius yang telah hilang.

"Bunny . . ." Taehyung menoleh untuk melihat keadaan adiknya, sejak ia bangun ia terus mendengar Jungkook merengek  mengeluhkan rasa sakitnya. Taehyung menyaksikan Mommy - nya yang sampai naik ke ranjang Jungkook untuk memeluk adiknya itu.

"Daddy . . kasihan Bunny sampai kesakitan seperti itu."

"Iya. . Daddy tidak tega melihatnya."

"Dad setelah ini kita pulang ke Korea ne, Tae tidak mau kembali ke rumah Kakek, Tae takut." pinta Taehyung pada Namjoon.

"Ne, nanti setelah keadaan kalian membaik Daddy akan membawa kalian ke Korea, kita lanjutkan pengobatan Jungkook disana, karena lebih cepat lebih baik." jawab Namjoon. "Daddy tidak ingin kalian kenapa-napa."

#

tbc

Maaf pendek updatenya . . . matanya dah tidak mau diajak kompromi lagi. Vote dan komen ya....terima kasih..love you...

Looking for my familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang