1. Kabur

49 4 1
                                    

Kabur,sama seperti judulnya. Kabur adalah salah satu cara agar bisa lolos dari perjodohan yang tak aku inginkan. Menikah dengan pria yang tak dikenal olehku dan menjalani hidup dengannya selamanya.

Please deh,ini bukan jaman siti nurbrayahh mihh pihh.

Saat penjaga rumah depanku yang super amat medok pengucapan bahasanya itu tengah lengah. Aku pun segera melesat dengan seribu bayangan layaknya serial kartun Naruto.

Brukkkkk..

"Aww.."meringis sembari memegang kaki kecilku ini. Sepertinya suara jatuh tadi terlalu kesar hingga membuat bapak tua yang sembari memegang tongkat saktinya itu menengok ke arah sumbernya.

"Siapa itu?" Teriaknya yang seketika mulai membuatku takut. Muncul lah ide dari otak pintarku yang manis jelita ini. Bukan Violetta Raina namanya,kalau mengalahkan satpam tua ini saja kalah.

"Meowww..."suara itu berasal dari mulutku yang sengaja menirukan suara kucing

"Oh kucing toh,bilang dong dari tadi. Saya kira kan maling"

Author POV

Letta bernapas lega melihat bapak tua itu memasuki posnya kembali. Letta mulai berjalan mengumpat-ngumpat sambil melihat kearah kanan kiri memastikan tidak ada yang melihat gerak-geriknya yang hendak kabur.

Tak perlu membuang buang waktu, Letta melompati pagar rumahnya yang cukup tinggi. Dia mempunyai ahli dalam hal ini,karena dia sering menonton sinetron-sinetron yang biasanya digemari ibu-ibu komplek,

Bukan. Bukan berarti Letta senang menonton sinetron-sinetron yang berepisode panjang itu,melainkan tak ada channel lain yang harus dia tonton. Tv kabel dirumahnya sedang rusak akibat kelakuan Letta yang teledor lupa mematikan tv saat hujan besar

Letta mempunyai keluarga yang sederhana. Anggota keluarganya lengkap dan rukun, mempunyai kakak cowok yang bernama Reynaldo Euroftha Hantoro dan Mamih Papihnya yang amat sayang kepadanya,Riana dan Hantoro.

Letta harus kemana? Dia tidak mempunyai tujuan selain rumah sahabatnya,Tya. Letta meraba kesemua bagian kantongnya untuk mencari keberadaan hpnya.

"Lho lho?"ujarnya yang kedua tangannya sibuk mencari keberadaan benda kecil tersebut

"Hp gue mana?"tanyanya kepada dirinya sendiri. Beberapa detik kemudian,dia menepukkan salah satu telapak tangannya ke lapangan mulus keningnya

"Gue lupa bawa hape.. hape guekan lagi dicass!?" Intinya sifat Letta itu adalah Teledor.

------------

Dengan dompet yang tipis dan isi dalamnya juga ikut menipis. Dia nekat ke bar menghilangkan sedikit stressnya. Duduk dimeja tempat favoritnya dengan muka yang sedikit menunduk sambil menggoyangkan bir itu. Letta sudah bodo amat masalah tempat tinggal,mungkin Letta akan menginap di bar ini.

Pengunjung bar itu satu persatu mulai keluar dan meninggalkan Letta seorang diri yang tengah kehilangan kesadarannya. Pelayan bar itu sudah hapal dengan kelakuan Letta yang sudah pasti akan tertidur di meja bar itu. Pelayan mulai memencet tombol di teleponnya. Menelepon Papihnya Letta.

"Malam pak.."

Tak lama pelayan itu menelepon, wali dari Letta datang. Bukanlah kakaknya yang biasanya menjemputnya,melainkan seorang pria yang baru pertama kali menjemput Letta. Pria itu menghampiri Letta yang sudah tertidur pulas di meja. Dia hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat keadaan Letta. Meletakkan uang 500rb dan menggendong Letta keluar dari tempat tersebut.

---------

Matanya yang pelan-pelan terbuka,menampilkan atap putih yang diberi desain tumblr. Letta mengusap kedua matanya dan menguap,dikejutkan oleh pria asing yang berada dikamarnya duduk tepat kursi meja belajarnya sembari membaca beberapa buku di meja belajar Letta.

