Chapt 23

910 136 6
                                    

AUTHOR POV

Tok tok tok...

"Kalo ga tinggal disini gimana?" Hyungseob bertanya pada Woojin disebelahnya sambil menunggu seseorang yang keluar di balik pintu.

"Cobain aja dulu apa salahnya kan?"

Tok tok tok...

Woojin mencoba mengetuknya lagi.

Tak lama, seorang wanita sudah cukup tua membuka pintu dan menanyakan ada keperluan apa kepada dua pemuda di depan rumahnya itu.

"Oh? Apa ini rumah Ahn Sungmoo?"

Wanita tua itu terdiam seakan mengingat-ngingat nama yang disebutkan oleh Woojin tadi.

Woojin dan Hyungseob tak tau betul alamat ayah Hyungseob dan nuna nya tinggal. Mereka hanya tau jika dulu orang-orang membicarakan ayah Hyungseob membawa nuna nya ke Busan.

Mereka berdua sudah di Busan dan mencari kesana kemari bertanya pada orang-orang apakah mereka mengenal orang yang mereka cari.

"Seora?"

Hyungseob terkejut mendengar nama yang baru saja disebutkan oleh wanita tua itu. Itu nama nuna nya. Mungkin saja ia mengenalnya.

"Iya. Apa mungkin dia ada? Apa anda mengenalnya?" Woojin bertanya memastikan.

"Aaah mereka sudah pindah beberapa bulan yang lalu. Memang betul ini rumahnya saat itu. Tapi ia menjualnya padaku" Wanita tua itu memberikan penjelasan yang cukup mengecewakan Woojin dan Hyungseob yang ternyata orang yang dicari sudah pindah rumah.

"Apa anda tau mereka pergi kemana?" Sekarang Hyungseob yang bertanya.

"Sungmoo bilang ia akan tinggal di Jeju"

Woojin dan Hyungseob terkejut mendengarnya. Jeju? Itu lumayan jauh.

"Apa mungkin anda tau alamat mereka?"

"Mana aku tau. Ia hanya bilang akan ke Jeju"

Cukup mengecewakan. Namun itu berita bagus juga.

Woojin dan Hyungseob permisi dari rumah wanita tua itu dan memutuskan untuk kembali pulang dulu baru memutuskan pergi ke Jeju.

.

Dalam mobil, keduanya terdiam berfikir dimana kiranya ayah dan nuna Hyungseob tinggal.

"Gue ngerasa lega kalo ternyata lo setahun dibawah gue dan nuna lo seumur sama gue. Itu mungkin aja nuna lo hasil dari ayah gue." Woojin memecah suasana dalam mobil itu.

"Aaaah~ Sesuka itu ya lo sama gue?"
Hyungseob menyender di bahu Woojin yang sedang menyetir.

Woojin langsung terdiam tak menjawab. Telinganya memerah karena malu. Ia berusaha untuk tetap fokus kedepan mengendarai.

"Ujin" Panggil Hyungseob pelan masih bersender.

Woojin hanya meng-hmm-kan.

"Kalo gue yang beneran adek lo gimana?" Tanyanya tiba-tiba.

"Lo main-main sama gue?"

"Ishhh. Yauda deh gausah dibahas. Aku mau tidur aja" Hyungseob melepaskan senderannya dan memperbaiki posisi duduknya agar nyaman.

"Aku? Pfft" Woojin yang mendengarnya merasa geli.

Hyungseob mengatakan jika pasangan memanggil dengan aku kamu, itu artinya pasangan itu tak main-main. Mereka ingin lebih serius. Kata Daehwi sih gitu.

Woojin hanya tersenyum seperti meledek saja. Hyungseob mengatakan ingin mencobanya.

"Aku ga main-main sama kamu" Hyungseob memulainya.

DEAD LEAVES [JINSEOB]✔Where stories live. Discover now