"Apaan sih lo!" Balas Somi kesal.

"Lo tuh gajelas, orang ketawa doang dikatain gila. Lebay." Somi tertawa mendengar ucapan Jungkook.

"Dari awal gue emang nebak lu gila. Ga pantes lo diem disini! Ga pantes jadi keluarga gue!" Ucapan Somi membuat raut wajah Jungkook berubah datar.

"Terus? Lo bisa apa? Lo mau nyoret nama gue dari kartu keluarga?" Pertanyaan Jungkook membuat Somi diam.

"Diem? Ga bisa jawab? Ckckck...sadar Som, ga guna lu benci gue. Bukan kemauan gue kok buat tinggal sama keluarga ini. Tapi kemauan mama sama papa yang buat gue jadi bagian keluarga Jeon. Kalau seadainya kakak lo itu masih ada, ga bakal gue ada disini," ucapan Jungkook membuat Somi berpikir keras untuk membalas ucapannya. Namun karena terlalu lama berfikir Somi memilih menghentakan kakinya dan pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

Jungkook menghela napas pelan.

Iya...bukan kemauan gue. Andai gue ga diangkat jadi anak sama keluarga ini, gue bisa ngingat tentang anak perempuan yang sering kebayang di pikiran gue.

---

Badan Yunju yang tengah tertidur tiba-tiba bergetar pelan, bibirnya nampak bergumam tak jelas...

Yunju mengedarkan pandangannya ke segala penjuru.

Tempat apa ini? Semuanya serba putih...

"Yunju..."

Yunju terkaget ketika melihat seorang pria dengan pakaian yang juga serba putih memanggilnya dan menghampirinya. Ia lebih kaget lagi ketika mengetahui bahwa itu Jaehyun.

"Ja--Jaehyun?" Panggil Yunju lirih.

"Maaf. Aku baru sempat menemuimu," ucap Jaehyun sambil menggaruk kepalanya.

Yunju terdiam. Ia sadar bahwa ini mimpi, mimpi yang terasa sangat nyata. Yunju mendengus, ternyata dia terkena Lucid Dream lagi.

"Yunju..." Panggilan lirih itu sontak membuat Yunju mendongak.

"Ya? Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Yunju.

"Maaf..." Yunju mengernyit bingung.

"Maaf? Maksudmu? Maaf untuk apa?" Tanya Yunju heran.

"Untuk semuanya..." Balas Jaehyun.

"Jelaskan. Aku tak tahu lagi kapan akan bertemu denganmu. Jadi jelaskan apa yang kau katakan..." Ucap Yunju. Jaehyun mendengus pelan.

"Aku minta maaf pernah menghianatimu. Kau tau, aku merasakan karma-nya, haha..." Ucapan Jaehyun membuat pikiran Yunju berkelana ke sekitar 20 tahunan yang lalu. Dimana Yunju merasakan saat-saat terberatnya.

Ini bukan waktu yang tepat untuk mengingat kenangan lama, astaga. Batin Yunju.

"Aku memaafkanmu. Sudah sejak lama," ucap Yunju sambil tersenyum. Meski senyuman itu terpaksa.

Jaehyun nampak memikirkan sesuatu...

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Yunju peka.

"Ah tidak...hanya saja--"

"Hye Jin?" Tebak Yunju. Jaehyun terkejut.

Cold Enemy - YuKook (REVISI SEBAGIAN)Where stories live. Discover now