“ Kalian memang harus menikah. Si bodoh itu akan aku bunuh kalau dia gak nikahin kamu !” omel Ha Young.

Mingyu mencibir.

“ Ada satu berita bahagia lagi.” Ucap Wonwoo semangat.

Ha Young dan Taehyung hanya menatap malas Wonwoo dan Mingyu yang tengah tersenyum lebar.

“ Kami akan tinggal disini, bersama kalian.” Kata Mingyu.

Ha Young dan Taehyung membulatkan matanya kaget .

“ Ini serius !!!”

Ha Young tersenyum lebar. Ia memeluk Wonwoo erat – erat.

“ AAAAAAA~ Aku senang ! Akhirnyaaaaa....”

Wonwoo terkekeh.

Taehyung berdehem.

“ Bunda... Aku boleh nikah lagi gak ?”

Perusak moment !

Ha Young dan Wonwoo menatap Taehyung yang kini tersenyum konyol.

“ Kamu mau nikah sama siapa emang ?” tanya Ha Young ketus.

“ Sama Wonwoo..”

“ Aku ?” Wonwoo menunjuk dirinya sendiri.

Taehyung mengangguk.

“ Iya. Kamu hamil tapi tubuh kamu gak gendut. Gak kaya dia nih.” Taehyung melirik Ha Young yang kini merengut.

Ha Young menarik – narik lengan Mingyu.

“ Gendut tapi cantik loh dia ini.” bela Mingyu

“ Kamu tuh harusnya bersyukur aku mau sama kamu ! Cowok idiot ! Yaudah ceraiin aku aja !”

Mingyu menggaruk kepalanya saat melihat Ha Young sudah berteriak – teriak lagi.

Wonwoo terkekeh.

Taehyung makin tersenyum lebar.

“ Bercanda sayang... Meskipun kamu gendut, cinta aku gak akan pernah pudar.”

“ Idiot ! tukang gombal !”

Taehyung terkekeh. Ia memeluk Ha Young dari samping dan mencium pipinya.

“ I Love you...” bisiknya pada Ha Young.

Mingyu hanya berdecak malas. Ia memilih bersandar di bahu Wonwoo dan mengusap perut Wonwoo yang membesar.

***

“ Aku bisa melihat betapa besar cinta Taehyung tadi.”

Mingyu mengangguk. Ia memijat bahu Wonwoo yang terasa pegal.

“ Steffany cantik. Seperti ibunya.”

Wonwoo mengangguk setuju.

Mereka menginap di hotel sementara waktu. Sampai rumah mereka selesai diatur furniturenya.

Mingyu yakin, kalau mereka tinggal di rumah mereka, pasti Wonwoo akan bersikeras membantu mengatur letak barang. Sedangkan perut calon istrinya itu sudah membesar.

“ Sayang ?”

“ Hm ?”

Mingyu mengecup bahu Wonwoo yang terbuka.

“ Um... Kita boleh itu gak ?”

Wonwoo mengernyit. Ia menoleh sedikit.

“ Itu apa ?”

“ Itu...” Mingyu mengetuk – ngetukkan dua jari telunjuknya.

Wonwoo terkekeh.

Dengan cepat Wonwoo membalikkan badannya dan mendorong Mingyu agar tertidur. Lalu menindih Mingyu.

“ Ah ! Calon istriku sudah sangat siap ternyata...”

Wonwoo terkekeh. Ia menunduk dan mencium bibir Mingyu.

***

Steffany beruntung...

Dia memiliki ayah dan bunda seperti Taehyung dan Ha Young.

Steffany juga beruntung karena memiliki paman yang konyol seperti Mingyu.

Steffany juga sangat beruntung karena ia akan memilik adik yang lain yang akan lahir dari Wonwoo.

Anak kecil itu benar – benar diciptakan tuhan untuk melengkapi dua keluarga kecil itu.

Steffany diciptakan untuk menjadi kakak.

Kakak dari adik kandungnya, dan kakak dari adiknya yang akan dilahirkan oleh Wonwoo.

Suatu hari nanti... Steffany akan mendengar cerita perjalan hidup ayah dan bundanya.

Steffany juga akan mendengar cerita tentang masa lalu orang tuanya yang rumit karena berhubungan dengan Wonwoo dan Mingyu.

Steffany akan banyak belajar dari mereka nanti.

***

Bulan Desember...

Wonwoo ingat kalau bulan itu adalah bulan yang penuh dengan kejutan.

Mingyu yang dulu pergi ke London.

Wonwoo yang bertemu dengan Ha Young di rumah sakit.

Wonwoo yang kembali pada Mingyu lagi...

Wonwoo yang dinyatakan hamil.

Wonwoo yang diminta untuk menjadi istri Mingyu...

Wonwoo benci salju.

Tapi tidak salju di bulan Desember.

Salju – salju itu seperti saksi hidupnya.

Wonwoo selalu kembali di bulan Desember dengan kejutan yang lain.

Entah Mingyu yang terpaksa pulang dari London waktu Wonwoo sakit. Padahal bisnis disana sangat – sangat penting.

Ha Young yang melahirkan Steffany dibulan Desember.

Wonwoo yang menjadi saksi adiknya menikah di bulan Desember.

Bulan yang indah kan ?

Sama seperti cerita kehidupan Wonwoo.

Semuanya terangkum dengan rapi.

Belum selesai memang.

Tapi Wonwoo harus berterima kasih pada tuhan dengan semua rahmat-Nya yang diberikan di bulan Desember.

Wonwoo tersenyum. Ia masih menatap wajah Mingyu yang terlelap.

Tangan Mingyu memeluk posesif pinggangnya. Tubuh mereka masih belum terbalut apapun kecuali selimut tebal yang melindungi mereka dari dinginnya udara.

Wonwoo memajukan wajahnya. Mengecup dahi Mingyu dengan sayang dan mengusap pipinya.

Masih tidak percaya kalau pria yang saat ini terlelap di hadapannya akan kembali.

Kembali menjadi pribadi yang lebih baik dan memperbaiki semuanya.

Wonwoo mencintai Mingyu...

Ia akan tetap mencintai Mingyu sampai tuhan menghendaki.

Wonwoo akan tetap mencintai Mingyu sampai diakhir halaman buku kehidupannya.

Wonwoo akan tetap mencintai Mingyu.

Dan itu akan tetap terjadi ....






Sampai ketemu di cerita selanjutnyaaa~😘

BACK TO DECEMBER [ MEANIE ]Where stories live. Discover now