Bayang-Bayang Abadi

1.2K 101 7
                                    

Peringkat 9
#SayembaraOSGreshan

*****

Seorang gadis terlihat sedang melamun diatas bangku taman komplek. Ia seakan tak terusik dengan angin malam yang mulai dingin. Jam menunjukkan pukul 9 malam, namun ia sama sekali tak berniat untuk beranjak dari sana. Kenangan yang pernah ia lakukan ditaman ini seakan berputar kembali didalam pikirannya.

-----

"Gege, kamu mau es krim gak?" Tanya Shani sambil mengusap keringat. Mereka berdua sudah sepakat untuk lari pagi hari ini.

"Ci? Pagi-pagi kok minum es sih?" Tanya Gracia. Ia lebih sering dipanggil Gege.

"Gapapa. Tunggu sini yaa"

Shani langsung berlalu ke tukang eskrim yang sedang berhenti disamping bangku taman.

"Gege sini deh. Kita duduk diayunan yuk" teriak Shani kepada Gracia.

-----

Tiba tiba air mata menetes begitu saja melewati pipi Gracia.

"Pulang yukk Ci, udah malem" Ajak Julia adik Gracia.

Gracia hanya menuruti adiknya tersebut. Ia juga tak mau larut dalam kenangan itu. Sudah 1bulan ia mencoba ikhlas untuk semua. Tapi mengapa sulit? Mengapa ia tersiksa? Kenapa ia tak bisa membenci? Kenapa ia masih berharap?

Didalam kamar, Gracia tak jauh beda. Ia kembali menangis dalam diam. Ia hanya duduk dibalkon sambil melihat langit. Kenangan itu kembali berputar.

------

"Ci Shani, sini deh. Ngitung bintang yuk" ajak Gracia

Shani yang sedang membaca novel merasa heran dengan ajakan Gracia.

"Ngapain Ge ngitung bintang? Banyak ihhh" jawab Shani sambil berjalan ke arah balkon.

"Gapapa daripada diem aja dikamar" cemburut Gracia.

"Bintangnya gaada yang bersinar, males"

"Itu Ci ada" tunjuk Gracia pada satu bintang.

"Gak. Bintangnya tetep kalah sama sinarnya kamu" Jawab Shani santai sambil berlalu masuk kembali.

Gracia masih berdiri mematung dibalkon. Pipinya terasa panas. Ia sungguh merasa malu.

"I love you Ci Shani" teriak batin Gracia.

"Ge sini deh, ngapain disana terus. Senyum-senyum lagi, kamu kesambet ya?" Goda Shani padanya.

------

Gracia tersenyum mengingat hal itu. Ia tak bisa pungkiri kalo perlakuan manis Shani masih terekam jelas didalam pikiran maupun hati Gracia. Saat ini ia merasa bodoh, kenapa ia dengan mudah dibohongi?

*

Pagi menjelang, Gracia tersentak dengan matahari yang memaksa masuk ke dalam indera penglihatannya. Badannya terasa sakit. Ia tersadar semalam ia tertidur di balkon. Gracia hanya tersenyum miris. Bagaimana bisa, ia sampai tertidur dibalkon?

Toktok

"Aku masuk yaa Ci" ucap Julia sambil berjalan kearah Cicinya.

"Cici tidur balkon lagi?" Tanya Julia.

Julia sudah hafal betul dengan apa yang dilakukan Gracia. Julia merasa kasian dengan Cicinya tersebut. Badan Gracia semakin kurus, ia seakan tak terawat. Kantong mata yang menebal. Pandangan mata yang kosong.

Sayembara OS GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang