Part 13 (Plan)

764 77 22
                                    

Gracia mengerjapkan matanya untuk membiasakan matanya dari cahaya yang masuk

"Gre" ucap Viny sambil meneteskan air mata, Gracia langsung menengok ke arah kanan

"Hai Vin" ucap Gracia pelan dengan suara serak

"Greee" Viny langsung memeluk Gracia sedangkan Marco langsung berdiri dan berlari keluar kamar untuk melaporkan hal ini kepada Ratu Naomi

"Aku dimana Vin?" tanya Gracia

"Di rumah Gre, kamu di istana Kerajaan Matahari" jawab Viny setelah melepas pelukannya

"Sisca??" tanya Gracia

"Dia baik-baik saja, Marco melelehkan es yang membekukan tubuhnya" jawab Viny

"Syukurlah" ucap Gracia sambil bernafas lega

Cklek

Ratu Naomi masuk ke dalam kamar Gracia dan Viny bersama Marco, Adriel, Hanna dan Lidya

"Y-yang Mulia" Gracia berusaha untuk duduk begitu melihat Ratu Naomi masuk

"Tetaplah berbaring, lukamu masih belum sembuh sepenuhnya" ucap Ratu Naomi sambil menahan Gracia

"Benar-benar sebuah keajaiban kamu masih bisa bertahan setelah mengalami luka separah itu" ucap Ratu Naomi sambil duduk di pinggir ranjang Gracia

"Terimakasih Yang Mulia" ucap Gracia

"Untuk sekarang kamu harus beristirahat penuh untuk menyembuhkan lukamu, tidak usah pikirkan hal yang lain, kesembuhanmu ada prioritas utama, Della juga akan membantu mempercepat proses penyembuhanmu" ucap Ratu Naomi

"Baik, terimakasih Yang Mulia" ucap Gracia sambil tersenyum

"ah iya, ada satu hal lagi, aku tau kamu tidak ingin merepotkan orang lain sehingga kamu berusaha melakukannya sendiri..."

"Tapi ketahuilah bahwa ada banyak hal di dunia ini yang tidak bisa kamu lakukan sendiri, sedikit lebih percayalah pada temanmu" ucap Ratu Naomi

"Ah baik, saya mengerti" ucap Gracia

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu" ucap Ratu Naomi sambil berdiri, lalu ia keluar dari kamar itu bersama Adriel, Hanna dan Lidya.

"Entah kenapa aku sangat senang bisa melihat senyumnya lagi" batin Marco sambil menatap Gracia

******

Dari kamar Gracia, Ratu Naomi langsung kembali menuju ruang tahta bersama Adriel, Hanna dan Lidya. Tepat saat Ratu Naomi duduk kembali di singgasananya, ditengah ruangan muncul Ratu Shani bersama Desy dan Okta, mereka langsung memandang sekeliling ruangan itu lalu tiba-tiba pandangan Desy tertuju pada Lidya

"Dia, kalau tidak salah..." batin Desy sambil memandang Lidya, sesaat kemudian Desy langsung berlari ke arah Lidya dan bersiap menarik keluar pedang dari sarungnya yang ia bawa di tangan kiri, Lidya pun reflek langsung bersiap menarik keluar pedangnya namun tepat sebelum Desy berhasil menarik keluar pedangnya dan menyerang Lidya, Ratu Shani langsung mengarahkan tangan kanannya ke arah Desy dan membuat gerakan Desy terhenti, Desy menatap tajam ke arah Lidya yang jaraknya hanya beberapa meter di depannya

"Jangan lakukan tindakan bodoh" ucap Ratu Shani sambil mengepalkan tangan kanannya

"AARRGHHHHHHH" Desy berteriak kesakitan saat Ratu Shani mengepalkan tangannya

"Tenangkan dirimu" ucap Ratu Shani sambil menurunkan tangan kanannya, Desy pun langsung jatuh berlutut dengan nafas terengah-engah dan keringat yang membasahi tubuhnya. Setelah melihat Desy sudah mulai tenang, Ratu Shani pun mengalihkan pandangannya ke arah Ratu Naomi

3 KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang