Aku pun berlalu menuju ke bawah, semenjak kedatanganku, aku mencarinya namun aku tidak melihatnya.

"Dimana Scarla?" Tanyaku pada seorang bartender.

"Dia tidak bekerja hari ini tuan" katanya.

"Maksudmu?" Tanyaku lebih lanjut.

"Ia tidak masuk hari ini tuan."

Aku kembali ke ruangan VVIP dan mengambil coatku.
"Edward kau antarkan Ryder ya, aku ada urusan."
"Hey kau ingin kemana Shawn?!" Teriak Ryder sedangkan aku sudah berlalu mengenakan coatku dan melajukan mobilku.

Scarla mengapa kau tidak bekerja hari ini? Apa kau sakit? Aku akan mengeceknya langsung hari ini. Aku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi, aku hanya ingin melihatnya.

______________________________

Scarla Wilford

Aku mempersiapkan dinner dan birthday cake chocolate mini buatanku untuk ulang tahun Granny ke 72 tahun ini. Aku tersenyum ketika sudah mempersiapkan semuanya, sekarang tinggal menunggu lasagnaku matang dari oven.

Suara pintu rumahku terbuka, pasti itu granny, aku berlari dan menyambutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara pintu rumahku terbuka, pasti itu granny, aku berlari dan menyambutnya. Aku yakin pasti itu Granny, sekarang sudah pukul 8 malam. Granny masih bekerja dan membantu di day care sebagai perawat senior disana. Walaupun aku sudah menyuruhnya untuk tetap tinggal di rumah untuk beristirahat namun Granny lebih memilih untuk membantu dan bekerja di day care yang tidak jauh dari tempat tinggal kami.

"Surprisee! Happy birthday granny!" Aku memeluk granny yang tersenyum melihatku ada di rumah.

"Kau tidak bekerja hari ini?" Tanyanya.

"Tidak, aku akan menemanimu hari ini! Aku sudah mempersiapkan pesta kecil untuk kita berdua." Aku menutup pintu dan membantu granny melepaskan coat tebalnya.

Granny duduk di meja makan dan memandangi birthday cake sederhananya. Aku melihat matanya berkaca dan ia mengusap pipinya yang sudah keriput itu.

"Jangan menangis granny" aku memeluknya.

"Terima kasih sayangku." granny memelukku erat.

Bel pintuku berbunyi bersamaan dengan bunyi oven menandakan lasagnaku sudah matang.

"Aku akan membuka pintu" kata granny sedangkan aku menuju dapur mengambil lasagnaku.

Aku meletakan lasagna tersebut di atas meja makan kecil kami.

"ayo masuklah dan bergabunglah untuk makan malam bersama" aku mendengar granny berbicara. Aku menoleh dan terdiam melihat orang tersebut.

"Hai" sapanya padaku. Aku masih terdiam terpaku melihatnya.

"Scarla, mengapa masih diam disana? Cepat letakan apronmu dan kita makan bersama." Kata granny mempersilahkannya duduk.

Aku lalu kembali ke dapur meletakan apronku dan kembali duduk di meja makan. Aku masih menatap Shawn.

"Untuk apa datang kemari?" Tanyaku bingung.

"Kau tidak masuk bekerja hari ini, aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja."

"Kau sudah bilang pada rekan kerjamu kau tidak bekerja hari ini di kedai kopi?" Tanya granny.

"Kedai kop-" aku langsung menginjak kaki Shawn, ini membuatnya menatapku dan berhenti berbicara. Aku tersenyum memandangnya.

"Sudah granny" aku tersenyum sedangkan Shawn masih menatapku dengan tatapan penuh arti.

"Aku senang sekali hari ini, Scarla tidak pernah membawa teman lelakinya ke rumah, namun setelah melihatmu, aku tenang sekarang ada yang menjaga Scarla." Kata Granny tersenyum.

"Granny kau sepertinya salah paham, Shawn-"

"Kami bertemu di kedai kopi" kata Shawn memotong pembicaraanku lalu mengedipkan sebelah matanya padaku. Aku mengerti maksudnya, aku memang belum memberitahukan granny perihal pemecatanku di kedai kopi, aku hanya tidak ingin membuatnya khawatir dan membebani pikirannya.

S.H.M.I.L.Y.  (COMPLETE)Where stories live. Discover now