[MP9] Terlalu Berlebihan

4.7K 269 5
                                    

Hallo! Hai! Annyeong! Kepada semua readers saya yang saya cintai maaf ya updatenya lelet. Entah mood saya ancur banget beberapa minggu belakangan. Saya juga lagi tertarik banget sama Couple KiKyo (Song Joong Ki Song Hye Kyo) perhatian saya jadi teralihkan karena mereka. Suka stalk gitu lah hehe. Soalnya saya lagi mengamati tingkah laku mereka berdua lewat sosmed dan BOOM!! Kenapa saya percaya 100% kalau mereka itu punya hubungan. Meski mereka berdua bilang mereka hanya "Teman baik" tapi menurut saya mereka itu lebih. Jadi sekarang saya ingin membayar hutang saya kepada kalian dengan part ini. Semoga suka ya Bye!!

-------------------------------

.

Alika berada didalam ruangan Arga. Setelah kejadian beberapa menit lalu yang membuat Alika sedikit takut. Arga duduk di kursi sofa ruangannya dan sementara Alika yang masih saja berada di posisi berdiri.

"Kamu tidak ingin duduk?"

Alika kaget dan dengan tingkah aneh dia mulai duduk dihadapan Arga. Alika menggenggam ujung kain rok kerjanya. Arga sangat menakutkan saat seperti ini.

"Al apa kamu tahu bahwa Doni menyukai kamu?"

"Heemm... saya tahu pak."

"Kalau begitu saya akan memecat Doni sekarang."

Alika kaget mendengar ucapan Arga. Apa Arga sudah benar-benar gila. Dia akan memecat Doni karena masalah tadi.

"Saya tidak ingin ada orang yang dipecat karena saya pak. Menurut saya yang bapak lakukan itu berlebihan."

"Saya hanya ingin melindungi calon istri saya saja. Apa menurut kamu itu sangat berlebihan? Apa kamu akan baik-baik saja bila apa yang kamu cintai dengan jelas-jelas disukai juga oleh orang lain."

Alika terdiam mendengar ungkapan Arga. Alika tidak pernah menyangka sekhawatir ini Arga pada Alika. Alika benar-benar mulai tersentuh dengan sikap kecil Arga yang kadang membuatnya berpikir dia memang wanita yang harus bersyukur karena bisa mmbuat Arga bertekuk lutut padanya. Ia bisa membuat Arga yang merupakan dambaan setiap wanita tergila-gila padanya. Arga membuat Alika tersipu.

"Aku dengar kamu memforsir tubuhmu saat aku berada di Italia. Aku tidak ingin memiliki istri yang kurus kering dan penyakitan nantinya. Apa kata orang nanti jika Arga Axton yang terkenal mempunyai kekayaan yang melimpah mempunyai istri yang mengenaskan? Aku akan memesan makanan untukmu dan saya harus memastikan kamu memakannya Alika."

Arga mengambil gagang telpon lalu memesan makanan untuk Alika. Setelah mengakhiri sambungan telpon Arga melihat kearah Alika yang sedari tadi selalu mengawasi dirinya.

"Al. Apakah kamu bahagia dengan adanya saya dikehidupan kamu?" Alika mendengar pertanyaan Arga.

Jika ditanya seperti itu memang apa yang bisa Alika katakan kepada Arga. Arga Axton yang sekarang berstatus menjadi calon suaminya itu telah berhasil memporak porandakan perasaan Alika yang awalnya sedingin es.

Arga yang awalnya masuk dalam kehidupan Alika dengan tiba-tiba mengajaknya untuk menikah dan sempat membuat Alika benar-benar membenci Arga setengah mati. Namun apa sekarang, Arga Axton lelaki didepannya sekarang ini berhasil memasuki hati Alika yang sempat membeku dan tidak tersentuh. Arga berhasil membuat Alika ketergantungan dibuatnya. Yang berhasil membuat Alika merasa kesepian saat Arga pergi hanya beberapa hari ke Italia.

Alika terdiam cukup lama dan tidak menjawab pertanyaan Arga.

"Al. Apa kamu mendengar saya?" ucapan Arga menghentakkan Alika dari keterdiamannya. Namun saat Alika hendak menjawab pertanyaan Arga, terdengar ketukan pintu dari luar. Alika dan Arga melihat kearah pintu.

"Masuk!" perintah Arga.

Masuklah salah satu pegawai perusahaan Arga dengan nampan yang berisi makanan untuk Alika dan meletakkannya hati-hati pada meja. Setelah memastikan selesai pegawai itu pamit untuk pergi dan disahuti anggukan oleh Arga.

"Makanlah. Saya tidak ingin kamu sakit!" perintah Arga pada Alika yang langsung disahuti Alika dengan gerakan mengambil sendok dan menyuapkan nasi pada mulutnya. Alika tanpak menyukai makanan itu. Tidak Alika memang merasa sangat lapar karena pagi ini memang dia belum sarapan. Alika hanya ingin untuk segera kekantor dan menenggelamkan diri dengan pekerjaan kantornya seperti hari-hari bisanya tanpa Arga.

Alika menyelesaikan suapan terakhirnya lalu meminum air putih dengan cepat. Alika melirik kearah Arga yang sudah duduk pada kursi kebesarannya yang tanpak serius dengan dokumen-dokumen yang harus dia teliti. Alika berdiri dari sofa dan menghampiri meja kerja Arga.

"Terima kasih pak." Ucap Alika. Arga mendongakkan kepalanya menatap Alika.

"Alika. Kemarilah, mendekatlah kearahku sebentar."

Alika salah tingkah mendengar itu. Alika bergerak perlahan mendekat kearah Arga dengan memutari meja kerja Arga yang cukup besar dan berhenti tepat disebelah kursi kerja yang diduduki oleh Arga. Arga memutar kursinya menghadap ke samping, ke arah Alika. Arga berdiri dari kursinya dan dengan tiba-tiba memeluk Alika dengan erat.

"Aku merindukan kamu Al. Kamu adalah energi saya, saya sedang mengisinya sekarang dengan memelukmu. Saya mengkhawatirkan kamu saat Jesi mengatakan kamu memforsir tubuh kamu untuk bekerja dan melewatkan jam makan siang."

Tangan Alika masih di sisi tubuhnya. Alika perlahan mengangkat tangannya untuk membalas pelukan Arga. Alika membalas pelukan Arga lalu tersenyum.

"Terima kasih telah mengkhawatirkan saya pak. Saya berjanji ini tidak akan terulang kembali." Arga tersenyum mendengar perkataan Alika.

"Emm.. pak Arga."

"Hemm.." jawab Arga sembari menghirup bau wangi shampoo yang dipakai Alika.

"Saya mau menikah dengan Anda."

----------------------

Atatah Alika udah mau tuh nikah sama Arga akhirnya mulut mbak Alika udah nggak kekunci dan bisa mangap untuk bilang kalau sebenernya dia mau sama mas Arga. Alika aja udah mau jujur ngunhkapin lah kamu kapan mas???? #eaaaaaa
Halo maaaf yaa kalau ngecewain hehe. Jangan lupa vote dan komen yaa. Ini cara mengapresiasi karya author dalam ngri dengan gratis yaitu dengan cara klik vote dan jangan lupa komentar deh yaaa. Tereserah mau komentar apaan mah. Oh iya saya selalu baca kok komentar kalian. Beneran suer!!! Ily ♡♡♡
.
See u next chapter

[BookOne] Menikahi PutrimuWhere stories live. Discover now