It's You

292 11 0
                                    

It's You

Case:
• Niall Horan as Himself
• Niall girlfriend as Yourself (Yn)

•••

Hari ini Niall mengajakku pergi untuk dinner. Entahlah aku juga bingung. Selama kita pacaran, Niall jarang sekali mengajakku untuk dinner. Karena ia sibuk tour bersama band nya.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Dinnerku bersama Niall pukul 7 malam, itu artinya aku masih memiliki waktu sekitar 2 jam untuk bersiap-siap.

Aku sudah menyiapkan Dress simpel berwarna putih dengan pita berwarna merah ditengah Dress tersebut. Aku langsung melangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk membersihkan diriku.

Setelah selesai mandi, aku langsung menuju meja rias untuk merias wajahku. Tidak perlu make up yang tebal. Hanya make up natural. Lagipula aku tidak suka make up yang terlalu tebal.

Selesai merias wajahku, aku melirik jam dinding yang berada di kamarku. Pukul 6.30. Ok mungkin aku akan sedikit terlambat.

Kulangkahkan kakiku menuju ruang tamu. Tapi sebelum itu kuambil terlebih dahulu heels yang berwarna senada dengan dressku.

Aku tinggal sendiri di apartment lebih tepatnya di London. Orangtuaku sibuk bekerja di New York.

Aku pun masuk ke dalam taksi yang sebelumnya sudahku pesan terlebih dahulu. Taksi tersebut membawaku menuju restaurant yang sudah Niall tentukan.

Seharusnya aku pergi lebih awal tadi. Karena sekarang aku terjebak macet. Jam segini memang waktunya orang-orang makan malam, terlebih lagi ini malam Minggu dan ini LONDON. Kota yang 24 selalu ramai. Ditambah malam ini banyak anak muda seumuranku yang menghabiskan waktu malam minggunya bersama pasangan mereka.

40 menit kemudian aku tiba di restaurant tersebut. Kubayar argo taksi tersebut lalu aku keluar dari taksi dan melangkahkan kakiku menuju restaurant.

Restaurant ini termasuk restaurant bintang lima. Jadi jika ingin makan disini kalian harus mereservasi meja terlebih dahulu.

Aku pun berjalan menuju meja reservasi.

"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu, nona?" Ucap pelayan tersebut ramah.

"Reservasi atas nama Niall Horan." Balasku sambil tersenyum ramah kepada pelayan tersebut.

Pelayan tersebut tersenyum lalu mintaku untuk mengikutinya.

Restaurant ini pun ikut ramai malam ini. Semua meja yang tersedia hampir semuanya penuh. Rata-rata pengunjung disini merupakan remaja seumuranku yang merupakan anak konglomerat. Tidak heran memang. Restaurant ini merupakan restaurant mewah khusus anak muda.

Aku diantarkan pelayan tadi menuju salah satu meja yang sedikit jauh dari keramaian. Aku pun duduk dan mengucapkan terima kasih sebelum pelayan tersebut pergi.

Aku belum memesan makanan. Aku menunggu kedatangan Niall. Niall belum datang. Tidak biasanya Niall telat seperti ini. Ia selalu datang tepat waktu. Apa mungkin Niall terjebak macet? Bisa jadi.

'Positive thinking, Yn.' batinku.

Kukeluarkan handponeku untuk mengirimnya SMS.

5 menit.

15 menit.

30 menit.

Ini sudah terlalu lama. Kukirim lagi pesan yang isinya sama yaitu aku sudah menunggunya. Namun hasilnya sama, ia juga tidak membalasnya. Kucoba telepon namun handponenya tidak aktif.

Imagine Of 1DOù les histoires vivent. Découvrez maintenant