Punishment

2.1K 128 6
                                    

Assalamualaikum readers...
Hope you have an amazing day guys, okeh langsung aja.
Happy reading😘

.
.
.
Hari Jumat ini kelas Hailee dapat tambahan jadwal kelas musik dengan kelas Dylan. Tentu saja Hailee dengan senang hati mengikuti kelas tambahan ini karena ia suka hal-hal berbau musik. Tapi entah kenapa hari ini ia merasa sedang tidak mood memperhatikan penjelasan dari Prof. James, apalagi ditambah satu kelas dengan lelaki es batu itu.

Hailee menghembuskan nafas panjang, ia mencoba fokus tapi hasilnya nihil, ia terlalu lelah dan mengantuk karena kurang tidur akibat mimpi buruk sialan itu. Hailee menelungkupkan kepalanya diatas tangannya, ia ingin tidur. Azura menatapnya lalu memutar bola matanya, ia menyenggol lengan Hailee beberapa kali tapi tidak ada respon.

"Hailee bangun, Prof. James memperhatikanmu. Bangunlah sebelum dia menghukummu." Bisik Azura sambil menggoyangkan lengan Hailee beberapa kali tapi ditepisnya.

"Biarkan saja aku terlalu mengantuk karena mimpi sialan itu." Gerutu Hailee. Azura masih memaksanya bangun hingga ia memukul kepala Hailee dengan pulpennya. Ia mengerang kesakitan dan mendongakkan kepalanya menatap Azura tidak senang.

Azura kembali fokus ke depan, ia melihat beberapa murid memperhatikan Hailee yang menggerutu kesal dengan wajah kusutnya. Tak sengaja ia melihat Prof. James memperhatikan Hailee dengan tatapan yang sulit ditebak.

Azura memukul dahinya. Ini akan jadi masalah, batin Azura. Benar saja tak selang berapa detik Prof. James berdehem menatap tajam ke arah Hailee. Seluruh murid yang berada di kelas mengikuti arah mata Prof. James menatap, kecuali Dylan. Ia tidak begitu peduli dengan keadaan sekelilingnya.

"Ms. Anderson, aku peringatkan sekali lagi kau tidur di kelasku, kau keluar dari kelas." Hailee menatap wajah Prof. James sekilas, ia mulai membereskan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas serbagunanya. Ia tidak peduli dengan tatapan dari beberapa pasang mata yang menatapnya dengan ekspresi bingung dan kemudian ia bangkit dari duduknya, melangkah ke pintu dan keluar kelas. Azura bengong ditempatnya begitu juga dengan yang lainnya.

Samar-samar Dylan melirik ke arah Hailee. Apa yang dia lakukan? Pikir Dylan. Saat Hailee sudah memegang gagang pintu, ia tertahan oleh deheman Prof. James. Terdengar beberapa murid mulai berbisik-bisik.

"Ms. Anderson, kau mau kemana?" Tanyanya penuh selidik. Hailee masih terpaku ditempatnya dengan posisi membelakangi Prof. James.

"Maaf profesor, saya mau keluar."

"Aku tidak menyuruhmu keluar, aku hanya memperingatkanmu." Suasana kini hening dan hanya diisi dengan percakapan Hailee dengan Prof. James.

"Tadi Anda bilang kalau saya tidur lagi di kelas, maka saya harus keluar dari kelas dan sekarang saya mau tidur lagi, jadi sebelum profesor mengeluarkan saya, lebih baik saya yang pergi lebih dulu." Sahut Hailee santai, posisinya masih membelakangi Prof. James.

"Kalau begitu kau ku hukum karena mencoba keluar kelas tanpa ijin." Semua terkejut begitu juga Hailee yang langsung membalikkan badannya menatap Prof. James tidak percaya.

"Apa? Kenapa aku dihukum?" Gerutu Hailee kesal.

"Tidak usah banyak tanya. Sekarang aku ingin kau memberikan contoh bermain musik dengan benar kepada semua murid yang ada disini—dan kau boleh memilih alat musik yang kau suka." Ujar Prof. James berhasil membuat murid disana berbisik-bisik membicarakan Hailee dan kebanyakan dari pembicaraan mereka meragukan kemampuan Hailee dalam bermain musik.

Dengan terpaksa Hailee berjalan ke depan kelas dan memilih alat musik yang akan ia mainkan. Pilihan Hailee jatuh pada piano klasik berwarna hitam nan elegan, ia duduk memposisikan dirinya. Sekarang suara bisikan semakin terdengar keras hingga menimbulkan kebisingan. Hailee mulai menekan tuts dari do-re-mi-fa-sol-la-si-do dan kembali lagi ke-do.

Rainbow Eyes [ON-HOLD]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora