Chapter Tujuh👥

1.4K 89 15
                                    

12 lelaki dari kelas A saat ini sedang berada di ruangan rahasia, yakni ruangan di balik perpustakaan.

Hanya mereka yang tau tempat ini, karena tombolnya sangat kecil dan tak ada yang bisa melihatnya, di tambah murid dari sekolah ini jarang datang ke perpustakaan.

Bugh!

Satu pukulan keras Jeongwoo layangkan pada pipi mulus Haruto dan rahangnya sedikit memar karena pukulan itu.

"Bagaimana bisa kau melakukan itu padanya?! Bagaimana jika dia tau kalau kau adalah seorang Vampire, hah?!" teriak Jeongwoo sambil mencekik leher Haruto.

"M-maaf, aku tidak bisa menahannya," jawab Haruto jujur sedikit tercekat. Karena benar, aroma dari tubuh Teume sangatlah menggoda. Bahkan dari jarak jauh pun Haruto bisa merasakannya.

Brugh!

"Uhukk! Uhkk!" Haruto pun terbatuk ketika Jeongwoo melemparnya ke lantai cukup keras.

"Beruntung Jihoon segera menyihirnya dan memindahkan ke asrama, jika sampai dia tau identitas asli kita.. Aku tidak yakin kita bisa hidup damai lagi seperti ini." Jeongwoo berjalan kesana kemari dengan tatapan yang tak bersahabat pada Haruto.

"Sudahlah, lagi pula aku sudah menyihirnya agar tak mengingat kejadian tadi malam," tutur Jihoon meredamkan amarah Jeongwoo.

Semuanya hanya diam saja, bagaimanapun ini adalah kesalahan Haruto yang tidak bisa menahan diri. Mereka juga sering melakukan aktifitas malam hari namun sampai saat ini tak pernah ada yang mengetahuinya, dan baru kali ini mereka terlihat oleh Teume.

"Jika bertemu dengannya, kita harus bersikap normal," titah Mashiho dengan lugas.

"Tapi jika dia sudah mengetahui semuanya, bisakah aku menggigit dan menghisap darahnya? Aku sungguh menyukai darahnya yang manis, meski aku baru mencobanya satu tetes," pinta Haruto namun segera di balas tatapan tajam oleh ke sebelah temannya.

"Ya ya, baiklah, tidak akan."

"Ayo kembali ke kelas," tutur Asahi mengakhiri obrolan.

Mereka keluar dari perpustakaan satu persatu dan berjalan beriringan menuju ruang kelas.

Sepanjang jalan, banyak siswi yang terus memberikan sapaan manis pada mereka. Tak sedikit juga yang memberikan hadiah pada mereka.

"Yedam Oppa, bisakah kau menerima hadiahku?" seorang gadis menghampiri Junkyu dan memberikan satu dus macaron.

"Oh? Untukku? Terimakasih," dengan senang hati Yedam menerima macaron itu, tak lupa dengan senyum yang di tebarkannya.

"Mashiho-ya! Aku membuat kue ini untukmu, aku semalamam tidak tidur hanya karna ingin membuatkamu ini!" seorang gadis bergumam sedikit berteriak sambil memberikan kue kering pada Mashiho.

"Eyy, kau tidak usah bekerja keras untuk membuat kue ini. Apapun yang mau buat, aku akan menyukainya. Terimakasih!" Mashiho bergumam dengan semangat dan mencoba satu kue kering buatan gadis itu.

"Baiklah, kami harus segera kembali ke kelas. Kalian belajarlah dengan giat, sampai jumpa!" Hyunsuk mengakhiri sesi fanmeeting dadakan dari teman-temannya.

SECRET IDENTITY | Treasure ft. TeumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang