Prolog

1.1K 210 71
                                    

KRYSTAL membongkar tasnya dengan panik, di kursi yang tersedia disana ia mengeluarkan semua barangnya yang ada di ransel kecil miliknya. Dengan mengucapkan kalimat permohonan agar benda yang dicarinya tidak hilang.

Ia tidak tahu lagi bagaimana nasibnya jika benda itu hilang di hari pertamanya menginjakkan kaki di negara tetangga ini. Ya, Krystal tengah mencari paspornya yang tidak tahu kemana. Krystal mencoba mengingat-ingat apa saja yang ia lakukan tadi di airport sampai ia dengan lengah menghilangkan paspornya.

"Aduh, gue harus gimana nih kalau hilang? Ih, bego banget sih gue," Ucapnya meruntukki dirinya sendiri. Matanya mulai memanas, mengingat ia hanya seorang diri di negara asing ini.

"Huuuu, Mamaaaa Krystal harus gimana nih?" Rengeknya menghapus air matanya yang tiba-tiba saja jatuh, sambil membongkar barang-barangnya yang mulai berserakan di kursi.

"Ya Tuhan, tolong Krystal," doanya diselingi isakkan pelan dari bibir merahnya.

Krystal kembali merapihkan barang-barangnya dan memasukkannya kedalam ransel kecilnya. Ia menghapus lagi air matanya yang tiba-tiba mengalir dipipinya. Keputusannya untuk berlibur seorang diri di Singapur ternyata bukan hal yang bagus untuk Krystal, mengingat keteledorannya dan kurang telitinya terhadap barang yang ia bawa membuatnya menghilangkan paspornya disaat ia baru sampai di negara tersebut.

Dengan lemas, Krystal mengangkat kepalanya melihat suasana stasiun MRT yang terlihat ramai dengan pengunjung yang datang dari bandara untuk pergi ke tujuan mereka masing-masing.

"Hm, lo Milk.. ehm, Milkrystal bukan?" Sampai Krystal mendengar suara seorang lelaki memanggil nama lengkapnya, dengan suara yang sedang menahan tawanya. Krystal tidak suka kalau ada yang memanggil nama lengkapnya.

"Ya?" Jawab Krystal melirik lelaki itu dengan wajah juteknya, melihat lelaki yang sedang menahan tawanya karena nama lengkapnya.

"Hm, oke, sorry, ini gue nemuin paspor lo jatuh disana," ucap lelaki itu lagi menunjuk satu titik yang tidak jauh dari tempat duduknya. Mendengar ucapan lelaki itu, Krystal langsung saja tersenyum lebar dan mengambil paspornya yang berada di tangan lelaki itu.

"Aaah, akhirnya ketemu, makasih banget ya!" Pekik Krystal senang, memeluk paspornya dengan wajah bahagianya karena kembali mendapati buku kecil yang sangat penting itu. Ia tidak tahu lagi bagaimana nasibnya kalau ia kehilangan beda tersebut.

"Ya, sama-sama," jawab lelaki itu dan duduk disamping Krystal. Lelaki berkulit tan itu ikut tersenyum melihat perempuan dihadapannya yang tersenyum lebar.

"Oh ya, kenalin nama gue Kai," lelaki itu menyodorkan tangannya dihadapan Krystal, dengan senyum lebarnya ia menerima tangan lelaki itu, "Krystal," ucapnya menyebutkan namanya.

"Lengkapnya?" Suara jahil Kai terdengar, dengan senyum miringnya menatap Krystal yang tiba-tiba saja menekuk bibirnya kebawah, "gue tau lo sudah tau nama lengkap gue," balasnya melepaskan jabatan tangannya pada Kai. Melihat reaksi Krystal, Kai pun tertawa geli.

"Milkrystal Vanilla, seriusan itu nama lengkap lo?" Tanya Kai disela tawa gelinya, melihat Krystal dengan wajah yang semakin bete.

"Iya, itu nama lengkap gue, udah puas ngetawainnya?" Tanya Krystal menyipitkan matanya menatap Kai yang masih terus tertawa. Sampai merasa puas, Kai pun memberhentikan ketawanya.

"Sorry, sorry, lucu aja gitu nama lo, unik gitu, tapi bagus," jawab Kai setelah berhasil memberhentikan tawanya.

"Ya, gue tau," balas Krystal masih mengerucutkan bibirnya, sedangkan Kai yang melihat itu pun kembali terkekeh.

"Udah jangan lama-lama ngambeknya. Lo disini liburan?" Tanya Kai menatap koper berwarna pink Krystal yang terbilang besar.

"Iya, lo sendiri?" Tanya Krystal balik, menatap Kai yang hanya membawa satu ransel besar yang terlihat tidak terlalu penuh.

"Sama, liburan juga," jawab Kai, "lo nginep di hotel mana? Siapa tau kita searah?" Tanyanya menatap kearah Krystal yang sejak tadi sedang memperhatikannya, sampai Krystal tersadar dari lamunannya, "di deket Clarke Quay gitu deh," jawab Krystal membuat Kai tersenyum lebar.

"Sip, kita searah, mau bareng?" Ajak Kai yang diangguki oleh Krystal.


To Be Continue

[The Cast]

Milkrystal Vanilla

Milkrystal Vanilla

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kaipucino

Hai, dateng lagi sama cerita baru nih, hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Hai, dateng lagi sama cerita baru nih, hehe. Semoga suka ya! Berdoa aja semoga mood gue mendukung untuk ngelanjutin sampai selesai.

Dengan bermodalkan google akhirnya gue bisa nulis cerita ini, karena latar tempatnya di Singapur. Kalo ada salah-salah boleh di kasih tauin.

Bakalan aku usahain bisa update cepet, minimal seminggu sekali lah. Tapi nggak janji ya!! Wkwk.

Sebenernya cerita ini udah jadi sampai 9 part. Mau aku publish bertahap sekalian edit-edit dikit sebelum di publish.

Happy Reading, teman-teman!❤️

Kopi & Susu (On Hold)Where stories live. Discover now