13. Bernostalgia -penjara timur-

1K 78 35
                                    

Untungnya sehari yang lalu hari terlewati dengan tenang. Deva bisa beristirahat walaupun digendong Hayate. Terkadang tanpa diketahui yang lain, Hayate melihat Deva yang sedang tertidur di punggungnya sambil tersenyum.

Esok paginya Deva bangun di jam yang biasanya. Ia bangun dengan perasaan yang segar. Terlihat kiri dan kanannya sunyi dengan langit yang agak gelap.

"Apa kau merasa baikan?" Tanya Devis sambil mendekati Deva.

"Ah, iya aku rasa sudah lebih baik." Kata Deva sambil tersenyum.

"Kalau begitu ayo kita latihan, aku tau tempat yang cocok." Kata Devis sambil tersenyum sinis.

Deva hanya diam sambil mengikuti Devis. Selama berjalan, ia merasakan deja vu. Di ujung jalan terlihat tebing yang tak begitu tinggi. Saat Deva berdiri di samping Devis ia langsung tertawa.

"Pantes rasanya kok deja vu!" Seru Deva sambil memukul lengan Devis.

"Aw, santai-santai." kata Devis sambil mengelus-elus lengannya yang dipukul Deva.

"Gimana nggak santai! Itukan penjara Timur!"

"Iya aku tau."

"Saat aku pertama kali memberikan strategi!"

"Uh, hah? Pertama kalinya?" Tanya Devis kaget.

"Iya bener!" Seru Deva semangat.

"Itu juga pertama kalinya kita bertemukan?"

"Betul, rasanya mau ketawa saat ingat-ingat lagi." Kata Deva seru sendiri.

"Setuju. Apalagi saat aku masih bingung saat kau memakai ilusimu."

"Hahahaha ingat! Aku ingat yang itu."

Deva menghembuskan nafas pelan sambil melihat ke penjara Timur yang terlihat sangat tidak terawat. Devis juga diam melihat penjara Timur dan mengingat kembali kenangan di sana.

Tiba-tiba terdengar suara semak-semak yang saling bergesekan. Deva dan Devis dengan santainya melihat kearah semak-semak itu. Munculah teman-teman mereka.

"Wah, nostalgia sekali." kata Chloe sambil berjalan ke samping Deva.

"Sangat!" Seru Shafira.

"Seingatku sebelum sampai di sini kita bertemu paman Deva bukan?" Tanya Katryson.

"Iya, kau betul." Jawab Leo yang sedang menikmati pemandangan.

"Tunggu, tapi kenapa aku belum melihat rumah paman?" Tanya Deva bingung.

"Setelah ini kita akan ke sana." Kata Leo santai.

"Loh? Kok bisa?" Tanya Deva bingung.

"Bisa dong, sesuai kehendak authornya." Kata Leo sambil tersenyum miring.

No spoiler!
-author-

Leo hanya terkekeh kecil.

"Kapan kau mengeluarkan tabmu?" tanya Devis datar.

"Tadi." Kata Leo singkat-padat-jelas-cuek.

"Hei, ayo kita turun." Ajak Deva semangat.

"Baiklah, em saat itu kita turun lewat mana ya?" Tanya Edward sambil mengingat-ingat.

"Huft... itu jauh. Kita turun lewat sini aja." Kata Deva semangat sambil menunjuk turunan yang di lapisi rumput.

"Apa?!" Teriak Shafira dan Chloe histeris.

"Jangan-jangan kau belum sembuh lagi..." kata Katryson sambil memegang dahi Deva.

"Aku sudah sembuh dan aku masih normal." Kata Deva kesal sambil menghempas tangan Katryson.

Adventure In Magic World Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang