part 2

3.8K 282 31
                                    

Aku menyarung uniform akedemi pada tubuh genit aku...

Blazer biru gelap Yang tergantung kemas di belakang pintu aku capai...

Begitu juga beg sekolah...

Kaki melangkah turun dari tangga dengan berhati²...

Ibu yang berada di sofa aku hirauman dan menyarung kasut sekolah...

"Saya pergi dulu!"

Aku melangkah ke sekolah...

Pelajar² di sekolah memandang aku sambil berbisik sesama sendiri...

Eh² kerja diorang... Mengutuk ja 24/7...

X dak kerja lain...

Aku duduk di tempat duduk aku di dalam kelas...

Memandangkan aku selalu dipulauka ...

Aku mengambil tempat paling belakang berhampiran dengan tong sampah...

Senyap sunyi ja duk belakang...

Tetiba seorang lelaki berambut biru mengetuk meja aku...

"Cik Shielda... Sila bangun sekarang..."

Aku memandang lelaki tu...

"Awak ni lah... Baru nk rehat kejap..."

Aku mencebik tanda x suka..

"Alolololo... Kesian sayang² kita ni... Tapi macam mana pun awak kena bangun Shiel... Pagi ni ada pertandingan lawan pedang..."

Aku mengeluh dan melangkah ke collesium akedemi dengan malasnya...

Loker aku yang berada di belakang collesium aku pergi dan ambil pedang kegemaran aku...

Aku dan lelaki berambut putih tadi melangkah ke tempat depan dalam collessium...

Ops! Lupa nk cakap! Lelaki ni namanya Ekrae...

Kelas dia sebelah kelas aku sebab dia ni pelajar  paling cemerlang di akedemi ni...

Aku pulak... Haih... Memanglah bukan cemerlang... Aku x dak kuasa...

Sebab tu lah aku x layak masuk sekelas dengan Ekrae...

And... He's my boyfriend...

Yeah... I know I don't deserve that...

But The Hell I Care!

OK back to story...

Memandangkan kami Senior... Kami yang akan berlawan...

Pertandingan ni diadakan setiap bulan...

Peserta dipilih melalui cabutan...

Sebab tu semua yang berada di barisan depan akan pegang senjata masing²...

Setakat ni... Nama aku x pernah terpilih lagi...

Pengetua menyelukkan tangan dalam bekas untuk memilih peserta...

"Ok... Peserta pertama... Ialah Luna Windgreir..."

Luna? Dia top 5 dalam akedemi...

Sapalah yang malang sangat lawan dengan Luna...

"Perserta kedua ialah..."

Please bukan aku!

"Shielda Garenda!"

Ok... Great!

Macam mana aku nk lawan Luna?!

Aku dh lah x dak kuasa!

"Peserta sila ke gelanggang sekarang..."

Aku mencapai pedang aku...

Actually... Ni pedang peninggalan ayah aku...

Satu² harta yang ayah aku tinggalkan kat aku...

Yang lain semua dapat kat perempuan sial tu aka ibu tiri aku...

Kini aku dah berdiri di tengah² collessium bersama² dengan Luna...

Aku menggenggam erat pedang aku...

"Dua² sedia?"

En. Tweri selaku pengadil memastikan aku bersedia...

Luna mengangguk dengan selambanya...

Aku menarik nafas dan melepaskannya perlahan²...

Aku mengangguk...

"Ok...1!2!3! Mula!"

Luna menyerang aku terlebih dahulu dengan pedang anginnya...

Aku pula hanya bertahan dengan pedang ayah...

Aku x nk cederakan sesiapa...

Luna x habis² menetak pedangnya ke arah aku...

Aku pula bertahan dengan kudrat yang ada...

Tetiba saja Luna menghasilkan bebola angin dan menyerang dari bawah...

Aku terseret ke belakang beberapa meter disebabkan kuasa Luna...

Aku bangun dengan bantuan pedang aku...

Belum sempat aku nk menstabilkan diri Luna menghasilkan syuriken(?) Angin dan melontarnya ke arah aku...

Badan aku dipenuhi luka²...

Aku jatuh melutut di atas tanah...

"Heh? Kenapalah aku dapat lawan yang lemah macam kau ni? Dah lah pembawa malang... Ayah kau mati sebab kau... Lepastu ibu tiri kau yang kena jaga kau... Menyusahkan... Entah²... Ibu kandung kau tu pun x sanggup nk bela kau sebab kau tu... M.E.N.Y.U.S.A.H.K.A.N!"

Menggenggam tanah kuat apa bila Luna mengutuk keluarga aku...

Dia... Dia dh melampau...

Aku kembali menggenggam erat pedang aku...

Aku berdiri berhadapan dengan Luna...

Luna tersenyum sinis...

Sekali lagi dia menghasilkan syuriken angin dan melontarkannya ke arah aku...

Aku dh berjanji dengan ayah x akan cederakan sesiapa...

Tapi...

Aku x boleh tunaikan janji ayah...

Cukuplah aku dh banyak beralah selama ni...

Aku melibas pedang aku ke arah syuriken Luna untuk mengelak serangannya...

Semakin lama aku semakin dekat dengan Luna...

Luna mengetap bibir dan hasilkan busur angin...

Anak panah angin dia hasilkan dan memanah ke arah aku...

Dengan senangnya aku memusnahkan anak panah itu dengan satu libasan pedang...

sekarang aku dh berdiri di depan Luna...

Dia memandang aku dengan wajah yang takut tetapi disembunyikan...

Pedang ayah aku halakan betul di lehernya...

"Aku bagi amaran dekat kau... Dont ever insult(?) my family... Or... I'll kill you without humanity...
That time... I will give the Griffin to taste your meat ok? Can you understand that?"

Luna mengangguk laju...

Aku menyarung pedang kembali dan melangkah ke luar dari collessium tanpa menghiraukan yang lain...

I need some space and fresh air to calm myself...

–—next part is on the way😇—–

Magic In Heart|COMPLETE|Where stories live. Discover now