44. Rencana Pengkhianatan -1-

9.3K 647 316
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Setting : Heian/Kamakura Periode

Volvo ungu muda itu berjalan stabil memecang jalan raya ibu kota Jepang itu. Jalanan protokol kota Tokyo malam itu cukup lenggang, membuat suasana suntuk yang biasa di tampilkan, berganti dengan suana yang cukup tenang.

Mendengarkan musik klasik dari kursi belakang penupang, Hinata terus memikirkan penawaran Toneri yang diajukan padanya. Tak dapat ia pungkiri bahwa cinta pertama adalah cinta yang tersulit untuk di lepaskan. Dan itulah yang kini Hinata rasakan. Rasanya sangat sulit menggantikan kehadiran Toneri yang bertahun-tahun bertakhta di hatinya, dengan seorang Naruto yang baru di kenalnya.

"Ano... Kou Ji-san...." Memanggil pelan kepala pelayan di mansionnya yang kini merangkap tugas menjadi supir pribadinya, karena supir pribadi sebelumnya sedang sakit.

"Ada apa Hinata-sama...?" Pria yang juga berasal dari keturunan Hyuuga itu buru-buru menanggapi panggilan nona cantik yang telah ia anggap seperti putrinya sendiri.

"Apa dalam minggu ini Tou-sama dan Neji-nii ada perjalanan ke luar negeri?"

Masih tetap fokus menyetir, Kou mencoba mengingat-ingat catatan yang di tinggalkan Natsu, sekertaris pribadi Hiashi dan Neji dalam urusan bisnis. "Hiashi-sama dan Neji-sama akan berangkat bersamaan ke Macau besok sore. Ada perjanjian konrtak kerja sama yang harus segera di tandatangani Hiashi-sama, dan Neji-sama harus ikut mendampingi karena dialah yang selama ini mengatur kerjasama ini."

Hinata mengangguk pelan menanggapi jawaban dari Kepala pelayan yang telah lama bekerja untuk keluarganya itu. Kembali memandang kearah gemerlapnya geliat kota Tokyo dimalam hari, ia mulai membatin seraya menengadahkan kepala indigonya ke langit kelam. 'Neji-nii, Tou-sama maafkan aku.... aku hanya sedang berusaha mengerjar kebahagiaanku... Bukankah kalian selalu berkata bahwa kebagagiaanku adalah hal terpenting bagi kalian...?'

...

"Sudah pulang?"

Baru saja menghidupkan sakelar lampu ruang tamu kediamannya, Naruto langsung disambut oleh suara hangat nan berwibawa yang begitu ia kenali. "Tou-chan, kau belum tidur?" Tanya Naruto heran saat mendapati pria yang mewariskan hampir seluruh gen pada dirinya tengah duduk santai di sofa ruang tamu itu.

Namikaze Minato, pria yang masih terlihat sangat tampan di usianya yang menginjak paruh baya itu tersenyum hangat menyambut kepulangan putera kebanggaanya. "Kau mau Tou-chan buatkan kopi?" Tawar Minato sambil tersenyum hangat.

Menggeleng pelan sambil tersenyum kecut, Naruto malah memilih duduk di sebelah sang Ayah setelah melepaskan sepatu pantofelnya. "Apa Kaa-chan sedang dalam mood yang tidak bagus?" Tebak Naruto sambil tersenyum maklum.

Minato malah terkekeh pelan setelah mendengar tebakan sang putera. "Dari mana kau tahu?"

"Kau berada disini, sedangkan Kaa-chan tertidur lelap. Dia pasti mengabaikanmu, bukan?"

Kembali Minato terkekeh renyah mendengar tebakan sang putera yang sebenarnya tak sepenuhnya benar. "Kaa-chanmu menangis terus. Dia memikirkan hubunganmu dan Hinata. Hiashi sudah memberitahu bahwa mafia narkoba yang kau incar selama ini adalah mantan kekasih Hinata."

Terdiam. Kali ini Naruto sudah tak mampu lagi menyembunyikan bebannya dari keluarganya. Inspektur pirang itu malah menundukkan kepalanya sambil menatap ubin-ubin yang menjadi pijakannya.

Sweet DreamWhere stories live. Discover now