the legend of the three sisters [irene, krystal, jisoo]✔

tres

3. Witches in Disguise & Three Gentlemen

Irene dan pria yang menyelamatkannya tadi sekarang berada di sebuah kedai, sebelumnya dia membelikan beberapa setel pakaian untuk Irene.

"Cantik bener anjer" – si pria

"baju apaan nih, aduh takut masuk angin" – Irene tapi nurut aja waktu dikasih baju itu, yha.

Mereka makan Gazpacho (Spanish cold soup), Croquetas (potatoes & cheese) & Granizado.

"lo gak bisa cerita asal muasal lo dari mana, terus gimana ceritanya bisa nyasar & keilangan dua adik lo itu?"

Irene yang lagi kalap makan cuma geleng – geleng kepala aja

"terus gimana gue bisa percaya sama lo?"

Irene yang masih kalap makan lagi – lagi hanya mengedikkan bahunya, si pria menggaruk kepalanya frustasi

"cape ya ngomong sama lo, kurang waras gue rasa"

"can you just shut the hell your mouth & let me enjoy the meals?" Irene memajukan badannya ke si pria hingga membuat si pria itu mundur beberapa inci, lalu bengong

"yee anjeng, cantik – cantik mulutnya sampah"

"ya udah gue ga bakal tanya – tanya sampe lo beres makan, abisin gih makanan lo, mau nambah juga boleh tapi ntar lo gue tinggal di sini ya, buat bantu – bantu cuci piring"

Irene tersenyum jahil lalu menaikkan alisnya "are you sure? Mau ninggalin cewek cantik kayak gue gini di kedai makanan?"

"yeah, why not? Not my business tho" jawab si pria cuek sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada

"lupa ya janji gue ke lo? Gue bisa ngelakuin apapun yang lo suruh asalkan lo mau bantuin gue cari kedua adik gue"

"iya udah lupa gue, anggep aja gue ga pernah denger, lo cari orang lain aja"

"no! Irene menggebrak meja sampe si pria & orang – orang di kedai tersebut menoleh kea rah mereka lalu si pria langsung tersenyum masam dan meminta maaf pada pemilik & pengunjung kedai

"udah gila lo ya? Bisa gak sih ga usah bikin keributan?"

"I can't before you promise that you would help me to find my sisters, because I think you're a nice person & my intuition is never wrong" bisik Irene lagi kali ini dengan tatapan mengintimidasi, si pria seakan terhipnotis (yaiyalah wong he's under her spell now lol) dan menjawab "oke oke deal, sehabis makan kita pulang lalu buat perjanjian hitam di atas putih plus materai dan tanda tangan"