20. Perjanjian Untung/Rugi

10.1K 756 103
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

💲💲💲💲

Sai, Notaris muda berdompet tebal ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sai, Notaris muda berdompet tebal ini. Sudah siap dengan rambut klimis dan kemeja mahalnya. Ia tatap pantulan dirinya di cermin.

"Kau sungguh tampan Sai...." Pujinya dihadapan dirinya sendiri.

"Mau kerumah gadis Yamanaka itu." Suara Danzo sang ayah membuat pria berkulit pucat ini beralih dari kegiatannya mengagumi dirinya sendiri.

"Tentu saja Tou-san..., aku akan membuat gadis ekor kuda itu menepati janjinya." Ujar Sai sambil menaik turunkan alisnya.

"Kau memang benar-benar anakku," Puji Danzo sambil menepuk bahu putranya itu.

"Kau tenang saja Otou-san tak lama lagi aku akan memberikan cucu yang lucu untukmu." Senyuman tipis yang terlihat aneh itu tersungging di bibir pria berkulit pucat itu.

...

Sai turun dari lantai dua rumah mewah bergaya eropa milik ayahnya yang terletak di distrik Shinagawa, Tokyo. Onix hitamnya membulat, mulutnya ternganga lebar tidak elit. Wajahnya yang sudah pucat itu, kini makin pucat melihat penampakkan dua orang mahluk astral yang siap menghancurkan rencana kencannya malam ini.

Ya, dua orang mahluk astral, Inspektur Divisi Anti Narkoba Markas Besar Kepolisian Jepang yang sedang tercengir lebar seperti model iklan pasta gigi, dan Jaksa Muda Pengadilan Tinggi Jepang yang berdiri menyandar didinding teras rumahnya dengan wajah sedatar papan tripleks dengan satu tangan yang dimasukkan kedalam kantong celana bermerek lacostenya.

"Mau apa kalian kesini?" Tanya Sai sambil tersenyum. Catat senyum palsu yang tak mampu menutupi emosi jiwa yang melanda mentalnya karena kelakuan dua sahabat astralnya ini.

"Hei...hei..., zombie apa kau tidak senang sahabat-sahabatmu kemari." Ujar Inspektur Namikaze ini sambil merangkul sahabat pucatnya ini. Saking kuatnya ia merangkul pria klimis ini, Sai hampir saja jatuh terjungkal.

"Tak perlu berbasa-basi..." Jawab Sai kesal, tapi herannya wajahnya masih menampakkan senyum palsu yang begitu kentara.

"Kami mau ikut ke mansion Yamanaka." Sasuke akhirnya bergerak dari pose opening boy band concertnya.

Sai langsung melepaskan rangkulan Naruto. "Apa-apaan, tidak bisa seperti itu, aku membiarkan kalian menikmati waktu bersama para gadis kalian, mana boleh kalian menggangguku." Kesal Sai. Saking kesalnya Notaris muda ini, senyum palsunya pun sudah tidak nampak lagi.

"Memang apa peduliku dengan kencanmu zombie?" Sasuke menyilangkan tangan di depan dadanya, dengan onix hitamnya yang dipicingkan.

Sweet DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang