Her Medication (11) - Pulang

Mulai dari awal
                                    

"Ah...hmm...bagi japchaenya jangan diabisin aku laper," rengek Taehyung, mencuri sumpit yang dipakai Sujeong meskipun masih ada sumpit lainnya yang belum terbuka. Ketika itu juga Sujeong pun sadar bahwa Taehyung belum ingin membicarakan kondisinya.

Ini bukan pertama kali Sujeong makan dengan Taehyung, jelas. Dan laki-laki itu tidak pernah kehabisan akal untuk membuat sesi makan mereka menjadi 'menyenangkan'.

"Ya ampun apaan sih masa nasinya digulung japcahe."

"Iya nanti jadinya japchae gulung nasi."

"Nasi gulung gulung japchae," tukas Sujeong, punya pemikiran sendiri untuk nama makanan hasil eksperimen Taehyung.

Bahkan ketika Sujeong merebut cola yang ingin diminum Taehyung, laki-laki itu masih sempat menawarkan Mentos kepadanya untuk dicampur. "IH!"

Sujeong selesai makan lebih dulu, lantas berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tangan. Ketika itu juga Taehyung berkata, "Oh itu plastik satunya ada baju buat kamu."

"Hah?"

"Baju. Buat kamu."

Dengan cepat, dahi mengkerut, perasaan campur aduk, Sujeong membuka plastik tersebut dan menemukan kemeja putih panjang dan celana jeans panjang. Yang membuat Sujeong tak habis pikir adalah kehadiran seperangkat pakaian dalam. Dengan ukuran yang pas dengan miliknya.

Mata Sujeong lantas menghujam Taehyung penuh amarah, "Kak kok-"

"Kok bisa bener?" sela laki-laki itu, tersenyum dengan sebelah bibir terangkat ke atas. Belum cukup menyebalkan sampai sana,Taehyung memutar bola mata dan menaik-naikkan alisnya. "Bukan cuma perempuan yang misterius. Laki-laki kan juga punya keahlian misterius tertentu."

Langsung saja Sujeong melempar kaleng colanya ke laki-laki itu. Tepat mengenai badannya. "YANG KAYAK GITU DIBANGGAIN! MESUM!"

"Eh, aduh! Yah, jangan marah. Aku suka kok nomor segitu!"

"KAK!" teriak Sujeong ketika ia ingin membuka pintu kamar mandi.

"Yaudah aku ga suka!"

"KAK! IH!"

Taehyung mengangkat kedua tangan untuk melindungi wajahnya ketika Sujeong kembali dari kamar mandi dengan membawa pengharum ruangan milik hotel dan berencana melemparnya. "Ampun ampun, topan," jawab Taehyung sungguh-sungguh. "Aku nanya mba-mbanya kok."

"Nanya apaan?" tanya Sujeong ketus.

"'Kalo yang kayak Mba, nomor berapa?', gitu!"

"KAK TAEHYUNG!"

(a.n: aku udah berapa kali mengucap "kalo ga sayank aku tuh sama kamu mas mas ;_;)

---

Sujeong berjalan keluar dari kamar mandi setelah mengeringkan rambutnya. Ia hampir sejam di dalam sana, menenangkan diri karena Taehyung sudah berhasil membuatnya takut, tertawa, dan kesal dalam waktu tidak lebih dari dua jam. Sujeong juga tak bisa henti memikirkan bagaimana caranya ia dapat membicarakan penyakit laki-laki itu, pun membahas permintaan ayah Taehyung yang masih sulit dicerna oleh Sujeong.

Ia mendapati Taehyung duduk menyilang di atas kasur, di depannya berbaring manis sebuah gitar yang tidak asing semakin dekat Sujeong melihatnya. "Ini kan..."

Taehyung menghela napas pelan, ia gagal menemukan cara yang paling tepat untuk memberikan gitar itu kepada sang gadis. Taehyung tahu Sujeong akan kesal karena telah membeli gitar yang sudah lama ia inginkan.

"Waktu aku dateng, dan ngobrol sebentar sama pemilik tokonya, dia bilang dia mau tutup dan pindah dari Seoul," kata Taehyung, memutuskan untuk mengungkapkan yang sejujurnya.

IG Stories (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang