Sehun Confession

2.9K 113 13
                                    

    Aku memiliki penyesalan dalam hidupku. Bahkan, terlalu banyak hingga aku tidak bisa bernafas karena penyesalanku. Aku menyakiti wanitaku berkali-kali hingga ia menangis terisak dan aku tidak mempedulikannya.

    Aku tidak mencintainya...

    Awalnya seperti itu...

     Tapi, kalian tahu? ternyata ia pusat duniaku. Aku memang laki-laki playboy. Aku tidak bisa hanya setia pada 1 wanita bahkan awal pernikahanku dengan Luhan hanya permainan seperti saat aku kecil.

     Jika tuhan adil, bisakah waktu berputar kembali? bisakah aku bertemu Luhan kembali? Aku terlalu mencintainya hingga aku membuang waktuku untuk melakukan hal kebencian padanya.

    Aku hanya ingin menghapus kebodohanku saat dulu dan menikmati masa-masa saat awal pernikahanku dengannya.

   Aku jadi ingat, setiap Luhan menyediakan makanan, aku hanya duduk mengambil lauk-pauk tanpa menatapnya bahkan lebih tepatnya hanya sekedar formalitas sebagai suami istri.

     Aku benar-benar terpukul setelah kepergiannya. Aku tidak bisa merasakan jatuh cinta lagi. tidak, aku sudah tidak mau. Bagiku saat ini hanya Luhan. Luhan tidak akan pernah tergantikan.

    Akhirnya aku membuatkan makam untuk Luhan di suatu bukit milikku. Aku menaruh abunya di tempat tersebut lalu menatap makam istri kesayanganku.

     Hai Luhan....

    Aku tahu kau melihatku dengan Zitao bukan? aku baik-baik saja. Jadi, kau tidak perlu khawatir dan istirahatlah dengan tenang.

    Hanya saja... Kau tahu? hatiku sangat sakit... Aku mencoba untuk tersenyum tapi tidak bisa. Bertahun-tahun Luhan... tidak ada yang bisa menggantikanmu.

    Aku selalu tersenyum di depan Tao, tapi saat kita berdua seperti ini. Aku sangat sangat merindukanmu... Sepertinya ini karmaku sayang... Tenang saja, hanya ada kau di dalam hatiku saat ini.. aku sangat mencintaimu...

Hidden Scene

    "Bisakah aku menghindari rasa sukaku padanya?" gumam Sehun sambil menatap istrinya di sampingnya. Tidak, sebetulnya ia tahu bahwa ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Luhan.

    Bahkan, ia selalu menolak tentang wanita yang berada di sampingnya kini hanya karena ibunya memaksanya untuk menikah. Ini memang bukan salah Luhan, tapi tetap saja kebencian terus muncul di dalam hati Sehun, bahkan lebih tepatnya sudah berakar.

    "Ck! aku membencimu, tapi, bagaimana bisa aku tidak menyukaimu jika setiap pagi kau membangunkanku dan menggoyangkan tubuhku? dan.. kau sangat cantik Luhan...." gumam Sehun lagi sambil menatap sang istri.

    Sehun terdiam, masih menatap lekat wajah Luhan. Ia jadi mengingat bagaimana Luhan menangis, entahlah, Sehun hanya tahu bahwa Luhan juga membencinya. jadi, mungkin itu tidak masalah bagi Luhan.

     Sehun menggigit bibir bawahnya, menatap wajah luhan yang cantik, tubuhnya yang seputih susu dan dada kenyalnya yang ingin sekali Sehun remas hingga melumatnya.

     Sehun menggelengkan kepalanya mencoba sadar dengan apa yang ada di otak kotornya. Luhan masih kuliah, dan ia tahu itu.

     "Tapi... tidak ada salahnya bukan menandai?" gumam Sehun. Sehun pun membuka pakaian Luhan hingga menampilkan kedua bongkahan kenyal milik Luhan.

      Sehun pun menandainya dengan menjilat dan memberi tanda berwarna merah di setiap inci tubuh Luhan. Luhan menggeliat tidak tenang dalam tidur membuat Sehun tersentak lalu mengangkat wajahnya dari tubuh Luhan.

    Blush

    "Apa yang aku lakukan" gumam Sehun. Ia pun terbangun lalu pergi meninggalkan Luhan yang masih menggumam tidak jelas dalam tidurnya.

****

    "Ada apa dengan tubuhku? merah-merah? apa aku semalam tidur bajuku kemana-mana? mungkin nyamuk" gumam Luhan. Sehun sedikit melirik dan mendengar ucapan Luhan.

     Sehun memijit pelipisnya pelan, betapa bodoh dirinya. Padahal ia sangat membenci Luhan tapi lihat, ia sangat menyukai tubuh Luhan dan wajahnya....

    Ah... aku bisa jatuh cinta dengannya terus melihatnya seperti ini...

    


   
      

After MarriageWhere stories live. Discover now