Part-14

36 4 0
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Cynthia, sepupu Dio. Zeren bersiap-siap karena di pesta nantinya, dia pasti bertemu dengan keluarga Dio.

Zeren memakai dress biru donker tak berlengan, rambutnya di gerai, flat shoes, dan tentu saja make up yang bisa di bilang sangat tipis.

Dia berjalan menuruni tangga, dan sudah ada Dio yang menunggu di ruang tamu. Dio tersenyum melihat kedatangan Zeren.

"Om, Tante, pamit dulu ya" kata Dio lalu ia dan Zeren menyalimi tangan kedua orang tua Zeren.

"Pulangnya jangan kemalaman yah. Oh ya, Yo. Gak usah panggil tante sama om, panggil Papa Mama aja biar gimana gitu" jawab Mamanya Zeren sambil nyengir.

"Siap, Ma!" kata Dio.

Mereka pun berjalan menuju mobil Dio yang terparkir di halaman rumah Zeren. Tak lupa ia membukakan pintu mobil bagi Zeren.

"Gak usah di bukain kali pintunya, Yo" kata Zeren lalu masuk ke dalam mobil Dio.

"Biar romantis gitu" jawab Dio sambil mengedipkan sebelah matanya pada Zeren.

"Romantis pala lu"

🌚🌚🌚🌚

Mereka berdua akhirnya sampai di sebuah rumah yang sangat megah. Dio lalu mengenggam tangan Zeren untuk masuk ke dalam lalu menuju taman belakang karena acara ulang tahun Cynthia diadakan di taman belakang.

Dio lalu menghampiri Cynthia bersama dengan Zeren.

"Happy birthday yah, dek. Udah gede ga boleh bandel lagi. Nih kadonya" kata Dio sambil memberikan kadonya yang sudah ditaruhnya di sebuah paper bag.

"Makasih kak! Iya iya ga bandel lagi deh, janji" jawab Cynthia.

"Happy birthday dek" kata Zeren sambil memberikan kadonya.

"Wah, makasih kakak! Btw, kakak pacarnya Kak Dio ya? Wah gila lo kak, udah taken aja. Cewek lo cantik banget dah, tapi cantikkan Tzuyu TWICE sih" kata Cynthia sambil nyengir.

"Halah lo mah. Yaudah kita kesana dulu yah, dijamin deh lo pasti senang sama kado kita berdua!" kata Dio lalu mengenggam tangan Zeren menuju ke tempat dimana sepupu-sepupunya berkumpul.

Dio memperkenalkan Zeren sebagai seorang pacar. Zeren hanya tertunduk malu karena sepupu-sepupu Dio terus-terusan menggoda mereka berdua.

"Loh! Zeren ya?" kata seorang cowok yang baru datang dengan Coca Cola di tangannya.

"Hah? Roland? Yaampun, Lan. Lo kemana aja sih, gue kangen banget sama lo!" kata Zeren kepada cowok yang bernama Roland itu.

Dio heran mengapa mereka berdua bisa saling kenal dan terlihat akrab sekali. Roland adalah sepupu Dio yang menuruskan pendidikannya di Spanyol.

"Ye pikun, gue kan selama ini di Spanyol. Gue juga kangen banget sama lo. Dulu masih kerempeng, main bola mulu sama cowok, rambutnya pendek. Sekarang udah beda banget! Btw, lo kesini sama siapa?" tanya Roland.

"Hahaha jelas beda lah ogeb. Lo juga, dulu kayaknya gue lebih tinggi dari lo. Eh sekarang malah kebalik. Oh iya, gue sama Dio" jawab Zeren.

Roland lalu melirik Dio dan ber-high five.

"Woy bro! Gilak, lo makin ganteng aja dah. Lo kok bisa bareng nih bocah sih?" tanya Roland pada Dio.

"Haha, lo juga lah bro. Pacar gue nih" jawab Dio lalu merangkul Zeren. Zeren yang diperlakukan seperti itu langsung tertunduk dan tersenyum malu.

"Woahh!! Gila gila gila! Temen masa kecil gue sama sepupu gue pacaran? Wow nice! Langgeng buat lo berdua ya"

"Thanks, bro!"

Exclusively YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang