Chapter 1

4.3K 270 39
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca dan tinggalkan komen setelah membaca.

Don't be silent readers juseyo...


Happy Reading...










Sudah dua minggu ini Yoon Ahra tak bisa tidur dengan nyenyak. Kalaupun bisa tidur, mimpinya pasti akan dipenuhi dengan perjodohan sialan itu. Membayangkan dirinya harus hidup bersama dengan lelaki yang tak dicintainya untuk waktu yang lama membuatnya bergidik. Sudah 3 hari bahkan dia tak pergi bekerja karena mood-nya benar-benar hancur. Untung saja CEO Shinhwa Group adalah appa-nya sendiri, kalau tidak, mungkin dia sudah mendapat surat peringatan bahkan terancam untuk dipecat. Ahra bosan setiap pagi mendapat tatapan aneh dari appa-nya. Mata appa-nya seakan berbicara 'waktumu tinggal sebentar lagi'. Dan itu membuat Ahra jengah.

Ahra menggeliat pelan. Diliriknya jam weker di atas nakas sudah menunjukkan jam 8 pagi. Pantas saja perutnya sudah keroncongan meminta asupan. Semalaman dia menjelajahi internet, membuka aplikasi dating online. Dirinya sudah sampai pada tahap sangat stress dan berpikir untuk mencari lelaki yang sedikit menarik baginya untik dikencani. Tapi kenyataannya, setelah semalaman mengubek-ubek aplikasi itu, memilah list para namja, dia merasa pusing dan frustasi. Oh ayolah, apa sesulit ini mencari namja untuk dikencani? Kenyataannya iya, mengingat selama 25 tahun dia hidup, belum pernah sekalipun dia benar-benar kencan.

Ahra mengacak rambutnya gemas, dan memutuskan untuk bangun dan membuat sarapan. Dilihatnya tak ada apapun di kulkas selain air mineral, dan perutnya sudah sangat keroncongan.

Berjalan kembali ke kamar dan menyambar jaket, dompet dan kunci mobil, dia memutuskan untuk keluar dari apartemennya untuk mencari sarapan, tak peduli dengan muka bantal'nya.











*******












Seorang namja tengah berlari-lari kecil menyeberangi jalan menuju coffee shop tak jauh dari apartemennya. Dia sempat melirik di depan coffee shop ada seorang yeoja yang sibuk menelungkupkan tangan'nya mengintip ke dalam sebuah mobil melalui kacanya. Rambut yeoja itu sudah acak-acak'an ditambah dengan usapan frustasi gadis itu menarik-narik rambutnya kesal. Namja itu tertawa geli melirik yeoja itu sebentar, bertanya-tanya apa yang tengah dilakukan yeoja itu, dan melanjutkan langkahnya untuk memasuki coffee shop.

Lonceng pintu berdenting pelan ketika sosok namja itu memasuki coffee shop.

"Anyyeong Soonyoung-ssi, seperti biasa?" pelayan coffee shop itu menyapa namja yang baru saja masuk.

"Anyyeong Minra-ssi. Dua latte dan dua strawberry cupcakes," namja yg dipanggil Soonyoung itu menyebutkan pesanannya sambil tersenyum.

"Baru sepagi ini kau sudah sebegitu laparnya eoh??" Minra terkekeh pelan. Soonyoung nyengir, membuat matanya menyipit.

Minra berlalu ke belakang counter dan mengambil latte pesanan Soonyoung dan membungkus cupcake dalam paper box berwarna pink. Lalu berbalik dan menyerahkannya pada Soonyoung.

"Nah, ini pesananmu. Selamat menikmati," Soonyoung menerima pesanannya dan berterima kasih pada Minra, lalu keluar dari coffee shop dan mendapati yeoja yang tengah sibuk dengan kaca mobil tadi sudah duduk di kursi teras coffee shop sambil memegangi perutnya dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya menopang dagunya, mata yeoja itu tak lepas memandangi mobilnya dengan tatapan kesal.

Will You Marry Me? [COMPLETED]Where stories live. Discover now