0.9 || Dia

103K 6.5K 182
                                    

Kenapa? Aletha sendiri tidak tau apa penyebabnya. Yang dikatakan Atha sepertinya memang benar, kalau Aletha tidak mau berurusan dengannya, kenapa ia harus ada di lingkaran hidup Alfa?

Aletha menghembuskan nafasnya pelan, memejamkan matanya lalu memijat pelipis nya. Kepalanya terasa sedikit pusing. Karena apa? Mungkin karena terlalu banyak memikirkan Alfa. Eh tidak, maksudnya karena terlalu banyak tugas yang harus ia kerjakan.

Ponselnya bergetar menandakan ada yang menelfonnya. Sudah berkali-kali ponselnya bergetar tetapi terus dimatikan oleh Aletha. Sampai di panggilan ke-6 akhirnya ia mengangkatnya.

"Apaan sih Van? Gue lagi capek. Kalau mau curhat besok-besok aja, ga guna kalau lo-"

"Keluar." Aletha membulatkan matanya ketika mendengar suara yang tidak asing baginya. Lalu ia melihat nama yang tertera di ponselnya. Oh tidak yang menelfon nya adalah Manusia Jelmaan itu.

"Apaan sih, lo ganggu tau gak! Gue lagi mau buat tugas Bu Sinta dan lo malah gangguin gue dengan cara nelfon gue kayak gini! Gaada guna tau gak!" bentak Aletha.

"Gue di bawah," sahut Alfa di ujung telfon, membuat Aletha menautkan kedua alisnya.

"Oh." Aletha seolah belum menyadari maksud Alfa langsung saja membanting tubuhnya di atas kasur. Lalu ekspresi nya berubah menjadi terkejut.

"Tunggu, sekarang gue lagi ada di rumah tepatnya di kamar, terus dia bilang kalau dia ada di bawah. Berarti?"

"Goshh, baru ngeh." Aletha menepuk dahinya lalu ia segera turun ke ruang tamu.

"Lama amat sih neng dandannya. Cuma ketemu dia doang," ucap Atha ketika melihat Aletha baru turun dari kamarnya.

"Aletha kan gak ngeh kalau yang dimaksud dia itu rumah kita berdua!" seru Aletha membuat Alfa menoleh.

"Terus lo ngapain kesini? Mau ngacauin gue buat tugas?" kata Aletha sambil berkacak pinggang.

Alfa membuka tasnya, dan mengambil sesuatu di dalamnya lalu menyodorkan kepada Aletha.

"Rangkuman Sosiologi." Aletha membaca nya lalu membuka satu per satu halaman yang ada. Aletha mengerjapkan matanya perlahan.

"Lo udah buat? Kapan? Kok gak bareng gue sih! Nanti gue ga dapet nilai!"

"Lanjutin."

Atha yang berada disana meneguk salvianya ketika mendengar Alfa berbicara kepada Aletha. Dingin.

Lalu Aletha kembali membuka halaman tugas itu, benar saja. Alfa baru mengerjakan setengahnya dan setengahnya lagi adalah tugas Aletha.

"Oh, thanks. Mau pulang kan lo sekarang?"

"Ya," ucap Alfa dingin.

"Yaudah sana!" kata Aletha karena ia belum melihat Alfa beranjak dari sofa nya.

"Berisik." Lalu Alfa beranjak.

"Balik bang," ucap Alfa datar tanpa memberikan senyuman kepada Atha, membuat Aletha geram. Tidak bisakah ia sopan sedikit kepada abangnya?

"Liat kan? Gimana coba Aletha ga kesel setiap harinya kalau dia kayak begitu?"

"Iya Tha, gue juga baru tau kalau dia kayak begitu. Lo yang sabar aja sama si manusia jelmaan lo itu," sahut Atha lalu ia berlari menuju kamarnya.

"Manusia jelmaan lo?" Aletha berpikir sebentar, lalu, "BANG ATHAAAAAA!!!"

"ALETHAA, MAMA KAN UDAH BILANG KALAU LAGI SAKIT GIGI!" teriak Kila tak kalah kencangnya dengan Aletha.

Sementara Aletha sudah menggerutu kesal, lalu ia berjalan menuju kamarnya dan mulai mengerjakan tugasnya.

------- Impressed -------

Sekarang Alfa sedang berada di suatu tempat.

Lalu ia berjalan menuju tempat yang sudah ia hafal, dan menarik sudut bibirnya ketika melihat 'dia'.

"Hei, gue kangen lo," ucap Alfa tidak dingin, tidak datar, dan tidak ketus. Tetapi lembut.

"Lama banget yah gue ga main kesini?" kata Alfa dengan senyuman kecil. Lalu ia mengusap kepala gadis itu.

"Gue bawa makanan, minuman, dan semua barang kesukaan lo," kata Alfa lagi sambil menaruh kardus yang berisi berbagai macam barang.

"Lo apa kabar? Baik kan?"

Tidak ada sahutan.

"Lo tau? Sekarang gue bukan kayak Alfa yang dulu, gue udah beda," gumam Alfa.

"Gue gatau kenapa gue jadi kayak gini."

"Mulut gue serasa kaku, pikiran gue serasa kosong, dan hati gue serasa sakit."

"Udah ya, gue pulang dulu. Kapan-kapan gue kesini lagi." Alfa bangkit dan mencium kening gadis itu, setelah itu ia pergi.

****

a.n

Alurnya ketebak ya? Maklum enggak jago amat bikin cerita. Maaf ya kemarin lupa update, baru inget hari ini kalau kemarin gue ga update.

Jadi, hari ini bakal ada tambahan 2 part, hehe.

Salam sayang, Kei.

Selamat siang dan selamat beraktivitas❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat siang dan selamat beraktivitas❤️

Impressed [Completed]Where stories live. Discover now