"Siapa lo?!"

Pria itu hanya mengangkat bahunya dan berjalan keluar. Disusul oleh Letta,menarik bajunya yang membuat pria tersebut berhenti dan menghandap kearahnya

"Lo gagu atau gimana?"

"Gue tanya lo ga jawab!" Lanjutnya.

Diam sejenak dan mulai memajukan wajahnya sehingga sejajar dengan wajah Letta. Letta sedikit memundurkan dirinya

"Emangnya pertanyaan lo cukup penting untuk gue jawab?"ujar pria itu sembari memberikan sedikit senyuman. Dan kembali berdiri tegap melanjutkan jalannya

Huh! Pria menyebalkan...
Rasanya aku ingin mencakar-cakar wajahnya sampai robek.

Daripada menguruskan orang yang menyebalkan itu,mending Letta melakukan ritual dikamar mandi yang selalu jadi rutinitasnya 'menongkrong' beberapa jam hingga tuntas. Memakai pakaian sehari-harinya dan kembali berbaring ditempat tidur sambil menatap layar hpnya

Wah,baru sehari hpnya ditinggalkannya kabur. Sekarang notifikasinya sudah sederas air hujan. Ngomong-ngomong masalah kabur, Letta menyadari kalau tindakan kaburnya gagal total.

Drrrtt.. drtttttt..

Papih calling...

Letta menarik tombol hijau kearah yang berlawanan dan menempelkan benda itu tepat pada telinganya

"Ha..ha..hallo.."rasa gugupnya muncul,pasti sebentar lagi ada yang membuat telinganya memanas

"SUDAH PAPIH BILANG! JIKA KAMU BERANI KABUR, AKAN PAPIH PERCEPAT PERTUNANGAN KAMU SEHINGGA PERNIKAHANNYA JUGA CEPAT DILAKSANAKAN"

OH MY GOD~ ini ditelepon tetapi tetap saja terdengar seperti nyata. Perkataan papihnya tadi membuat Letta menjauhkan sedikit dari telinganya

"Aduh! Papih kalo ngomong bisa selow aja ga sih? Gausah bikin kuping Letta budek lagi gara gara papih"

"BAGAIMANA PAPIH GA MARAH? KAMU KABUR TANPA SEPENGETAHUAN PAPIH!"

"yatuhan.. papih sekali lagi teriak-teriak, Letta tutup teleponnya lho..lagian mana ada kabur bilang-bilang"ucapnya kepada benda kecil itu yang masih melekat ditelinga kecilnya

"KAMU YA KALO JADI AN--"belum selesai papihnya berbicara, Letta sudah menekan duluan tombol merahnya yang menampilkan dilayar benda kecil itu

"Letta kan udah bilang jangan teriak.. papih ngeyel sih dibilangin"ucapnya melemparkan benda itu kearah kasur itu

Tenoneng..

Suara Pure Bell ciri khas hpnya itu. Menandakan bahwa ada pesan yang baru saja masuk

Mamih:
Tadi kenapa telepon papih dimatiin? Papih marah-marah lho kamu matiin... oh iya, mamih mau ngingetin. Entar malam kita ada makan malam sama mamih papihnya calon masa depan kamu. Kamu wajib ikut.. atau uang jajan kamu sebulan mamih potong 75%. Dandan yang cantik ya sayangnya mamih♡

"Calon masa depan? Ha! Gue aja belum pernah ketemu sama dia. Jangan berharaplah jadi calon gue"melemparkan lagi hpnya kearah tempat tidurnya.

Letta berjalan keluar dari kamarnya dan menutup pintunya. Letta berhenti sejenak melihat ada sebuah sticky note kecil yang menempel dipintu kamarnya

"Ambil makan dimeja makan udah gue siapin. Jangan lupa cuci piring,biasain"

---------------------

Dari banyak cerita yang aku bikin pasti selalu gagal..

Huhuhuhuhuㅠㅠ

Semoga kali ini ga gagal ya..

Jika kalian suka dengan ceritaku, bisa klik gambar bintang yang ada dibawah ini.

Hehehe klik aja jangan ragu-ragu..

Ayoo lahh

Ayoo

Klik dong say~

Sip.
Makasih

Sebagai hadiah aku kasih hadiah

💋💋💋💋💋💋💋💋

Adore UWhere stories live. Discover now