20. Tak Terkendali

481 49 5
                                    

"Jadi... Kita ketahuan?" tanya Devis.

"Wah sayang sekali," kata Deva dengan nada aneh yang dibuat-buat.

Jason hanya membalas mereka dengan senyuman miring yang bertahan sejenak.

"Tunggu, dimana dia?" tanya Chloe.

"Dia? Ah, kau pikir apa yang akan terjadi jika sebuah alat membantu musuh pembuatnya?" tanya Jason dengan senyum sinis.

"Dihancurkan," ucap Leo pelan.

"Apa?!" seru Chloe dan Shafira bersamaan sambil melihat Leo.

"Itu benar," kata Jason tetap setia dengan senyum sinisnya.

"Mengapa udaranya bertambah dingin?" tanya Deva sambil memegang kedua lengannya sedangkan teman-temannya melihatnya dengan tatapan bingung.

"Apa kau tidak apa-apa Deva?" tanya Shafira kawatir.

"Aku harap begitu," kata Deva sambil menurunkan kedua tangannya lalu mengambil sikap siap.

Devis mengeluarkan pedangnya dari sarung pedang itu sedangkan yang lainnya juga mulai bersiap. Deva mengambil kipasnya dan mengibaskan kipasnya kearah Jason.

Jason melompat sebelum angin itu mengenai dirinya. Saat di atas ia disambut oleh es-es tajam milik Edward, tetapi Jason berhasil menghancurkan es-es tersebut tanpa mengatahui sesuatu mendekatinya.

Sebuah tumbuhan merambat berhasil menarik kakinya dan menghantamnya ke bawah dengan cepat. Hal itu membuat beberapa batu hancur dan menjadi beberapa pasir dan asap. Dari balik asap tersebut terlihat seseorang yang berhasil berdiri tanpa ada luka sedikitpun.

Tanpa bicara, Devis mendekatinya dengan pedang di tangannya. Jason juga dengan cepat menarik pedang yang entah dari mana dan mulai beradu pedang dengan Devis. Suara kedua pedang yang saling beradu terdengar nyaring di seluruh ruangan.

Saat Jason dan Devis terpisah, disaat itulah yang lain bertindak. Leo mengeluarkan listriknya tetapi dapat dihindari oleh Jason. Tapa ia sadari, Shafira menyebarkan air dipijakan Jason. Sebelum ia berhasil melompat, Edward menyebarkan hawa dinginnya di seluruhnya es itu. Chloe membuat angin puting beliung disekelilingnya.

Hayate meniup telapak tangannya dan keluarlah api yang bercampur dengan angin milik Chloe. Tetapi tak perlu memerlukan waktu, angin itu hilang dan air yang menjadi es itu juga hancur. Terlihat beberapa bagian kecil baju Jason yang telah hangus.

Devis lagi-lagi mendekatinya dengan pedang dibawanya yang disambut Jason dengan pedang di tangannya juga. Tanpa Jason ketahui bahwa serangan Devis hanyalah sebagai pengalih perhatian dari kegiatan Deva dan Edward yang sedang membuat selembar daun menjadi setajam senjata.

Deva menghentakkan kakinya yang membuat Devis melompat menjauh. Dengan cepat Deva langsung mengarahkan daun-daun tersebut kearah Jason. Karena ukurannya yang terbilang kecil, Jason terlihat kewalahan menangkis daun-daun tersebut. Pipi, lengan, dan kami telah terluka dan mengeluarkan darah. Katryson membuat gelombang suara yang membuat Jason terlempar.

"BERHENTI!" seru Alice yang berlari dan berhenti tepat di depan Jason sambil merentangkan tangannya.

"Menjahlah dari sana, bahaya," kata Davis.

Adventure In Magic World Book 2Where stories live. Discover now