Journey to The Outland (4)

515 48 19
                                    

"Magic arrow, Rain"

"Hyyaahhh" Marco menebaskan pedangnya ke arah para Orc itu, Anin dan Yuriva pun maju dan menyerang para Orc itu, jumlahnya cukup banyak namun mereka masih dapat mengimbanginya karena kemampuan mereka yang dapat membunuh banyak musuh dalam satu serangan

"okta, periksa tempat ini" ucap Marco, Okta mengangguk lalu menggerakkan tongkatnya dan matanya perlahan mengeluarkan cahaya berwarna biru

"Scan" Okta menelusuri daratan itu termasuk ketiga bangunan yang ada di sana

"Jadi dua bangunan yang berada di sisi kanan dan kiri itu adalah barrack ya, aku tidak bisa masuk ke dalam tapi aku bisa merasakan kalau banyak sekali pasukan di dalam sana, berarti tinggal bangunan yang berada di tengah" batin Okta, dia pun mulai memeriksa bangunan yang berada di tengah namun sebuah kekuatan menahannya untuk masuk ke dalam bangunan itu, bukan hanya menahan tapi kekuatan itu juga mendorong Okta menjauh dan membuat tubuhnya terjatuh

"Arrghhh" Anin yang melihat Okta terjatuh langsung melompat ke samping Okta

"Ada apa Ta?" tanya Anin

"Bangunan yang berada di tengah, aku tidak bisa memasukinya, ada kekuatan yang menahan dan mendorongku menjauh dari sana" jawab Okta

"berani sekali kau memasuki istana ku dengan cara seperti itu" ucap sebuah suara

"Suara Itu, apakah itu yang mereka sebut dewi Melody?" batin Marco, sesaat kemudian para Orc itu berhenti menyerang dan tampak menyingkir ke arah samping seakan memberi jalan pada seseorang yang akan keluar dari bangunan yang berada di tengah, tak lama setelah itu muncul seorang perempuan yang mengenakan dress panjang berwarna hitam, berkulit putih dan berambut panjang, dia memiliki dua buah sayap berwarna hitam di punggungnya dan membawa sebuah tongkat dengan permata berwarna hitam di ujung atasnya, di sisi kanannya ada seorang Orc yang bertubuh besar dan kekar serta membawa sebuah kapak, lalu di sisi kirinya ada seorang Orc yang membawa sebuah palu dan menaiki seekor serigala berbulu hitam

"Jadi dia yang bernama Melody?" batin Marco

"Dia lebih terlihat seperti ras malaikat daripada dewi" ucap Okta

"yang kalian pikirkan benar, aku adalah Melody pemimpin ras Orc, terserah kalian ingin menganggap aku seorang malaikat atau dewi, aku tidak peduli dengan hal itu" ucap perempuan itu yang merupakah pemimpin para Orc, Dewi Melody

"Pada dasarnya Malaikat dan Dewa memang tidak berbeda jauh, secara kekuatan di antara semua ras yang ada di dunia ini hanya ras malaikat lah yang kekuatannya mendekati para Dewa, tapi sekuat apapun malaikat mereka tetap tidak akan bisa mengalahkan Dewa karena ciptaan tidak akan bisa mengalahkan penciptanya" ucap Dewi Melody

"Jadi dengan kata lain kau lah yang menciptakan semua ras yang ada di dunia ini?" tanya Marco

"Jadi kalian sama sekali tidak tau ya tentang siapa pencipta kalian, baiklah karena kalian sudah bisa sampai di sini maka sebagai hadiah akan aku jelaskan kepada kalian" ucap Melody

"Bukan aku yang menciptakan kalian dan dunia kalian, tepatnya ayah ku lah yang menciptakan dunia ini beserta ras-ras yang ada di dalamnya kecuali Orc. Ayahku, Dewa Amor menciptakan dunia kalian yang begitu indah dan memberinya nama bumi, awalnya dia menciptakan dua ras yaitu manusia dan peri dengan harapan mereka dapat hidup berdampingan dengan damai tapi yang terjadi justru sebaliknya, meskipun secara fisik mereka tidak jauh berbeda tapi kekuatan peri lebih besar dari manusia sehingga menimbulkan kesombongan, ras peri ingin menjadi penguasa dan memerintah manusia tapi manusia tidak mau di perintah oleh ras lain hingga akhirnya timbullah peperangan di antara mereka , ayahku yang melihat ini pun akhirnya menciptakan ras malaikat sebagai ras yang bertugas menjadi penengah dan simbol perdamaian antar ras" ucap Dewi Melody

3 KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang