Aku yanya berdehem untuk menanggapi pertanyaannya.
Akhir nya kulirik jam dinding yang tertempel indah di Rumah Yang mewah ini, Mewah ? Yap ini benar benar mewah, Kami bukan poormen tapi kami adalah RICHmen.
Kalau kau jadi hacker seperti kami, kau akan bisa menjadi kaya raya, bagaimana tidak sudah lebih dari 30 Bank besar yang kami paksa untuk melakukan pembayaran kepada kami, dengan memanfaatkan aplikasi Wannacry kami berhasil menyabotase data bank tersbut, lalu meminta tebusan kepada mereka agar kami mau membukanya.
Hacker, Pekerjaan yang sudah ku jalani selama 7 tahun terakir ini, umurku masih muda, hanya 20 tahun pas aku sudah menjadi remaja yang kalem di luar tapi sungguh hebat didalam.
Kau boleh sebut aku pecundang, anti sosialis, tidak berguna, bodoh, tapi kau tak akan tahu seberapa hebatnya aku di internet.
Teeet..teeet..
Astaga gawat, itu bunyi alarm komputerku.
"What the hell??!" Steve membulatkan matanya tidak percaya.
"Apa yang terjadi?" Tanya ku polos karna baru bangun dari tidur.
Setiap ada kejadian seperti server ku terbobol atau ada attacker yang menyerang, Komputer kami akan otomatis berbunyi.
Steve berlari ke arah komputer, "Oh fuck! Shit, bagaimana bisa?!" Teriak Steve kencang.
"Kenapa steve?" Astaga, aku juga ikutan panik bila begini.
"Mereka Berhasil melacak Kita." Tukas Steve dengan suara pelan
Hati ku berdetak Keras, terpampang sebuah pop-up di layar komputer kami, tulisanya
'Youre place have been detected' dengan di beri sumber pengirim Markas besar agen itu.
"Shitt ooh shittt fuck fuck fuck!!! ". Aku mengumpat sekencang-kencangnya.
Belum pernah kami terlacak dalam aksi kami.
"Cepat !! Kemas barang barang mu! Ambil laptop mu dan aku masukan dia kedalam tas! Kita akan cepat pergi dari sini," Teriak steve menyuruhku
"Oke oke .. haduhh keparat memang !"
Aku terdiam dan melirik ruangan ini.
"Bagaimana dengan komputer komputer ini? Apakah akan kita tinggalkan?" Aku bertanya kepada Steve.
"Just leave it dude. Kita sedang jadi buronan Central Cyber Agency, lagi pula kita bisa beli lagi komputernya,"
"Bukan yang ku maksud, tapi data data yang ada di sana!" Ya ampun mengapa Steve menjadi cerobih begini?!
Steve menepuk keningnya pelan.
"Hancurkan CPU nya sekarang Lex,Cepat!"
Aku mengambil kapak di bawah ranjang milik Steve.
"Okay i got it."
Kuhancurkan semua CPU komputer itu, jumlah nya tak banyak hanya 4 saja, jadi mudah.
Kami pun segera kabur keluar rumah, menuju bus station pergi meninggalkan kota Davos dan pergi jauh ke kota Bern, ibu kota Swiss.
Sungguh diluar dugaan mereka bisa melacak kami.Kesenangan kami di balas ketakutan yang terus datang.
"Bodoh kau,Kenapa bisa ketahuan?" Bentak Steve pada ku.
"Just shut up! Aku juga tidak tau mengapa bisa begini? Dan berhenti mengataiku bodoh karena kau juga sama bodohnya denganku." Aku menatap tajam Steve.
Steve mengerang frustasi, "Alex, sekarang kita adalah buronan CCA kau tahu apa yang akan di lakukan mereka?"
"Okay hentikan pembicaraan ini, aku malas berdebat denganmu." Aku mengangkat satu tanganku.
"Bodoh, Pecundang. Apakah kau sudah mengahapus jejak kita setelah kau meretas system mereka?" Tanya steve kepada diriku.
Rasanya aku ingin memukul kepalaku dengan kapak besi sekarang, mengapa aku bisa menjadi lupa begini?
"Shit! Aku lupa."
"Fooooollll ... fooooolll ." Steve mengerang frustasi.
"Ini .. ini yang membuat kita terlacak . Internet protocol kita mungkin masih ada di server mereka, lalu mereka melacaknya.. dasar bodoh." Sambung Steve.
"Calm down dude, kita sudah berhasil kabur, tinggal cari tempat buat stay aja." Aku sedikit menghela nafas ringan.
Kenapa aku tenang? Karna aku mustahil tertangkap, apabila ada yang berhasil melacak kami, kami tidak panik, malah akan tertawa, jadi terdeteksi itu adalah hiburan kami dari semua hiburan yang pernah kami dapati.
Hanya Steve saja yang melebih-lebihkan semua ini.
-Q
YOU ARE READING
Spy VS Hacker
ActionApa jadinya ketika seorang gadis yang ber profesi sebagai mata-mata harus menangkap seorang Hacker yang sangat cerdik? Dan ternyata pacarnya adalah hacker yang ia incar tersebut
01•Dead Security Hacker team
Start from the beginning
