[MP15] Malam Pertama?

Start from the beginning
                                    

"Apa kamu perlu bantuan untuk mengeringkan rambutmu? Sini aku akan membantumu."

Arga bangun dari posisinya dan berjalan mendekat kearah Alika. Arga meraih hedrayer yang berada di tangan Alika.

"Apa kamu bisa?"

"Tentu saja aku bisa aku bisa melakukan apapun untukmu. Aku bisa melakukan apapun, aku juga bisa melakukan pekerjaan rumah tapi maaf aku bukan pembantu."

Alika tertawa mendengar perkataan Arga. Alika tahu Arga bisa melakukan apapun dengan mudah.

"Aku tahu memang kau bukan pembantu. Mulai sekarang aku yang akan melakukan semuanya untukmu. Aku adalah istrimu yang akan merawatmu dengan baik, menjagamu saat kau sakit, dan dan memberimu semangat saat kau kehilangan orientasi hidup. Aku sudah berjanji pada Tuhan untuk melakukan itu."

Arga tersenyum lalu mengecup kepala Alika. Alika ikut tersenyum dengan perlakuan harta tersebut.

"Terima kasih."

Arga melanjutkan kegiatan untuk mengeringkan rambut Alika. Arga memang terlihat agak kaku untuk melakukan kegiatan ini. Mengeringkan rambut perempuan pertama kali yang dilakukan oleh Arga.

Arga harus cepat-cepat menyelesaikan ini dengan pergi untuk tidur dan beristirahat.

"Sudah selesai. Sekarang kita harus cepat cepat pergi tidur dan beristirahat."

Alika memandang Arka seperti tampak bingung. Arga telah bersiap-siap menuju tempat tidur mereka. Arga telah menyibak selimut dan masuk ke dalamnya.

Alika ikut berdiri dari posisinya dan berjalan menuju ranjang tepat di samping Arga. Alika tidur disebelah Arga. Entah kenapa Alika sangat gugup.

Seperti kata Arga dia hanya butuh tidur dan beristirahat kan. Tapi kenapa Andika sangat gugup. Arga melirik ke arah Alika.

"Kamu kenapa sayang?"

"Aku hanya merasa sedikit gugup. Tidak aku biasanya hanya tidur seorang diri tapi sekarang aku harus tidur dengan orang lain berada di sebelahku."

"Kau tidak berpikir yang lain kan?" goda Arga pada Alika dengan sedikit mendekat ke arah Alika.

"Memang kau pikir aku berpikiran seperti apa. Jelas aku hanya berpikir seperti yang aku katakan tadi."

"Jelas-jelas aku bisa melihat Apa yang kamu pikirkan dari tingkahmu. Tenang saja aku sangat tau, kita tidak akan melakukannya sekarang. Kamu tidak usah takut. Kita telah menghabiskan hari yang panjang. Kamu terlihat sangat lelah dan aku juga. Jadi yang sekarang kita butuhkan hanyalah beristirahat dan tidur."

Arga bergerak mendekat kearah Alika. Arga menangkupkan kedua tangannya di pipi Alika dan menatap wajah Alika dengan sorot mata yang lembut. Arga memajukan kepalanya dan menjangkau bibir Alika. Arga memberikan kecupan lembut untuk istrinya itu.

"Aku mencintaimu."

Alika tersenyum mendengar ucapan Arga. Hidup Alika sangat sempurna. Alika telah Memiliki segalanya, suami yang tampan dan kaya raya. Selain itu Arga juga sangat menyayanginya.

Arga kembali merapatkan tubuhnya dengan Alika. Arga memeluknya sangat erat. Arga sangat mencintai istrinya itu, tidak ada yang bisa merampas posisi Alika pada hati Arga.

Arga mengungkapkan semua yang dia rasakan dengan sebuah ciuman yang menggebu-nggebu. Hanya gerakan bibir mereka yang tengah sibuk dalam ciuman itu yang mengerti bagaimana perasaan yang ada di hati mereka berdua.

"Aku juga mencintaimu...." ucap Alika ditengah kegiatan ciuman tersebut.

"Mari kita pergi tidur."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


------------------


"Selamat pagi. Apa tidurmu nyenyak?"

Alika mengerjap-ngerjapkan matanya. Alika tersenyum pada harga yang berada di sampingnya. Alika menjawab pertanyaan dengan mengangguk.

Malam tadi sepertinya merupakan tidur Alika yang paling nyenyak. Bagaimana tidak nyenyak, Alika sangat nyaman karena Arga berada sampingnya.

"Aku kira gaya tidurmu akan jelek."

"Maksudmu?" Alika mengernyit mendengar ucapan Arga tadi.

"Aku kira gaya tidurmu akan mengorok semalaman dan menggangguku. Kemungkinan lain yang paling parah kau akan membentuk pulau di sini." Arga menunjuk bantal.

"Aku tidak seperti itu, aku tidur layaknya seorang putri. Kau tidak sadar dengan dirimu sendiri. Lihatlah kau membuat pulau kecil di sini. Apakah kau tidak berniat membesarkannya dan menempatinya?"

Alika meledek Arga. Sudah jelas-jelas di bantal tidak ada bercak sedikitpun.

"Sini biar aku lihat, aku akan membesarkannya. Setelah Pulau itu besar kita akan menempatinya bersama. Apa kamu puas."

Alika tertawa keras mendengar ucapan Arga. Alika tau Arga sangat kesal sekarang. Alika hanya ingin membalas ledekan Arga. Alika tidak bisa berhenti menertawakan Arga. Ini adalah pagi pertama Alika dan Arga setelah mereka resmi menikah. Sangat bahagia.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


--------------
.
Q: kok cuma segini kurang panjang nih
A: maaf ya sementok-mentoknya justlullaby ngelanjutin tetep aja segini dapetnya. 😂 udah stuck
.
.
.
.

[BookOne] Menikahi PutrimuWhere stories live. Discover now