III - Zeeva

1.5K 72 0
                                    


Zeeva menatap kosong gumpalan awan yang berada di sekitar pesawat, sesekali tangannya menyeka air mata yang terus keluar tanpa henti, ketika ia sampai di bandara banyak orang-orang yang memperhatikannya aneh. Terang saja bahwa matanya sembab dengan bahu naik turun dengan sedikit isakan kecil juga air mata yang tak berhenti keluar menarik perhatian para manusia yang berlalu lalang di bandara. Kalau saja ia datang dengan para laki-laki dengan baju hitam dan muka sangar, pasti mereka mengira Zeeva adalah korban penculikan. Mama nya terus saja mengusap punggung Zeeva selama di perjalanan.

Rafa telah pergi, meninggalkan nya. Dan Rafa tidak mewujudkan cita-citanya untuk berada di samping Zeeva selalu. Dan kini Zeeva seperti menjadi orang jahat. Karena ia pergi tepat di hari keluarga Rafa berduka, ia tidak mengucapkan duka kepada kedua orang tua Rafa dan Kak Alvin. Ia tidak ikut dalam acara pemakaman Rafa, mengantarkan Rafa ketempat peristirahatan abadi nya. Tapi dari sini ia hanya bisa mendoakan Rafa.

Di Negara yang asing ini bagi Zeeva sangat sulit untuk beradaptasi, ia mulai belajar kembali kosakata jepang yang pernah ia pelajari dikelas X, juga ia belajar menulis dan membaca huruf hiragana, katakana sampai kanji. Dan semua itu dilalui Zeeva dengan sangat tidak mudah. Untung nya Zeeva melanjutkan SMA nya dengan sekolah internasional dimana mereka belajar dan berinteraksi dengan bahasa inggris, karena Zeeva masih belum menguasai dengan sempurna bahasa Jepang.

Disana juga ia memiliki teman baru yang bernama Hima, Hima memiliki sedikit darah Indonesia karena Nenek dari Ayah nya berasal dari Indonesia. Satu tahun berlalu melewati kenangan pahit yang masih tetap setia mengekori nya Zeeva masih belum berani kembali dan tidak tahu sampai kapan ia akan kembali.

Drt... drt..

Zeeva melirik ponsel nya yang tertera Kak Alvin meneleponnya, tidak lama Zeeva langsung mengangkat nya.

"Halo?"

["Zeev gimana kabar lo?"]

"baik Kak, Ada apa?" tanya Zeeva tanpa basa-basi.

["Minggu depan Kakak akan nikah dan lo harus datang!!!"]

"Maaf Kak, Zeeva gak bisa datang , soal nya Zeeva masih sibuk urusin masalah kuliah "

["Tapi Zeev!"]

"Maaf ya kak, selamat juga atas pernikahan kakak!!"

["Tapi Zeeva, sebenernya tuh...."]

tut... panggilan langsung dimatikan Kak Alvin dan Zeeva tidak tahu kenapa dan tidak mau memikirkan nya. Apalagi penasaran dengan apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh Kak Alvin.

After Hate ( end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang