0.0 : Prolog

355 39 10
                                    

Di dunia ini ada satu hal yang tidak bisa dilupakan begitu saja, kecuali jika kamu lupa ingatan, itulah Masa Lalu.

Potongan kisah klasik yang bila disatukan akan menjadi sebuah cerita yang menarik. Aku, terlalu seru untuk menceritakannya. Tiada bosan bila aku selalu menceritakannya meski berulang-ulang kali.

Minuman coklat panas ini selalu menjadi teman terbaik bila disandingkan dengan sebuah album foto yang aku pegang sekarang ini.

Tak heran aku selalu tertawa bila melihat foto demi foto itu. Berbagai macam ekspresi yang sangat menarik pasti ditemukan. Salahkan pada fotografer amatir yang mengambilnya hingga bisa menciptakan hasil yang sebegini dahsyatnya.

Kriingg...

"Halo?"

"Wa'alaikumsalam,"

Aku tersenyum begitu mendengar suaranya yang mengacaukanku saat aku tak menyapanya dengan salam. "Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikumsalam," jawabnya lagi. "Lagi apa?"

"Lagi lihat foto sambil mengenang masa lalu, nih, Sayangku lagi apa?"

Dia tertawa. "Sekarang udah ahli yaa, panggil sayang-sayangan?" aku hampir saja manyun, kalau saja tak mendengar suaranya lagi. "Tapi aku sukaaa... sekali!"

"Ah, udah dulu yaa... sampai ketemu di rumah!" katanya hendak mengakhiri telepon.

"Jadi, kamu telepon aku cuman mau tanya itu aja?!" kataku sebal.

"Iya, memangnya mau tanya apa lagi?" dia malah bertanya balik kepadaku.

"Nggak tau, ah! Dasar nyebelin!!"

Langsung kututup saja teleponnya. Saking sebalnya aku sampai lupa mengucapkan salam lagi tadi. Ah, ya sudah lah. Biarkan saja suamiku itu... dia memang hanya pengganggu!

Nah, sekarang kembali lagi pada isi di album foto ini.

Melihat gambar yang ada di sana membuatku rindu akan masa lalu dan kebersamaan bersama mereka. Sahabat-sahabatku.

Baiklah, akan aku perkenalkan sahabat-sahabatku itu dari foto ini. Semuanya ada tujuh orang; tiga laki-laki dan empat perempuan. Di foto ini, kami berfoto membentuk dua deretan.

Deretan pertama menampakkan tiga anak laki-laki yang sedang duduk saling berangkulan dengan gaya ekspresinya masing-masing. Dari sisi kiri; dia yang memasang dagu dengan tampang slengek-annya itu bernama Jo, di sisi kanannya ada Banyu yang memasang wajah paling tampan dengan senyumnya yang manis, sementara di sebelahnya tampak anak laki-laki dengan gaya acungan kepalan tangan yang begitu meyakinkan ialah Pandu.

Sedangkan dideretan kedua adalah barisan anak perempuan yang berdiri tegap dengan senyum manisnya masing-masing. Dari sisi kanan; Dara, anak perempuan berkulit gelap dengan kuncir andalannya—ekor kuda; di samping kirinya ada anak perempuan berponi bernama Opi; di sebelahnya ada Elia, pemilik senyuman paling cantik dari semuanya dan satu-satunya yang berkerudung di sini, terakhir, anak perempuan berambut hitam ikal tanpa poni dengan jidat yang lumayan lebar bersama gaya andalannya—acungan dua jari—dan senyum yang paling lebar dari semuanya, dan itu aku, Bia!

Dari tanggal dan waktu yang tertera di sudut bawah foto ini, foto ini diambil ketika tahun 2003 lalu. Waktu kami sama-sama masih berumur 17 tahun dan baru saja menjadi anak kelas dua SMA kala itu. Di mana banyak sekali cerita.

Aah, rindu sekali aku pada mereka dan khususnya pada suasana di Jl. Kenanga—nama jalan dari gang tempat tinggal kami.

Baiklah, aku akan menceritakannya. Semua kisah kami yang aku ingat pada kamu semua. Mungkin tidak sama persis, tapi akan aku usahakan untuk bercerita sedetail mungkin.

Dan, semua berawal dari foto ini...

Dan, semua berawal dari foto ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo, kawan!

Ini, aku, Icha. Akhirnya mutusin buat publish cerita baru aku ini bergenre #teenlife atau #teenfiction ini bukan karya pertama aku dgn genre ini, aku sering buat cerita genre sama. Tapi kali ini gak tau kenapa lebih excited soalnya ambil setting thn 2003.

Untuk buat cerita ini aku harus banyak cari riset ke sana ke mari apalagi buat cari tau barang yang lagi ngetrend di jaman itu. Inget, waktu 2003 aku masih SD jadi gak kenal banget ke-hits-annya. HAHA.

MAKA, kalau banyak kesalahan mohon dimaklumi yaa^^

Oya, untuk cerita ini yang spesial adalah penggambaran tokohnya. Di sini tokohnya emang banyak ada 7 terdiri dari 2 kubu. Anak perempuan dan anak laki-laki. Yang kadang main bareng, tapi gak tiap hari. Karakternya beragam. Konfliknya pun beragam.

So, nanti aku bakalan kasih gambaran yang makin menguatkan karakter mereka. Sebut aja, istilahnya trivia yang bakalan aku selipin satu per satu tokoh di tiap partnya (dlm format .jpg--kayaknya yaa hehe)

Udah ah cuap-cuapnya. Ditunggu yaaa komentarnya!

Bubyeee✌

Memories from 2003Where stories live. Discover now