Chapter 10

6.1K 640 216
                                    

"AKHH!"

"Yaa! kau bilang kau tidak kenapa-kenapa! Lihat wajahmu dimana-mana luka!"

Sehun tertawa kecil mendengar omelan gadis itu. Sehun tidak mengerti kenapa dia jadi senang dimarahi, tapi jika orang itu adalah Hana. Karena jika gadis itu begitu mengkhawatirkannya, itu berarti dia peduli, bukan? Sehun masih tidak percaya, rasanya seperti mimpi indah di malam hari.

"Kenapa tertawa?" tanya Hana sambil melanjuti kegiatannya mengobati Sehun.

"Kau sangat lucu saat marah seperti ini."

Hana tersentak. Jujur saja kata-kata itu mampu membuatnya tersipu, tetapi gadis itu mencoba menutupinya dan itu membuat dia terlihat semakin menggemaskan di mata Sehun.

"J-jangan sengaja membuatku kesal terus."

Hana mengalihkan tatapannya dari Sehun karena pria itu terus menatapnya sambil tersenyum. Hana tidak ingin hatinya semakin berdebar bodoh lagi. Tanpa sengaja tatapan Hana mendapati tangan kiri Sehun yang terus memegang tangan kanannya.

"Angkat tangan kananmu."

"Apa?"

"Aku bilang angkat tangan kananmu!"

Sehun pun mengangkat tangan kanannya dengan dibantu oleh tangan kirinya sambil mengigit bibir menahan sakit.

"Lepaskan tangan kirimu."

Sehun pun mulai mengira-ngira bahwa Hana telah menyadari tangannya yang sakit. Namun Sehun masih berusaha menutupinya dan bertingkah biasa agar tidak membuat Hana semakin khawatir.

"Hahaha, ada apa dengan tangan kananku? Kau aneh sekali."

Sehun ingin menurunkan kembali tangannya namun Hana meraih tangan kanannya dengan cepat membuat Sehun meringis kesakitan.

"AKHH!"

"Ada apa dengan tanganmu? Apa ada luka? Atau patah?"

Hana menarik lengan kemeja yang di pakai Sehun untuk memeriksa apakah terdapat luka di sana.

"Tulangku bergeser. Yaa, jangan diputar!"

"Astaga, kenapa tidak bilang dari tadi? Kita harus ke dokter sekarang!"

Hana beranjak bangkit sambil meraih obat-obat luka untuk dimasukkan ke dalam ranselnya. Namun tangan Sehun tiba-tiba menahannya.

"Jangan sekarang...nanti saja, setelah kau mengobati semua lukaku."

"Kau bisa sekalian melanjutkanya di rumah sakit, dan itu lebih baik."

"Tidak." Sehun menarik Hana agar duduk kembali. "Aku ingin kau yang mengobati...itu jauh lebih baik bagiku." Sehun tersenyum lembut setelahnya dan matanya menatap Hana hangat. Membuat perasaan Hana pun terisi oleh hangatnya hingga jantungnya berdebar.

[ M O N S T E R ]

Sehun dan Hana akhirnya keluar dari rumah sakit dengan tangan kanan Sehun yang kini telah dibalut oleh gips . Tanpa kedua orang itu sadari, seorang pria sedang menatap mereka diam-diam dari kejauhan. Saat Sehun dan Hana beranjak meninggalkan rumah sakit, pria itu menurunkan topi yang dia kenakan hingga menutupi wajahnya lalu ikut beranjak meninggalkan kedua orang itu.

Sehun dan Hana berjalan beriringan dengan pelan. Sehun tak segan mengaitkan telapak tangan kirinya pada milik Hana dan Hana pun tak menolaknya. Hening, keduanya terdiam. Sehun terdiam namun senyumnya terus saja merekah, sedangkan Hana terdiam namun di dalam dirinya, dia sedang bergulat dengan pikirannya.

MONSTER [Sehun EXO Fanfiction]Where stories live. Discover now