Part-3

89 6 1
                                    

Seberapa besar rasa kecewa ku, aku tidak bisa berhenti mencintaimu sampai disini

Zeren melangkahkan kakinya menuju koridor kelasnya. Sepanjang perjalanan banyak yang menyapanya, dan Zeren membalas dengan sapaan ataupun hanya dengan senyumanya.

Setelah sampai di depan kelasnya, IPA-3 dia tidak langsung masuk, melainkan duduk dulu di bangku panjang depan kelasnya sambil menyumbat telinganya dengan headset dan mendengarkan lagu.

Tiba-tiba, seseorang duduk di sampingnya dan langsung mengambil salah satu headset di telinga Zeren lalu memakainya.

"Dio" kata Zeren. Zeren kaget setengah mampus. Dia mencoba mengontrol detak jantungnya yang sudah tak karuan lagi. Di lihatnya cowok itu. Hidungnya mancung, bibirnya merah, mata elangnya yang hitam, dan rambut yang agak berantakan meningkatkan kadar kegantengan cowok itu.

"Lo suka lagu ini, Yen? Lo suka The Script?" tanya Dio tiba-tiba

Oh God jantung gue~

"Ehm..i--iya. Iya gue suka lagu ini. Sama the script juga"

Sama lo juga, Yo!

"Kapan-kapan kita main lagu ini yah. Bagus nih. Nanti gua ajak Leon, Maverick, Jordan, sama Darell. Kalo lo nggak keberatan, lo bisa gabung di band kita jadi vokalis. Gimana?"

Baru kali ini Dio ngomong panjang lebar sama gue. Senangnyaaa!!!

"Wah, boleh tuh, Yo! Mau gue. Yaudah kapan main bandnya?" jawab Zeren yang kegirangan.
Ya iyalah, siapa coba yang nggak senang kalau doi ngomong panjang lebar, di ajak nge-band bareng pula!

"Pulsek yah! Mainnya di ruang band sekolahan aja. Di rumah gue lagi ada tamu. Jangan lupa kabarin bonyok lo, biar pada tau dan gak khawatir sama lo"

Zeren membalasnya dengan anggukan singkat. Dio segera melepaskan headset di telinganya lalu masuk ke kelas disusul oleh Zeren.

🌚🌚🌚

"Woy, gue di ajak nge-band bareng Dio! Anjer seneng banget gue!" kata Zeren pada teman-temannya saat mereka baru selesai menyantap makanan mereka di jam istirahat.

"WHAT!!!? SERIUS LO YEN! SERIUS LO DI AJAK!! WEH GUA DOAIN BIAR SI DI....." teriakan Valen terhenti ketika seseorang menbungkam mulutnya.

Dan orang itu adalah.

Darell.

"Eh lo paan sih!!? Nyari ribut mulu sama gue. Ga puas lo ngehina oppa gue hah?" bentak Valen

Darell lalu mendekat lalu membisikan sesuatu di telinga Valen.

"Lo berisik, Val"

Refleks Valen mendorong tubuh Darell menjauh di tambah tatapannya yang tajam setajam dagunya Taeyong NCT.

"Udah, Val. Udah. Awas lo berdua gak pernah akur entar salah satu ada yang naksir pasti" kata Leon melerai

"GUA OGAH SAMA DIA !!!" kata Valen dan Darell berbarengan

"Jawabnya barengan cie. Jodoh lu berdua!" ledek Rara.
Rara memang jago memancing emosi Valen, setelah Darell.

Valen hanya menatapnya dengan tatapan 'awas lo ya!'

Zeren hanya terkekeh geli, sekali-kali dia coba untuk menatap Dio.

Dia lagi ketawa. Ganteng banget.

Tiba-tiba tatapan dibalas oleh Dio. Zeren kaget lalu mengalihkan padangannya ke arah lain. Dia malu kalau Dio harus tau dia sedang menatapnya.
Padahal di kelas dia sering sih, ditambah mereka berdua duduk bersama.

Exclusively YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang