fear

608 65 7
                                    

Jiyeon menatap kesal telepon selulernya. Sudah berulang kali dia menghubungi Suzy dan berkirim pesan pada gadis itu... Akan tetapi Masih saja panggilan dari Jiyeon diabaikan oleh gadis manja itu. "Dimana kau Suzy??" Jiyeon memijit-mijit keningnya frustasi. Terus berjalan dengan kepalanya yang menunduk menuju apartement Suzy.

"Maaaf...... !!" Jiyeon menundukkan kepalanya berulang kali. Saat wanita itu tak sengaja menabrak tubuh tegap seseorang.

"Park Jiyeon??" Jiyeon mengakat kepalanya. Kedua mata kucingnya juga turut membulat. Menatap tak percaya sesosok pria yang tersenyum tipis padanya.

"Jongin???"

******

"Masuklah....!"

"Kau tidak ingin menginap oppa??" Suzy mengerucutkan bibirnya. Memeluk erat pinggang prianya dan menyandarkan kepalanya di dada bidang pria itu. "Lain kali saja Suzy. Oppa harus pulang!" myungsoo melepaskan pelan pelukan Suzy ditubuhnya. Kedua matanya menatap penuh damba pada Suzy. "Oppa mencintaimu..... Kau tidak marah kan??" Suzy hanya diam menghela nafas Mencoba bersikap yang tidak akan membuat hubungannya dengan myungsoo memburuk lagi
Suzy menggeleng-gelengkan kepalanya tersenyum... Dengan jemari lentiknya yang terangkat merapikan rambut hitam legam myungsoo. Yang sedikit berantakan tertiup angin. "Pulanglah oppa.... Berhati-hatilah. Dan jangan lupa nanti mengabariku lagi!"

"Apa perlu oppa mengatarmu
Kedalam sayang??"

"Tidak. Oppa pulanglah!!"

Myungsoo tersenyum.... Mengecup pelan kening gadisnya yang telah kembali memakai maskernya lagi. Jujur saja myungsoo sedikit risih... Setiap mereka berkencan myungsoo tak pernah leluasa memandangi wajah cantik Suzy. Terlebih lagi apabila itu ditempat umum.... Suzy tidak pernah absen memakai penyamaran yang lengkap. "Masuklah.....!" myungsoo mendorong pelan pundak Suzy. Melambaikan tangannya.... Saat wanitanya yang telah memasuki lobi apartement mewahnya itu. Membalikkan tubuhnya dan melambaikan tangannya pada myungsoo.....

"Suzy??" Suzy terdiam..... Mengalihkan pandangan matanya dari pria yang menegurnya itu. Dan sangat bersyukur jauh di ujung sana myungsoo kekasihnya telah menaiki taxi.

"Syukurlah!"

"Apa??" untuk kesekian kalinya Suzy hanya diam saja mengabaikan pertanyaan jongin kepadanya. "Jongin telah menunggumu dari tadi Suzy." Jiyeon menatap bergantian jongin dan Suzy. Dengan hati jiyeon mendadak merasa terbakar karena tatapan penuh damba jongin pada Suzy yang masih saja memasang wajah angkuhnya itu. Suzy menguap mencoba berakting seolah-olah dia sangat begitu kelelahan. "Aku sangat lelah jongin dan aku juga sangat mengantuk!" jongin tersenyum sinis..... Untuk kesekian kalinya Suzy menolak pesonanya. "Baiklah beristirahatlah dan ini untukmu Suzy!"

"Untukku??" Suzy tersenyum.... Segera mengambil paperbag yang diberikan jongin dan segera mengacak-ngacak isinya.

"Waaah ini sangat bagus terimakasih......!" Suzy menatap penuh minat sepasang anting cantik dari merk terkenal tersebut "Kalau kau mau aku bisa memberikanmu yang lebih bagus lagi dari itu Suzy!"

"Oh benarkah?? Baiklah.... Aku memang menyukai semua hadiah darimu tapi bukan berarti aku menyukaimu jongin!" Suzy berkata tegas.... Sedikit memicingkan matanya pada jongin dan segera pergi meninggalkan jongin yang sedang kesal begitu saja.

"Ku harap kau tidak tersinggung jongin!" jongin hanya diam.... Hanya kedua matanya saja yang menatap Jiyeon dengan pandangan yang sulit diartikan.

******

"Apa Aku diterima bekerja di perusahaan bae groub??" myungsoo semakin memicingkan matanya membaca berulang kali balasan email dari salah satu perusahaan terkenal dan terbesar di Seoul. Myungsoo tersenyum benar-benar mensyukuri sebuah jalan yang akan menjawab semua tanya yang ada dibenaknya selama ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 20, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Doubt Of LoveWhere stories live. Discover now