Kendala penulis amatir

Mulai dari awal
                                    

Silakan ditiru, jika kamu ingin menjadi penulis yang lebih baik.

Setelah itu, cobalah latihan menulis sesering mungkin. Jangan mikirin diksi kamu sedikit, lah. Tanda baca, lah. Pokoknya, nulis aja dulu.

Kamu nggak akan maju kalau STUCK hanya belajar dan mengamati cerita orang lain. Kamu juga harus banyak latihan. Mengerti?

Kamu coba buat works yang tidak dipublish. Bikin aja cerita kegiatan kamu sehari-hari, kayak diary gitu. Tapi, pakai dialog.

Dan cobalah latihan pakai tanda baca, dan dialog tag yang benar. (Awalnya mungkin masih berantakan, tapi lama-kelamaan pasti kamu ngerasa lebih berkembang)

Satu hari, satu draft. (Buat latihan aja)

Contoh:

Draft 1

Aku ingin menceritakan tentang hari ini.

Hari ini adalah hari senin.
Astaga! Aku benci hari senin. Salah satunya karena tadi upacara. Aku memang bukan siswa teladan yang mencintai upacara. Aku lebih sering mencari masalah.

Setelah upacara, guru Matematika masuk kelas dengan seringai kejamnya. "Hari ini kita ulangan."

"Pak, saya belum belajar!" protes anak-anak yang lain. Aku tidak ikut protes karena aku sudah pasrah.

"Siapa suruh tidak belajar? Kalian ini belajar kalau ada PR saja. Keterlaluan."

Aku kesal, akhirnya aku berujar dengan lantang, "Pak, diundur aja ulangannya tahun depan!"

Satu kelas tertawa saat mendengar kalimatku. Aku memang sengaja berkata seperti itu agar mereka semua tidak merasa stres karena ulangan dadakan. Astaga, sepertinya hanya aku yang akhirnya stres seorang diri.

Akhirnya, aku tadi mengerjakan ulangan dengan asal. Aku yakin, nilaiku akan jelek. Hah, nasibku hari ini sial sekali. Sekian.

See? Pokoknya kayak gitu. Aku yakin sih pada bisa. Anggap aja kalian curhat sambil latihan. Enak, 'kan?

Silakan dicoba kalau perlu! Btw, ini tuh sebenernya saran dari mentor ekskul aku pas SMA. Aku dulu juga pernah nyoba, lho! ;)

4. MALAS: Ini sering melanda siapa saja. Aku juga sering merasa malas menulis. Tapi, kembali lagi ke masalah nomor satu. Aku MALAS tuh karena MOOD aku lagi buruk.

Jadi, setiap hal itu terjadi, aku hanya berusaha membuat mood aku lebih baik. Entah dengerin lagu, baca webtoon, atau nonton youtube. Alhamdulillah, selalu berhasil.

Sejam kemudian, mood aku baik lagi dan aku mulai mencoba menulis pelan-pelan.

200 words awal, aku masih ngerasa sulit tuh nulis dan mikirin adegannya. Tapi, aku terus aja nulis sebisa aku (kalo jelek, 'kan pas edit bisa diperbaiki). Saat udah 200 words lebih, aku merasa mulai lancar. Hingga akhirnya aku bisa menulis minimal 1400 words selama dua jam. Yey.

DUA JAM? Lama banget, Kak!

Lah, itu malah termasuk cepat. Aku penah nulis tiga jam lebih. Itu aku lagi lancar banget, hingga nulis part baru dua cerita gitu.

Kalau menulis, jangan pernah lihat waktu.

Aku baru lihat waktu kalau tulisan aku udah selesai. Kaget juga karena ternyata aku nulis sampai dua-tiga jam.

Kalian tau itu artinya apa?

Itu artinya ... aku sangat enjoy saat menulis. And that's good.

Kalau kalian belum ngerasa enjoy kayak aku, itu artinya kalian belum terbiasa menulis. Kalian belum bisa enjoy.

Why?

Karena kebanyakan penulis baru di Wattpad itu tertekan pada vote dan comment. Saat nulis, pikiran mereka terbagi.

Antara nulis lanjutin cerita dan ... mikirin respon pembaca.

"Aduh, kalo gue nulis adegan kayak gini terus kalo pada nggak suka, gimana?"

"Kayaknya nggak akan ada yang baca cerita gue, deh."

"Chapter sebelumnya vote gue cuma lima. Chapter yang baru gue tulis ini nanti dapet berapa, yaa?"

Guys, calm down.

Kalau kalian udah berpikiran negatif begitu, apa yang kamu tulis itu bisa BAGUS?

No. Malah kacau.

Berhentilah memikirkan vote dan comment. Kedua hal membahagiakan itu akan datang sendirinya jika kamu sudah menulis dengan maksimal. Oke?

Berhentilah memikirkan respon pembaca kalau dialog tag kamu aja masih salah. (Ini kayaknya sedikit nyelekit, tapi niat aku cuma membangkitkan semangat kalian untuk intropeksi diri)

Teruslah membaca dan belajar menulis yang benar. Kayak yang pernah aku bilang sebelumnya, "Tulislah apa yang mau kamu tulis. Jika orang lain suka, itu bonus."

Kutipan itu aku baru inget, ternyata dari Dee Lestari. Tau, 'kan? Dia penulis yang sangat sukses. Contohlah kutipan tersebut, agar kamu juga bisa sukses. It works.

See ya soon. Xx

Curahan Hati Penulis AmatirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang