Chapter 3

6.9K 208 6
                                    

      Pagi itu, Sam sedang berjalan sama Dewa. Mereka rencananya sebelum masuk kelas, mau ke tempat latihan klub tae kwon do. Dewa kaget juga, saat tadi Sam meminta diantar.

"Nach ini Tristan, dia ketua tim tae kwon do disini." kata Dewa memperkenalkan, cowo didepan mereka berdua. Kebetulan cowo itu, baru saja membuka ruang latihan.
"Tristan, ini Sam siswa pindahan dari Bali." kata Dewa.
"Dewa, memangnya dia mau masuk klub? Tanya Tristan.
"Iya gw mau masuk? Masih terima kan?" tanya Sam datar.
"Lo udach pernah latihan tae kwon do?" tanya Tristan.
"Sudah, kebetulan sekolah di Bali, gw juga masuk ekskul tae kwon do." jawab Sam, datar.
"Lalu lo sudah sabuk apa?" tanya Tristan.
"Sabuk biru." jawab Sam datar.
"Um..oke kalau begitu. Besok kita mulai latihan." kata Tristan.
"Oke!" jawab Sam.
"Ya udach aku dan Sam balik ke kelas dulu." kata Dewa.
"Oke siip." kata Tristan.
"Oiya, lo udach gak perlu gw temani lagi." kata Tristan, melirik ke Sam.
"Ah gak juga bro, kamu tetap teman aku, bukan untuk bodyguard." kata Dewa, tersenyum.

      Sam dan Dewa berjalan ke kelas lagi, saat hampir bertemu dengan geng preman sekolah, Dewa menarik tangan Sam, mengambil jalan lain.

"Kenapa lo gak biarkan kita jalan di depan mereka?" tanya Sam.
"Gw gak mau kamu berantem sama mereka." jawab Dewa.
"justru memang itu yang gw mau." kata Sam dingin.
"kamu dan Tristan sama." kata Dewa.
"itu karena geng begitu, harus diberi pelajaran." kata Sam, lalu berjalan kedepan.

kring...kring...

"Wa, lo duluan masuk!" kata Sam.
"Oke siip." kata Dewa, lalu masuk kedalam kelas. Sedangkan Sam, duduk dibangku samping kelas mereka.

"selamat pagi tante..
"Selamat pagi sayang..
"Ada apa tante?" tanya Sam.
"Sam, sebentar pulang sekolah ke rumah tante ya! makan siang. bisakan?" jawab tante widya.
"Oiya tante, nanti aku kesana." jawab Sam.
"Iya kebetulan makan siang nanti, Arjuna pulang makan siang, makanya tante mau kamu kesini." kata tante widya.
"Iya tante."
"Oke gitu aja, sampai ketemu ya!" kata tante widya pamit.

     Lalu telpon ditutup..

"hufftt.. Gw harus ketemu cowo itu lagi." kata Sam datar.

     Lalu Sam masuk kedalam kelas, Sam duduk dibangkunya. Jam pelajaran dimulai, siswa semua belajar dengan tenang.

_____$$$$___

     sebelum jam pulang, Sam minta ijin keluar ke toilet. Suasana lorong sepi, halaman, taman juga sepi, karena siswa masih belajar. Karena itu, suara Teriak minta tolong, dari arah gudang belakang, sangat terdengar.

   Ternyata cewe, sedang dibully sama empat cowo yang tidak tau malu.

"Tolong hentikan! Biarkan gw pergi." mohon cewe itu, yang sedang terpojok.
"Ah..menghentikan? Lo gak sadar, gara-gara hasutan lo, gw putus sama Erna!!" teriak bernama Roy.
"Gw yakin lo lakuin itu, karena lo suka kan sama gw, nach sekarang gw siap jadi milikmu manis!" kata Roy yang mendekat, cewe itu segera mundur..
   Tapi terlambat Hendra sudah menarik tangan cewe itu.
"Shinta, mau kemana lo?" tanya David, yang sudah berdiri didepannya.
    Belum sempat cewe itu menjawab, Yudhi menarik dagunya, lalu melumat bibirnya dengan paksa.

     Tiba -tiba lemparan kayu dari tangan seseorang, membuat kepala david dan Yudhi kena, dan mereka terjatuh pingsan.

"siapa itu??" teriak Hendra dan Roy bersamaan, karena kaget.

"Tolong gw!" teriak Shinta, yang masih dipegang oleh Hendra.
"DIAM!!!!" TERIAK ROY, lalu menampar Shinta keras, sehingga Shinta langsung pusing.
"Woi banci, kalau berani lawan gw!" teriak orang yang tadi melempar, dan tidak lain adalah Sam yang berdiri didepan mereka.
"Wah cewe songong ini, harus diberi pelajaran!" kata Roy, yang sudah emosi.

Perjodohan WasiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang