"Gue cuman mau ngasih ini" ucap Aldi seraya memberikan parsel dan buket bunga didepan Salsha.

"Makasih, udah balik sono" ketus Salsha

"Sorry di, lo balik aja ya" bisik Pimtha

Aldipun menurut, ia segera keluar dan di depan pintu ia bertemu dengan Jeha.

"Kok udah pulang di? Salsha masih marah ya?"

Aldi menghela nafasnya, "Gue butuh bantuan lo je"

"Apaan?"

Aldipun menarik tangan Jeha untuk menjauh dari kamar rawat Salsha.

________

Sudah 4 hari Salsha berada di rumah sakit, dan akhirnya ia diperbolehkan pulang karena ia suntuk dan bosan di rumah sakit.

Dan untuk hari pertamanya ia masuk sekolah seusai sakit, pagi ini Salsha berangkat sendiri karena Jeha sudah berangkat terlebih dahulu.

"Tumben banget Jeha berangkat pagi banget" gumam Salsha sambil mengendarai mobil kesayangannya.

Sampai di sekolah, ia segera menuju kelasnya. Saat santai berjalan tiba-tiba salah satu teman perempuan satu kelas yang dikenal 'kutu buku' menghampiri Salsha.

"Sal, Jeha berantem sama Steffy di taman belakang sekolah" ucap gadis itu yang ngos-ngosan.

"Ha?" teriak Salsha, sontak ia langsung berlari menuju halaman belakang sekolah.

______

"Jeha" teriak Salsha saat sampai di halaman belakang sekolah.

Namun keadaan tak seperti ucapan temannya tadi, halaman belakang terlihat sepi, hanya dedaunan kering berjatuhan karena hembusan angin pagi ini.

"Jangan-jangan tuh kutu ngerjain gue, tapi gak mungkin dia ngerjain gue" guma Salsha.

Sebuah kertas yang di gulung dan di tali dengan balon bentuk hati berwarna merah jambu yang terbang mengarah ke Salsha, iapun mengambilnya dan membuka kertas tersebut.

"Kumpulan semua balon yang kamu temui di sepanjang halaman belakang sekolah" ujar Salsha yang membaca tulisan di kertas tersebut.

Ia berjalan mengikuti instruksi, ia mencari balon-balon yang sama sampai di ujung halaman belakang.

"Udah gak ada balonnya" gumamnya

Tiba-tiba seorang laki-laki dengan puluhan balon yang sama berada di belakang Salsha.

"Lo nyari ini?" ucap laki-laki itu yang membuat Salsha menoleh ke belakang.

"Ngapain lo ke sini? Ohh, jangan-jangan lo ngerjain gue ya" ucap Salsha dengan nada nyolot

"Emang gue yang bikin ginian" ucap laki-laki itu datar.

Salsha mendekati laki-laki itu, "Aldi, udah cukup ya buat jebakan-jebakan lo yang gak bermutu ini" maki Salsha sambil menatap tajam wajah laki-laki pemilik nama Aldi itu.

"Ini bukan jebakan sal, gue pikir ini bakal romantis buat lo" ucap Aldi kemudian memegang satu tangan Salsha.

"Hah?"

"Gue sama Jeha nggak ada hubungan apa-apa setelah kejadian dulu, jangan salahin Jeha lagi sal karna semuanya salah gue" jelas Aldi

Salsha melepas genggaman Aldi dan membuang muka, "bagus kalo lo sadar"

"Gue belum selesai sal" dengus Aldi lalu memegang tangan Salsha, lagi.

"Sejak lo ngejauhin gue, gue ngerasa kesepian. Jeha cuman jadi sahabat gue, gue selalu chat dia karena gue pengen tau kabar lo, gue jalan sama Jeha karena emang gue pengen tau keseharian lo, dan gue nelfon Jeha karena gue minta tolong sama Jeha buat bikin  surprise buat lo. Karena-" jelas Aldi dan menggantung

"Karena apa?"

"Karena gue mau kita yang dulu sal. So, would you be mine again?" tutur Aldi seraya jongkok bak pangeran yang akan melamar sang putri.

"Gimana gue bisa percaya sama omongan lo?" ujar Salsha, matanya berkaca-kaca.

"Aldi bener sal, gue cuman bantu dia buat dia bisa nembak lo lagi sal" ucap Jeha dari belakang Aldi, yang disusul Pimtha dan Steffy.

Aldi mendongak melihat wajah Salsha dengan senyum manisnya, "Gimana? Percaya?"

Salshapun mengangguk, dan memberi senyum kepada Aldi. "Iya di, gue mau"

"Akhirnya" ucap Steffy yang terlihat cengengesan.

"Makasih ya sal" ucap Aldi seraya berdiri dan memberi puluhan balon kepada Salsha.

Ketiga sahabat Salsha langsung memeluk Salsha, terutama Jeha.

"Makasih lo beri Aldi kesempatan lagi" bisik Jeha.

"Udah ah pelukannya, kayak teletubbies tau" gerutu Pimtha

"Bener, mending kita minta pajak ke Alsha" celetuk Steffy

Salsha menoleh ke arah Steffy, "Ha? Pajak? Alsha?"

"Iya, Pajak jadian Aldi Salsha" ucap Steffy seraya menaik turunkan kedua alisnya.

"Eh sal, kok mata lo agak kuning-kuning gitu sih" lanjutnya

Aldipun memegang kedua pipi Salsha dan menatap ke arah mata Salsha, benar apa yang dikatakan Steffy.

"Lo sakit lagi?" tanya Aldi

"G-gue cuman lelah aja, lagian guekan baru balik dari rumah sakit. Ke kelas yuk puy" jelas Salsha.

Akhirnya mereka percaya dan kembali ke kelas masing-masing, saat jam pelajaran Salsha kelihatan sibuk memijit perutnya.

"Salsha, kamu kenapa?" tanya guru kimia yang mengajar.

"B-bu, saya ijin ke toilet" ucap Salsha tergagap dan langsung berlari keluar kelas.

"Bu, saya nemenin Salsha" celetuk Stefdy dan langsung menyusul Salsha.

Tokk Tokk Tokkk

"Sal.." panggil Steffy

Steffy mendengar betul suara Salsha yang sedang mual-mual di dalam kamar mandi, karena sangat khawatir ia segera memberitahu kedua sahabatnya dan juga Aldi lewat ponselnya.

Tak lama mereka datang bersama, namun tak ada lagi suara Salsha.

"Di, tolong dobrak pintu kamar mandi sekarang" suruh Jeha

Tak lama Aldi mendobrak pintu kamar mandi yang di bantu guru-guru lain, akhirnya pintu terbuka.

"Salsha" teriak Aldi dan langsung menghampiri Salsha yang memejamkan mata.

____________________________________

Semoga kalian suka :)

Friendship [COMPLETE]Where stories live. Discover now