"Cup, mimi cantik tuh. Gebet aja sok," ujar Raya mempersilahkan.

"Kenapa Ucup selalu jadi korban ya Allah..." batin Ucup.

"Wkwk, ada lagi nih terakhir--"

"Allahuakbar, Dan liat anjir nenek lo hijrah kesini

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Allahuakbar, Dan liat anjir nenek lo hijrah kesini." tukas Vano.

"Nenek Dante make BH doang anying," ceplos Ucup.

"Dusun..." kata Dante menatap sinis.

"Ekspresi nya gak nahan amat sih anjir, minta di jejelin ganja emang geh--" ceplos Eza.

"Cekokin sianida aja gablag," sambung Gege masih tertawa.

"Udah woy, gue kebelet kencing anjir, gak kuat!" kata Dante menyerah.

"Heh heh, ada apa ini ribut-ribut?" tiba-tiba saja sosok manusia botak muncul di hadapan Garatim.

"Eh pak Rahman," jawab Dante cengengesan.

"Kalian kenapa ribut-ribut? Bukannya siap-siap! Bentar lagi udah mau jelajah." pak Rahman emosi.

"Sini pak, liat deh ada bidadari jatuh dari langit." ajak Eza cekikikan gak jelas.

Pak Rahman pun menuruti apa yang di katakan oleh Eza, ia pun segera mendekati Eza untuk melihat sesuatu yang katanya ada "bidadari jatuh dari langit." itu.

"Subhanaallah," ucap pak Rahman menggelengkan kepalanya ketika melihat foto mimiperi yang hanya memakai BH saja.

"Ini siapa? kalian ini masih di bawah umur, dilarang melihat sesuatu yang pornografi." pak Rahman menatap serius.

Sedangkan Garatim tak menjawab sedikit pun pertanyaan dari pak Rahman, mereka semua hanya tertawa dan tertawa sampai terdengar oleh telinga setiap murid yang sedang menjalankan berbagai aktivitas.

"Anjir katanya porno, coba ceburin aja ke langit yang bilang ini porno," ucap Vano tak kuasa menahan tawanya.

"Mimi peri jadi pornografi gimana coba? Bayangin anjir," pekik Dante merasa lelah karena sedari tadi dirinya tertawa terus.

"Jelasin! Ini siapa?" tanya pak Rahman megaskan.

"Ini pak?" ucap Eza menunjuk foto mimi peri.

Pak Rahman mengangguk cepat. "Iya lah siapa lagi," ucapnya sewot.

"Ini miper pak--" ucap Gege.

"Apa bemper?" sahut pak Rahman.

"Kok gablag sih," Eza semakin tertawa tiada hentinya.

"Dari miper ke bemper, jauh anjir--" serbu Dante tak kuat lagi.

"Miper itu Mimi peri pak, " jelas Ucup di susul tawa.

"Iya dia siapa?!" pak Rahman bertanya lagi kian menjadi lebih sewot.

"Orang yang suka bikin ketawa," ceplos Eza.

GaratimDonde viven las historias. Descúbrelo ahora