Aku dan akhir hidupku

3.3K 116 6
                                    

Peringkat 10
#SayembaraOSGreshan


*****


"Tidaaaaaakkkk....!!!" jerit Shani

Teriakan Shani pada malam itu membangunkan semua orang yang berada dirumah. Semua orang dengan sigap menghampiri dan mencari tahu apa yang menyebabkan Shani bisa berteriak histeris. 

"Ada apa Shan? Mimpi lagi?" tanya Mama heran. 

"Mimpi itu muncul lagi mah," tangis Shani pecah ketika bertemu dengan mama. Ia memeluk mamanya erat dan berharap mimpi hitam itu segera hilang dari fikirannya. 

"Aku ingin tidur dengan mamah ya," lanjut Shani. Mama hanya menganggukkan kepala tanda setuju. Dan semua kembali ke keadaan semula. Kakak Shani dan papah, kembali tertidur setelah dibuat heran dengan keributan kecil tersebut.

Malam itu menjadi malam paling menakutkan untuk Shani. Entah apa yang menganggu fikirannya. Seluruh keluarganya hanya berfikir ia sangat kelelahan setelah seharian beraktivitas sebagai pengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB). Ia memang sering mengigau ketika tidur, Shani juga sering menyebut beberapa nama yang sebelumnya tidak pernah ia temui dikehidupannya bahkan kakak Shani, Gracia, menganggap ia mempunyai kelainan atau imajinasi tingkat tinggi karena tempat ia bekerja bertemu dengan siswa-siswa yang mempunyai daya khayal yang tinggi. Pendapat ini ditolak Shani dengan tegas. Ia tidak sedang mempunyai kelainan atau apapun dan ia mampu meyakinkan semua orang bahwa ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya. Tetapi, ia sendiri pun tidak tahu atas apa yang sedang menimpanya. 

-aku dan akhir hidupku-

Keseharian Shani menjadi pengajar di Sekolah Luar Biasa didaerah kampusnya. Ia menerima tawaran mengajar disana karena didasari oleh rasa iba dan haru luar biasa melihat keadaan siswa disana. Siswa yang sangat luar biasa yang sedikit banyak membuka mata hati Shani tentang makna kehidupan dan rasa bersyukur serta menceritakan dan mengajarkan Shani bagaimana cara tersenyum ketika masalah melanda kehidupannya.

Inilah yang membuat Shani semakin cinta dengan profesi sekarang meski tidak menghasilkan gaji yang seharusnya didapat oleh Sarjana Psikologi ini. Namun, niat baik Shani ternyata tidak dilihat baik juga oleh keluarganya. Keluarganya berharap dengan gelar tersebut ia berhak mendapat penghasilan yang lebih layak dan pekerjaan yang sepadan dengan apa yang ia telah korbankan selama ini. Inilah tantangan besar bagi Shani untuk menunjukkan apa yang menjadi pilihannya memang pilihan yang terbaik. 

-aku dan akhir hidupku-

Seiring berjalannya waktu, keluarga Shani banyak menemukan kejanggalan dengan diri Shani. Sejak ia mengajar disekolah itu, Shani sering sekali bermimpi aneh dan berfikir diluar nalar manusia pada umumnya. Kakak Shani yang merasakan hal ini terlebih dahulu sejak ia makan siang di salah satu restaurant dan menyebut salah satu nama aneh yang tidak pernah ia temui dalam kehidupannya juga kakaknya.

"Kau itu berbicara apa sih Shan? Aku tak mengerti dengan ucapanmu, lalu siapa itu Tom? Rekan kerjamu disekolah apa salah satu murid barumu? Jelaskan padaku, dan apa yang kau maksud dengan kau harus bertemu dia di Taman Leovard, itu dimana Shan?" tanya Gracia.

Tanpa sadar Shani menceritakan secara runtut tentang apa yang dipertanyakan oleh kakaknya, dan hal ini membuat kakaknya semakin bingung dan sedih sebenarnya apa yang terjadi dengan adiknya itu. Semakin hari semakin aneh tetapi Shani tidak merasakan keanehan yang dirasakan oleh kakaknya. 

"Kau menceritakan itu lagi??" tanya Gracia

"Cerita apa ka? Ka kok aku merasa sangat lelah ya hari ini, haus sekali ka (sambil menyeruput segelas kopi), aku seperti baru berbicara banyak pada orang dan seperti selesai berlari sejauh 5 km ka, kita pulang yuk ka, aku ingin istirahat," lanjut Shani. Entah apa yang mengganggunya. Selama diperjalanan sang kakak tidak henti-hentinya menatap tajam wajah adiknya yang mengkhawatirkan itu, ia sedang berfikir apa yang terjadi pada Shani.

Sayembara OS GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang