Prolog

16.3K 779 54
                                        

Ashley POV.

Panggilan dari suara Ray membuatku memutar kedua bola mata jengah, yang benar saja? Aku sedang banyak tugas begini dia malah memanggilku.

Ray, dia adalah Boss ku. Dia itu atasan yang paling cerewet yang pernah ada.

Aku berdecak pinggang di depan Ray yang sedang menyesap kopinya. "Ada apa lagi?"

"Ada tugas baru buatmu Ash,"

Aku menghembuskan nafas pelan seraya menaikkan saru alis ku. "Astaga Ray, aku sedang banyak tugas dan sekarang ditambah lagi? Oh come'on, kau ingin membuatku mati karena tugas menumpuk ini?"

Ray menggeleng dan menepuk sofa nya—agar aku duduk di sebelahnya. Aku hanya berdecak dan duduk di samping kanannya.

"Tugasmu yang ada di komputer semuanya akan di tangani oleh Jane,"

Aku membulatkan mata tidak percaya, antara senang dan marah. "Apa-apaan Ray?"

Ah, untuk Jane, dia itu sahabatku. Dia juga bekerja sebagai Agen di kantor ini.

"Kau akan menyelidiki orang yang telah menerobos keamanan kantor ini." Seru Ray dengan gaya nada tegasnya.

Uh oh, bila ia berbicara begini, Ray sedang sangat serius. Ada banyak pertanyaan di otakku. Oh ayolah, kantor ini pengamanannya sangat canggih—ralat,terlalu canggih malahan. Tetapi kenapa bisa ke bobol begini?

"Seperti seorang hacker maksudmu Ray?" Tanyaku dengan nada bingung.

Ray menjentikkan jarinya. "Ralat, dia memang seorang hacker."

"Akan aku kasih penjelasan nanti, yang jelas dua jam lagi kau akan berangkat ke Swiss--"

Aku ingin memotong perkataan Ray tetapi ia malah memelototkan matanya kearahku. Okay, berani sekali dia? Err, bagaimana bisa dia tanpa se izin ku langsung dengan seenak jidatnya berkata bahwa ingin memindahkan aku ke Swiss?

Oh ya Tuhan, mengapa aku di takdirkan menjadi Agen begini?

"Kau akan naik helicopter, semua pakaian, alat komunikasi dan senjata sudah di persiapkan. Berhati-hatilah, dia itu hacker hebat dan bisa jadi dia kau akan masuk perangkapnya." Peringat Ray, dia berbisik di telingaku yang membuatku agak sedikit merinding.

"Mengapa kau memilihku untuk menghadapi seorang hacker, astaga for your information, hacker itu otaknya sangat cerdas Ray. Mengapa tidak tentang kasus pembunuhan saja? Setidaknya para pyscho tersebut memiliki otak udang." Aku protes kepada Ray.

Yap, aku memang sering me mata-matai seorang pembunuh, sebenarnya lebih sering membunuh seorang pembunuh sih. Itu hal yang sangat mudah.

Tidak, aku bukan seperti pembunuh bayaran. Ada alasan tertentu Ray menyuruhku untuk membunuh mereka.

Aku membunuh bukan seperti seorang psikopat. Aku membunuh menggunakan pistol, menembak korban tepat di jantungnya. Aku hanya tidak mau korban mendapat kesakitan saat kematian di hadapan mereka.

"Mengapa aku memilihmu? Karena kau gadis yang cerdas Ash. Okay tidak ada pertanyaan lagi. Sekarang kau mandi dan makan."

Aku mengangguk patuh dan keluar dari ruangan Ray.

Aku hanya bisa mengumpat dalam hati karena akan dipindahkan di Swiss. Ayolah, di London sudah cukup. Mengapa harus ke Swiss? Kuharap Hacker itu tidak cukup cerdik.

Okay prolognya sampai disini dulu ya gays Mulmed;Ashley Meredith
-S
P

lease Vote and follow ya .. 😅🍑

Spy VS HackerWhere stories live. Discover now