dua puluh delapan

Start from the beginning
                                    

sayup-sayup terdengar suara tante son dari dalam. "siapa yang dateng, dek?!"

minhyung lalu berucap sedikit keras, "bang chanyeol, ma!"

"diajakin masuk dong!" suara tante son lagi.

ngomong-ngomong, chanyeol baru sadar kalau minhyung belum juga mempersilakan dia masuk.

"lo telat, bang. kakak udah dibawa duluan sama mantannya yang bantet itu." ungkap minhyung.

min yoongi?

tiba-tiba terlintas di pikiran chanyeol kalau dia pacaran sama seungwan, kira-kira panggilan apa yang bakal diberi minhyung buat dia? kayak pacar-pacarnya wendy yang sebelumnya. apakah si kuping gajah? atau tiang listrik?

"anjir ini orang malah bengong!" minhyung membuyarkan lamunan nggak penting chanyeol di situasi genting. "bang chanyeol nggak ada niatan nyusulin kakak gitu?"

"gue nggak tau mereka ke mana, dek." jawab chanyeol polos.

"kalo gue bantu, gimana?"

nggak, chanyeol nggak salah dengar. minhyung sedang nawarin dia bantuan dan chanyeol nggak boleh nolak. "caranya?"

sebuah senyum miring terbit di wajah son minhyung. hal itu bikin chanyeol jadi curiga. "ajakin gue gabung di kelompok latihan taekwondo kampus lo dong, bang? gue juga mau pinter taekwondo kayak lo, biar bisa hajar para penjahat gitu hahaha."

tanpa pikir panjang chanyeol mengangguk mantap. "deal." ucapnya tegas. apa aja bakal chanyeol lakukan buat mendapatkan cinta son seungwan.

minhyung lalu mengeluarkan benda tipis dari saku celananya. mencari kontak wendy untuk menanyakan keberadaan cewek itu.

chanyeol seperti mendapat kesadaran. gitu caranya sih gue juga bisa!, batinnya. efek tugas profesor shim sukses mempengaruhi cara kerja otak chanyeol. ck, parah.

"kak, lo di mana sekarang?" tanya minhyung begitu panggilan sudah tersambung.

"ada di mall, kenapa?" balas wendy di seberang sana. chanyeol mendengarkan dengan serius. dia bisa dengar pembicaraan kakak beradik ini karena minhyung yang sengaja mengaktifkan loudspeaker.

"eum... kira-kira mau ke mana lagi, kak?"

terdengar wendy yang kini ngomong sama cowok. itu pasti min yoongi.

"kayaknya abis ini mau ke ramen ishikawa. lo kenapa sih?" suara wendy terdengar curiga.

chanyeol mengangguk lagi, mengingat nama restoran jepang yang cukup familiar baginya.

"beliin gue udon ya, kak. gue lagi pengen banget makan udon, nih. bye." kemudian minhyung mematikan sambungan tanpa mendengar ucapan kakaknya.

"by the way, itu kotak apa bang? buat kakak ya?" minhyung menatap kotak kecil merah yang dari tadi ada di tangan chanyeol.

bukannya menjawab, chanyeol malah memasukkan kotak tersebut ke dalam saku jaket denimnya kemudian berucap, "gue pamit ya, titip salam sama tante. besok gue main-main ke rumah."

tapi kalo cinta gue nggak ditolak, heheh.

tapi kalo cinta gue nggak ditolak, heheh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
reuni | wenyeolWhere stories live. Discover now